Pada zaman dahulu kala tersebutlah dalam sebuah kisah, ada sebuah desa yang sangat subur di daerah Kabupaten Karo. Desa Kawar namanya. Penduduk desa ini umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Hasil panen mereka selalu melimpah ruah. Suatu waktu, hasil panen mereka meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Lumbung-lumbung mereka penuh dengan padi. Bahkan banyak dari mereka yang lumbungnya tidak muat dengan hasil panen. Untuk mensyukuri nikmat Tuhan tersebut, mereka pun bergotong-royong untuk mengadakan selamatan dengan menyelenggarakan upacara adat. Pada hari pelaksanaan upacara adat tersebut, Desa Kawar tampak ramai dan semarak. Para penduduk mengenakan pakaian yang berwarna-warni serta perhiasan yang indah. Kaum perempuan pada sibuk memasak berbagai macam masakan untuk dimakan bersama dalam upacara tersebut. Pelaksanaan upacara juga dimeriahkan dengan pagelaran ‘Gendang Guro-Guro Aron’, musik khas masyarakat Karo. Pada pesta yang hanya dilaksanakan seta...
NANIURA Memang tak lengkap rasanya jika berkunjung ke suatu daerah wisata, tapi tidak mencoba kulinernya. Apalagi jika berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia, Anda akan menemukan berbagai sajian kuliner yang menggugah selera. Tak hanya kaya akan bumbunya saja, tetapi juga proses pembuatannya yang menarik. Salah satunya adalah kuliner yang bisa Anda dapatkan di Danau Toba, Sumatra Utara. Anda bisa menemukan sebuah sajian kuliner yang di makan secara mentah, tapi tidak berbau amis. Jika di Peru Anda bisa menikmati Ceviche – makanan khas Peru di mana proses memasaknya tidak menggunakan api, melainkan ikan kakap mentah atau scallop direndam air jeruk lemun agar matang, di Medan Anda bsia merasakan Naniura. Bedanya, jika Ceviche disajikan dengan irisan bawah merah besar di atasnya, Naniura disiram dengan bumbu halus berwarna kuning. Naniura adalah salah satu makanan khas Batak Tapanuli Utara yang bisa ditemui di Danau Toba, Medan dan Pematang Siantar. ...
Plleng adalah makanan tradisional dari daerah pakpak. Makanan ini memiliki ciri khas dengan warna nasinya yang kuning dan bertekstur lembut. Mungkin sekilas makanan ini terlihat seperti "tumpeng"di daerah JAwa. yang membedakannya adalah toping dari nasinya. Plleng biasanya di sajikan dengan ayam cincang pedas diatasnya yang biasa disebut dengan "TEKTEK". Selain itu, Plleng juga dihidangkan dengan Gulai Ayam yang kuyahnya sampai membentuk seperti danau disekitaran Nasi. Pada bagian berikut ini saya akan menjelaskan mengenai makna dibalik bahan yang digunakan pada makanan ini. Nasi kuning yang bertekstur lembut melambangkan keberhasilan dan kelancaran Tektek yang pedas melambangkan semangat yang berkobar-kobar Ayam gulai yang kuahnya banyak melambangkan penopang dan sebagai dukungan agar mencapai kesuksesan. Plleng biasanya dihidang ketika : Memberangkat anak ke perantauan, Setelah pembagian rapor, Memberangkat...
Kursi Batu Sira adalah salah satu peninggalan sejarah Batak di Pulau Samosir. Terletak diantara Desa Siallagan dan Desa Sipalakka. Tempat ini dipercaya sebagai peninggalan tertua dari Raja Siallagan, dan merupakan salah satu situs peninggalan Raja Siallagan, selain kursi Raja Siallagan di Tuktuk, Kampung Ambarita. Namun, Kursi Batu Sira kalah tenar karena baru-baru ini terbuka untuk publik. Dulu, tempat ini adalah tempat pengadilan para penjahat oleh raja-raja Batak maupun tokoh adat lainnya. Di situs ini, terdapat meja serta beberapa kursi batu. Terdapat pula sebuah formasi batu yang mungkin adalah tempat penyajian makanan kepada raja. Tempat ini terdiri dari tiga tingkat yang bisa diakses melalui undakan yang terdapat disana. Dan pada setiap tingkat terdapat pula patung ornamen Batak yang berbentuk monyet ataupun manusia. Konon, patung-patung ini menggambarkan prosesi pengadilan yang berlangsung. Selain mengamati benda sejarah yang termasuk di era Megalitikum ini, pe...
