×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi

Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Elkoil Od

Tanggal 30 Sep 2014 oleh Oase .

Pada musim kemarau panjang, masyarakat suku Lawahing di Kelurahan Kalibai Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, akan bersiap untuk memanggil hujan. Alam oleh masyarakat suku Lawahing dipercaya sebagai hasil dari kekuatan Dewa Mau Maha-maha (matahari) dan Ul (bulan). Upaya suku Lawahing untuk bernegosiasi dengan kekuatan alam adalah dengan menyelenggarakan upacara, salah satunya upacara memanggil hujan atau yang biasa disebut dengan Elkoil Od.

Para kepala klen (Lengleng Buung), para kepala kampung (Bang Kapal), para kepala adat (Lengleng Bala O Aba Aiy), ketua dewa adat (Aba Aiy Mati) dan kepala kampung besar (Bang Kapal Mati) bermusyawarah dengan masyarakat untuk mempersiapkan upacara.

Penjemput Gong berpayung daun pandan (ami) beranjak ke rumah bendahara negeri untuk memulai upacara. Hanya pemuda pilihan yang boleh menjadi penjemput Gong. Selama perjalanan Gong harus dijaga dan tidak boleh dipukul sebelum sampai di tempat upacara. Pelanggaran akan hal ini akan menyebabkan malapetaka.

Pemimpin upacara dan masyarakat telah berkumpul di suatu tempat yang terdapat mesbah (dol) untuk menyambut datangnya Gong Elkoil dan Gong Telekei, pendamping Gong Elkoil. Ketika regu penjemput Gong tiba di tempat upacara, maka doa dan mantera pun diucapkan.

 

 

O o ui fed Lahatala (O,O, Bulan, Matahari dan Tuhan)

A o naminoo o mangsi du A ukarang (Engkau mengasihi manusia ciptaanMu)

A nui med diil butu ta hele (Engkau curahkan hujan ke atas kebun dan ladang)

Duin e sa o naminoo feteng (Agar manusia dapat hidup sejahtera)

O o buid o u karang ni usebung dang (Segala kebaikanmu tetap diingat turun temurun)

Setelah dibacakan mantera "Nui hele so mati e pi butu pi duil ta" (hujan turunlah lebat untuk membasahi kebun dan ladang kami), Gong pun dipukul dengan durasi 3-5 menit dengan interval pemukulan 3 detik.

Apabila dalam waktu 30 menit tidak turun hujan maka mereka akan menyebut nama nenek moyang dan kembali memukul Gong "O Hiliwele Laanawele" (O nenek moyang Hiliwe Lamawele) sebanyak tiga kali. 

Upacara diakhiri dengan pemberian sesajen sebagai tanda terima kasih, yang berupa nasi putih, hati ayam jantan berbulu merah, dan hati babi jantan yang masih muda. Sesajen tersebut ditempatkan di atas permukaan batu ceper yang besar (fui palolo) dan diletakkan di mesbah (dol/altar).

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1703/upacara-elkoil-od

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...