Kampung bena merupakan kampung tradisional peradaban megalitikum yang terdapat di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Keberadaannya di bawah gunung merupakan ciri khas masyarakat lama pemuja gunung sebagai tempat para dewa. Kampung ini terdiri kurang lebih 40 buah rumah yang saling mengelilingi. Badan kampung tumbuh memanjang, dari utara ke selatan. Pintu masuk kampung hanya dari utara. Sementara ujung lainnya di bagian selatan sudah merupakan puncak sekaligus tepi tebing terjal . Bagian tengah dari perkampungan Bena ini terdapat beberapa bangunan yang mereka sebut bhaga dan ngadhu. Bangunan bhaga bentuknya mirip pondok kecil (tanpa penghuni). Sementara ngadhu berupa bangunan bertiang tunggal dan beratap serat ijuk hingga bentuknya mirip pondok peneduh. Lalu tiang ngadhu adalahtiang gantungan hewan kurban yang terbuat dari jenis kayu khusus dan keras ketika diadakannya pesta adat. Sistem kekerabatan di perkampungan bena ini mengikuti garis keturunan pihak ibu. Jadi setiap...
Musik Gong Waning Kabupaten Sikka Sebagian besar seni musik yang hidup dan berkembang di Indonesia merupakan seni tradisi rakyat, dimana penggunaannya selalu berhubungan dengan penyelenggaraan upacara adat atau ritual. Musik Gong Waning misalnya, seni musik ini merupakan seni musik rakyat yang berasal dari Kabupaten Sikka, Flores, dimana penggunaannya selalu berhubungan dengan upacara adat atau ritual. Instrument ini terdiri dari; 2 buah waning ( semacam kendang Jawa namun, hanya memiliki satu membran ), 5 buah gong (semacam kempul Jawa ) dan satu buah saur ( sepotong bambu yang berukuran ± 1 meter ). Awalnya instrument ini hanya digunakan oleh masyarakat setempat dalam pelaksanaan upacara adat atau ritual seperti, upacara pernikahan, upacara berkebun, dan pembangunan rumah namun, dalam perkembangannya fungsi atau peran musik Gong Waning pun mulai bergeser. Penggunaannya tidak lagi untuk upacara adat semata tapi, sudah mulai memasuki dunia seni...
Pada musim kemarau panjang, masyarakat suku Lawahing di Kelurahan Kalibai Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, akan bersiap untuk memanggil hujan. Alam oleh masyarakat suku Lawahing dipercaya sebagai hasil dari kekuatan Dewa Mau Maha-maha (matahari) dan Ul (bulan). Upaya suku Lawahing untuk bernegosiasi dengan kekuatan alam adalah dengan menyelenggarakan upacara, salah satunya upacara memanggil hujan atau yang biasa disebut dengan Elkoil Od . Para kepala klen ( Lengleng Buung ), para kepala kampung ( Bang Kapal ), para kepala adat ( Lengleng Bala O Aba Aiy ), ketua dewa adat ( Aba Aiy Mati ) dan kepala kampung besar ( Bang Kapal Mati ) bermusyawarah dengan masyarakat untuk mempersiapkan upacara. Penjemput Gong berpayung daun pandan (ami) beranjak ke rumah bendahara negeri untuk memulai upacara. Hanya pemuda pilihan yang boleh menjadi penjemput Gong. Selama perjalanan Gong harus dijaga dan tidak boleh dipukul sebelum sampai di tempat upacara. Pelanggaran ak...
“Mengapa begini jadinya bibi!” begitulah arti kata dari So Inang So . Permainan anak So Inang So berasal dari daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Permainan ini memang sangat mengasyikan jika dimainkan pada malam hari saat bulan terang. Permainan So Inang So umumnya dimainkan anak-anak usia 6 sampai 12 tahun. Permainan So Inang So antara lain bermanfaat untuk belajar bergaul dan melatih kerjasama antarsesama teman agar terjalin rasa persatuan diantara mereka, Permainan ini dimainkan oleh semua lapisan masyarakat. Untuk dapat bermain So Inang So , diperlukan tanah lapang atau halaman rumah yang cukup luas (kira-kira 6 x 6 m). Permainan ini tidak memerlukan peralatan khusus tetapi diiringi lagu pengiring sebagai beikut. So Inang So So so inang so a so amang so Inang dalu cibai e amang dalu lamba e Sa ri so a toe pening o-ne peti manuk Ki o ko ki o ko ki o ko ki o ko ki o k...
Menurut cerita, tradisi berburu ikan paus di Lamalera sudah dimulai sejak abad XIV dan terus berlangsung hingga kini. Laut Sawu yang berada di antara Pulau Timor dan Pulau Lembata menjadi tempat para nelayan menangkap ikan paus. Sumber makanan yang berlimpah yaitu plankton menjadikan laut Sawu sebagai tempat singgah gerombolan ikan paus yang datang dari kutub Selatan ke Samudera Pasifik. Tradisi menangkap ikan paus ala Lamalera adalah atraksi yang luar biasa terutama bagi orang yang berasal dari luar daerah. Tradisi ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya tradisi yang ada di wilayah Nusantara bahkan dunia. Hanya dengan peralatan yang sangat sederhana seperti tempuling atau harpoon tradisional dan tali, ikan seberat 15-20 ton bahkan lebih dapat ditakhlukan oleh sekelompok nelayan dengan 2 atau 3 perahu tradisional yang relatif kecil dibandingkan dengan ikan yang mereka tangkap. Keberanian dan pengalaman yang matang dari orang-orang pilihan atau yang sudah mewarisi keahlia...