Gulai Daun Singkong Tumbuk Gulai daun singkong tumbuk merupakan makanan khas orang Sumatera Utara yang biasa disantap pada makan siang ataupun malam sebagai makanan sehari-hari. Makanan ini biasanya ditemani dengan sambal teri kacang dan nasi putih hangat. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat masakan ini cukup sederhana. Masakan ini terbuat oleh daun singkong sebagai bahan inti, kincong (bunga kecombrang), rimbang, bawang merah, bawang putih, jahe, kemirih, lengkoas/laos, cabe rawit, daun jeruk, ebi, santen, serta garam dan gula putih. Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat masakan tradisional Sumatera Utara ini adalah menyiapkan daun singkong, bunga kecombrang, dan rimbang pada lesung lalu ditumbuk, tapi jangan sampai terlalu halus. Setelah itu, siapkan bumbu-bumbu lain seperti bawang merah dan putih, sedikit jahe, kemirih, sedikit lengkoas dan cabe rawit. Sediakan bumbu tersebut dalam sebuah cobek untuk diulek sampai halus. Tumis bumbu yang telah diulek da...
Itak Tata merupakan makanan tradisional khas Batak Toba yang dibuat pada acara adat tertentu. Itak dalam bahasa Batak Toba artinya beras yang telah dihaluskan hingga menyerupai tepung. Tata dalam bahasa Batak Toba artinya mentah atau tidak dimasak. Itak tata terbuat dari dua bahan utama yaitu beras dan kelapa. Bentuknya terbilang unik karena itak ini berbentuk kepalan jari tangan manusia. Rasanya hampir sama dengan makanan tradisional khas Batak Toba lainnya, Lampet (baca: lappet), yaitu manis dan gurih. Meskipun sebagian orang Batak Toba berpendapat bahwa itak yang terlalu manis itu itidak enak. Bahan tambahan lainnya adalah gula pasir dan sedikit garam untuk menambah cita rasa. Itak Tata ini biasanya dibuat pada acara seperti memasuki rumah baru maupun acara syukuran kecil-kecilan. Ada juga beberapa orang yang menambahkan bahan opsional seperti gula merah yang telah dicairkan dan ada sebagian orang yang memilih untuk mengukus adonan itak terlebih dahulu sebelum dicetak. Itu sebabn...
#OSKM2018 #CintaBudayaIndonesia #STEIITB2018
Batak merupakan salah satu suku di Indonesia yang kaya budaya. Setiap budaya masyarakat yang berasal dari Sumatera Utara ini tidak terlepas dari filosofi leluhurnya. Seperti kita ketahui, suku Batak menjunjung tinggi kekerabatan, dan kekerabatan itu sendiri tidak terlepas dari kelahiran Anak merupakan suatu anugrah dan berkat bagi keluarga, oleh karena itu dikenal suatu upacara dalam ada Batak untuk menyukuri serta mendoakan kelancaran kehamilan pertama dari sepasang suami istri yang dikenal dengan upacara adat Mangirdak. Upacara Mangirdak dilaksanakan saat seorang wanita megandung anak pertamanya dan usia kehamilan memasuki tujuh bulan. Upacara ini dikenal juga sebagai acara Mambosuri atau Manonggot pun ada menyebut Pasahat Ulos Mula Gabe Inti atau pesan yang terkandung dalam upacara adat mangirdak adalah suatu doa dan pengharapan agar wanita yang akan melahirkan anak pertama (dalam adat Batak dikenal dengan sebutan buha baju) berjalan dengan lancar, sehat dan s...
Tradisi Upa-upa Paulak Ni Tondi Suku Mandailing Upacara adat mangupa-upa merupakan salah satu tradisi adat Mandailing yang masih berkembang hingga kini pada zaman modern ini. Upacara ini bertujuan mengembalikan semangat kepada seseorang, satu keluarga, atau satu kelompok yang baru saja mengalami suatu musibah atau kematian seseorang. Beberapa kelompok masyarakat menamainya dengan Paulak Tondi Tu Bagas . Paulak memiliki arti "membawa kembali/memulangkan" , Tondi memiliki arti "Jiwa/roh", dan Bagas memiliki arti "Rumah". Paulak Tondi Tu Bagas berarti membawa kembali jiwa/roh ke rumah, dimana orang Mandailing mempunyai anggapan bahwa pada saat terjadinya suatu peristiwa, jiwa/rohnya ( tondi ) tengah terpisah dari tubuh/raganya sehingga perlu ditarik kembali. Pada dasarnya, makna dari upacara ini adalah memberikan dorongan moral serta dukungan kepada seseorang, suatu keluarga, atau suatu kelompok m...