“Mengapa begini jadinya bibi!” begitulah arti kata dari So Inang So. Permainan anak So Inang So berasal dari daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Permainan ini memang sangat mengasyikan jika dimainkan pada malam hari saat bulan terang.
Permainan So Inang So umumnya dimainkan anak-anak usia 6 sampai 12 tahun. Permainan So Inang So antara lain bermanfaat untuk belajar bergaul dan melatih kerjasama antarsesama teman agar terjalin rasa persatuan diantara mereka,
Permainan ini dimainkan oleh semua lapisan masyarakat. Untuk dapat bermain So Inang So, diperlukan tanah lapang atau halaman rumah yang cukup luas (kira-kira 6 x 6 m). Permainan ini tidak memerlukan peralatan khusus tetapi diiringi lagu pengiring sebagai beikut.
So Inang So
So so inang so a so amang so
Inang dalu cibai e amang dalu lamba e
Sa ri so a toe pening o-ne peti manuk
Ki o ko ki o ko ki o ko ki o ko ki o ko
Ki o ko ki ok
Cara bermain
Kumpulkan teman-temanmu sebanyak 20 orang laki-laki atau perempuan. Para pemain dibagi menjadi 3 peran. Seorang pemain berperan sebagai ayam jantan, seorang pemain lain berperan sebagai induk ayam dan lainnya berperan sebagaianak-anak ayam.
Dua orang anak yang memerankan anak ayam, berdiri berhadap-hadapan di tengah-tengah arena bertugas sebagai penawan. Kedua tangannya ke atas dan saling berpegangan. Ayam jantan, induk ayam dan anak-anak ayam lainnya berdiri membentuk barisan yang berjajar ke belakang. Kedua tangan memegang pinggang teman yang berada di depannya. Teman yang berada di barisan terdepan, tangannya bergerak bebas. Pemeran ayam jantan berdiri paling depan dan diikuti oleh induk ayam dan anak-anak ayam.
Bila para pemain meyanyikan lagu So Inang So barisan pun mulai berjalan. Mereka berjalan menuju ke arah dua peserta yang bertugas sebagai penawan. Sementara itu penawan mengulurkan kedua tangannya yang digunakan sebagai pintu masuk dan pintu keluar. Semua peserta harus melewati pintu tersebut. Ketika lagu pengiring permainan sampai pada kata kioki kiok dan barisan yang paling belakang sudah masuk, maka kedua penawan menangkapnya. Bersamaan dengan itu, lagu kioki kiok dihentikan.
Demikian seterusnya sampai tinggal dua peserta yang belum tertawan, yaitu ayamjantan dan induk ayam. Ketika induk ayam dapat ditawan pula, semua anak ayambersorak-sorai. Ayam jantan segera menoleh ke belakang. Ketika mengetahui indukayam tidak ada dibelakangnya, ayam jantan marah dan berusaha untuk mendapatkaninduk ayam kembali.
Selanjutnya, semua anak ayam tertawan membentuk lingkaran dengan cara berpegangan tangan. Ayam jantan berada di luar lingkaran, sedangkan induk ayam di dalam lingkaran. Ayam jantan berusaha menghalanginya. Ayam jantan melakukan tipu muslihat dengan cara menunduk atau mendorong. Jika ayam jantan berhasil masuk lingkaran induk ayam pun akan keluar lingkaran. Sehingga ayam jantan akan mudah menangkapnya. Permainan akan berakhir setelah ayam jantan berhasil menangkap induk ayam.
Namun demikian, seringkali ayam jantan tidak berhasil menerobos lingkaran karenaanak-anak ayam sangat kompak menjaga induknya. Jika lama tidak dapat menerobos lingkaran ayam jantan akan dianggap kalah. Sebaliknya, ayam jantan akan dianggap menang jika mampu menerobos lingkaran dan menangkap induk ayam.
Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1702/so-inang-so-permainan-anak-ntt
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati
Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...
Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap
Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...
Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.