Memilih satu dari sebegitu banyak makanan suku Batak begitu sulit. Semuanya otentik dan lezat. Namun ada salah satu makanan unik yang merupakan perpaduan antara pasta Italia dan bumbu khas Asia. Namanya adalah mie gomak. Mie seukuran spagheti ini dimasak dengan berbagai variasi bahan serta cara memasak yang berbeda, tetapi tak akan otentik jika tidak ditambahkan bumbu khas tersebut.
Mari kita mengenal mie gomak. Gomak dalam bahasa Batak berarti mengambil dengan tangan. Kemungkinan zaman dahulu orang Batak belum mengenal sendok sehingga mi diambil begitu saja dengan tangan ketika akan disajikan. Namun ketika higienitas adalah sebuah isu penting, saat ini semua pedagang mie gomak sudah menggunakan sendok saat menyajikannya kepada pembeli.
Zaman berubah. Begitu juga dengan variasi mie gomak pun tak sepenuhnya sama seperti pertama kali dikreasikan oleh nenek moyang orang Batak. Bahan tambahan mie gomak bisa berbeda dari satu tempat ke tempat lain, dari satu orang ke orang lain. Semuanya bergantung pada selera dan kreativitas masing-masing. Hal yang tak pernah berubah adalah penggunaan bumbu khas Batak andaliman atau merica Batak yang membuatnya menjadi otentik.
Bumbu ini menghasilkan rasa pedas yang cetar, yaitu sensasi kelu atau mati rasa di lidah. Rasa pedasnya berbeda dengan rasa panas dari cabai. Anda akan merasa sensasi yang berbeda saat mengunyah kuliner dengan bumbu khas Batak ini.
Jika ditilik lebih jauh, andaliman ternyata sangat terkenal di luar negri, khususnya di Asia. Sushi dan ramen yang termasuk ke dalam 50 makanan terbaik di dunia juga menggunakan andaliman sebagai salah satu bumbunya. Di meja restoran Jepang andaliman disebut dengan nama lada sansho. Berbagai macam makanan Korea juga menggunakan andaliman yang dalam bahasa Koreanya bumbu tersebut dinamakan sanchonamu. Dalam bahasa Inggris andaliman disebut sichuan pepper.
Meskipun spagheti dan mi gomak memiliki rupa yang sama, ternyata kedua makanan ini terbuat dari bahan yang berbeda. Spagheti terbuat dari gandum, sedangkan mi gomak terbuat dari tepung ubi. Buah menjalar ini merupakan salah satu hasil bumi di Sumatera Utara. Jika musim panen raya tiba, pabrik sampai tidak bisa menampungnya.
Aslinya mie gomak adalah mi yang dimakan bersama kuah kaldu kuning yang dimasak bersama santan dengan potongan sayuran labu dan buncis dan kemudian dimakan dengan telur rebus. Berbeda dengan di Sibolga Tapanuli Utara, mi gomak disajikan dengan sambal kacang seperti bumbu pecel.
#OSKMITB2018
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja