HUT RI
77 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Oma, Cocok Tanam ala Suku Mbojo, Bima
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Suku Mbojo atau masyarakat Bima merupakan Suku yang pada awalnya menempati gunung-gunung pada masa Ncuhi yang terjadi pada abad 13 Masehi sebelum Kerajaan Bima terbentuk, kehidupan zaman Ncuhi di atas gunung menggunakan pola bertahan hidup dengan berburu dan memakan tumbuhan di hutan untuk melangsungkan kehidupan mereka, kemudian setelah Kerajaan Bima terbentuk tahun 1200 masehi dengan Raja pertama Indra Zamrud sehingga pola kehidupan di atas gunung berangsur-angsur pindah mendiami dataran. Pola kehidupan bercocok tanam atau bertani mulai di ajarkan oleh saudara Raja Indra Zamrud yaitu Indra Komala yang diceritakan dalam kronik catatan Kerajaan Bima. Indra Komala adalah ahli di bidang pertanian sedangkan kakaknya Raja Indra Zamrud ahli dalam bidang kelautan. Setelah mengenal pola kehidupan bertani dan bercocok tanam berangsur-angsur Suku Mbojo mulai mendiami dataran. Bertani terus dilakukan Suku Mbojo sejak dulu hingga sekarang dan menjadi warisan nenek moyang sehingga pola kehi...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Uma Ngge’e Kai, Rumah Adat Bima
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Nusa Tenggara Barat

Bagi masyarakat Bima Rumah atau Uma Ngge’e Kai  merupakan kebutuhan paling pokok dalam kehidupan keluarga. Dalam falsafah masyarakat Bima lama bahwa orang yang baik itu  yang berasal dari keturunan yang baik, harus mempunyai istri yang berbudi mulia, rumah yang kuat dan indah, senjata pusaka yang sakti dan kuda tunggang yang lincah. Dari ungkapan di atas, jelaslah bahwa rumah merupakan kebutuhan pokok yang tidak boleh diabaikan. Karena itu dalam membangun rumah  harus memilih PANGGITA atau arsitek yang memiliki Loa Ra Tingi yang tinggi dan berakhlak mulia. Panggita juga harus memahami SASATO (Sifat atau pribadi) pemilik  rumah. Baku Ro Uku atau bentuk dan ukuran dalam arti tata ruang harus disesuaikan dengan sifat dan kepribadian pemilik rumah.   Bentuk dan jenis rumah Bima hampir sama dengan rumah tradisional Makassar dan Bugis. Di Bima dikenal dua jenis rumah yaitu Uma Panggu Ceko dengan gaya arsitektur tradisional Makassar dan Uma Panggu Pa&...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Cerita Ana Fari Pidu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Pada suatu hari Sangaji (Raja Bima) pergi berburu di hutan sebelah utara. Ia pergi tanpa sepengetahuan para pengawalnya. Ia ke sana menggunakan kuda kesayangannya. Manggila Nama kuda itu. Manggila sangat kuat, cepat larinya, serta patuh. Sementara itu hari sudah beranjak sore. Tak satupun rusa yang didapatkan. Tiba-tiba ia mendengar suara canda tawa dari arah telaga yang tidak jauh dari tempat ia berburu.  tujuh orang bidadari yang sedang mandi di sebuah telaga di tengah hutan itu.   Sangaji mengintip dan mengambil selendang salah seorang yang paling bungsu di antara mereka. Lalu Sangaji menyembunyikan selendang itu. Tak lama kemudian bidadari-bidadari itu terbang ke khayangan. Tinggallah seorang yang bungsu di antara mereka. Ia menangis tersedu-sedu karena selendangnya tidak ada.  Sangaji datang menghampiri dan membujuk gadis itu. Nama gadis itu adalah Puteri Indah. Akhirnya gadis itupun menerima tawaran Sangaji. Mereka berdua pergi ke istana Bima dan melangs...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Kisah Putri Londa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Gunung Londa dan Wadu Mbolo yang berada di sisi timur teluk Bima, menyimpan sebuah kisah indah di masa lalu. Al kisah, permaisuri Raja Dompu Sultan Nurullah sangat cantik dan baik hati. Permaisuri itu bernama Nurul Fatirah. Kecantikan dan kebaikan budi pekertinya membuat rakyat Dompu sangat senang kepadanya. Tetapi ada seorang nenek sihir yang sangat iri hati atas kecantikan dan kemuliaan budi Sang Permaisuri. Lalu dia menyihir Permaisuri menjadi se ekor kerbau betina. Seantero negeri terkejut melihat keanehan itu. Karena merasa malu menjadi kerbau, permaisuri keluar dari istana dan menyusuri hutan belantara bersama dua orang puterinya yang masih kecil yang bernama Nurul Patindah dan Nurtindah. Dalam pengembaraan itu, mereka akhirnya tiba di Gunung Londa, sebuah gunung di tepi teluk Bima. Mereka tinggal di gunung Londa. Dengan penuh ketabahan serta kasih sayang, Nurul Fatirah membesarkan kedua puterinya. Dia mengajarkan kedua puterinya tata krama, sopan santun serta shalat lima...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Puteri Kayangan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Pada suatu hari Sangaji (Raja Bima) pergi berburu di hutan sebelah utara. Ia pergi tanpa sepengetahuan para pengawalnya. Ia ke sana menggunakan kuda kesayangannya. Manggila Nama kuda itu. Manggila sangat kuat, cepat larinya, serta patuh. Sementara itu hari sudah beranjak sore. Tak satupun rusa yang didapatkan. Tiba-tiba ia mendengar suara canda tawa dari arah telaga yang tidak jauh dari tempat ia berburu. tujuh orang bidadari yang sedang mandi di sebuah telaga di tengah hutan itu. Sangaji mengintip dan mengambil selendang salah seorang yang paling bungsu di antara mereka. Lalu Sangaji menyembunyikan selendang itu. Tak lama kemudian bidadari-bidadari itu terbang ke khayangan. Tinggallah seorang yang bungsu di antara mereka. Ia menangis tersedu-sedu karena selendangnya tidak ada. Sangaji datang menghampiri dan membujuk gadis itu. Nama gadis itu adalah Puteri Indah. Akhirnya gadis itupun menerima tawaran Sangaji. Mereka berdua pergi ke istana Bima dan melangsungkan perkawinan....