Skolong adalah seorang anak lakilaki tampan yang telah dijodohkan dengan saudara sepupunya yang masih berada dalam kandungan. Namun, ketika saudara sepupunya telah lahir dan beranjak dewasa, Skolong menolak untuk menikahinya. Sebaliknya, saudara sepupu Skolong yang bernama Cue itu terus membujuk dan mengejarngejarnya agar mau menikah dengannya. Mengapa Skolong tidak mau menikah dengan Cue? Lalu, berhasilkah Cue membujuk Skolong? Ikuti kisahnya dalam cerita Skolong dan Cue berikut. * * * Alkisah, di Kampung Manggarai, di daerah Nusa Tenggara Timur, ada seorang lakilaki tampan yang bernama Skolong Rebo Todo. Orangorang di sekitarnya memanggilnya Skolong. Selain tampan, ia juga anak yang rajin. Setiap hari ia selalu membantu kedua orang tuanya bekerja di ladang. Bagi masyarakat setempat, para orang tua memiliki kebiasaan menjodohkan anakanak mereka dari keluarga terdekat. Begitu pula yang terjadi dalam keluarga Skolong. Kedua orang tuanya be...
Lona Kaka dan Lona Rara adalah dua orang kakakberadik yang tinggal di Desa Bukambero, Kodi, SumbaBarat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Di mana pun pergi, kedua kakakberadik tersebut senantiasa selalu bersama dan saling membantu. Pada suatu hari, sang Adik, Lona Rara, sangat marah kepada kakaknya, sehingga berniat untuk menghilangkan nyawanya. Mengapa Lona Rara sangat marah kepada kakaknya? Berhasilkah ia menghabisi nyawa kakaknya? Ikuti kisahnya dalam cerita Lona Kaka dan Lona Rara berikut ini! Alkisah, di Desa Bukambero, Kodi, Sumba Barat, hiduplah sepasang suamiistri bersama dua orang anak gadisnya. Yang sulung bernama Lona Kaka, sedangkan si bungsu bernama Lona Rara. Kedua kakakberadik tersebut senantiasa mendapat perlakuan yang sama dari orang tua mereka. Namun, Lona Kaka selalu iri hati jika Lona Rara meraih sebuah keberhasilan. Ia pun selalu berusaha untuk mencelakai adiknya itu jika memperoleh keberhasilan. Pada suatu hari, ketika Lona Rara mendapat hadiah...
Bukit Fafinesu terletak di sebelah utara Kota Kefamenanu, Kabupaten Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fafinesu dalam bahasa setempat berarti babi gemuk. Dulunya, bukit ini belum mempunyai nama. Namun, setelah terjadi peristiwa ajaib dan mengharukan di bukit itu, maka dinamakanlah Bukit Fafinesu. Peristiwa apakah yang terjadi di bukit itu? Temukan jawabannya dalam cerita Legenda Bukit Fafinesu berikut ini! * * * Alkisah, di pedalaman Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, ada tiga orang anak yatim piatu. Mereka adalah Saku dan dua orang adiknya Abatan dan Seko. Ayah mereka meninggal dunia karena terguling ke jurang ketika sedang berburu babi hutan beberapa tahun yang lalu. Selang tujuh bulan kemudian, ibu mereka menyusul sang Ayah karena kehabisan darah ketika sedang melahirkan si Bungsu. Untungnya, nenek mereka masih hidup sehingga ada yang merawat Seko. Namun, ketika Seko berumur dua tahun, sang Nenek pun meninggal dunia karena dimakan usia. Sejak itulah, ketiga an...
Kua Siga Wunga adalah seorang pemuda tampan dan sakti mandraguna penjelmaan seekor burung rajawali merah. Suatu malam, ia masuk ke dalam mimpi seorang putri cantik bernama Bue Gae. Ajaibnya, hanya putri cantik yang memimpikannya itu menjadi hamil. Peristiwa itu kemudian menyebabkan sang putri harus diusir dari kampungnya karena dianggap telah melakukan perbuatan laa sala (melanggar hukum). Bagaimana nasib Bue Gae dan bayi dalam kandungannya selanjutnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Kua Siga Wunga berikut ini! Alkisah, di Kampung Ngada Kepulauan Flores, ada seorang gadis cantik keturunan bangsawan bernama Bue Gae. Ia seorang putri yang cantik nan rupawan, sederhana, dan baik hati. Suatu malam, sang putri terjaga dari tidurnya dan sulit untuk memejamkan matanya kembali. Ia baru saja bermimpi bertemu dengan seorang pemuda perkasa dan tampan saat ia hendak mengambil air di pancuran bambu di dekat rumahnya. Pemuda yang murah senyum itu kemudian mengambilkannya air di pancuran bambu te...