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
La Hila
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

da sebuah dongeng di masa silam. Dongeng ini datangnya dari tanah Donggo yang tinggi. Pasalnya ada seorang gadis yang sangat cantik di Donggo Kala. Tidak ada orang yang tahu anak siapa si gadis itu. Namanya La Hila. Tapi La Hila dibesarkan oleh seorang nenek yang bernama Wa’i Kimpi. Dengan penuh ketabahan Wa’i Kimpi membesarkan La Hila. Dia jaga dan rawat La Hila layaknya seperti anak kandungnya sendiri. Kasih sayang Wa’i Kimpi tiada pupus untuk La Hila. Kecantikan La Hila tiada bandingannya. Wajahnya yang bulat, putih dan bersih. Hidungnya yang mancung. Bibirnya yang manis dan tipis. Lehernya yang indah, jika meminum sesuatu kelihatanlah aliran air dan makanannya.Jika ingin mengeringkan rambutnya, maka disiapkanlah tujuh buah galah untuk menjemur rambutnya. Perangai La Hila cukup baik dan bersahaja. Tutur katanya sangat halus. Tingkah lakunya sungguh sopan. Semua orang di kampung itu senang melaihat La Hila. Seperti ungkapan, La Hila adalah kuncup dan bung...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Aneka Parang Tradisional Bima
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Nusa Tenggara Barat

Parang  atau dalam bahasa Bima-Dompu disebut Cila adalah senjata tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya adalah sebagai alat potong atau alat tebas (terutama semak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga digunakan untuk pertanian. Parang juga merupakan senjata khas orang Melayu di kampung-kampung pada zaman dahulu. Sedangkan masyarakat Melayu di Jawa dan Sumatera menjadikan parang sebagai salah satu senjata pertempuran. Ada beberapa jenis Cila yang dikenal oleh masyarakat Bima – Dompu yaitu Cila Mboko, Cila Gowa, Cila Golo, dan ada satu lagi yang menjadi koleksi Museum Asi Mbojo peninggalan zaman kerajaan dan kesultanan Bima yaitu Cila La Nggunti Rante. 1. Cila Mboko 2. Cila Gowa 3.  Cila Mbolo   4. Cila Golo 5.  Cila La Nggunti Rante  

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Legenda Putri Nila Fatirah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Permaisuri Raja Dompu, Putri Nila Fatirah, dikutuk oleh seorang nenek sihir. Penyihir tersebut iri dengan kecantikan dan kebaikan permaisuri. Permaisuri kemudian diubah menjadi seekor kerbau. Karena malu permaisuri yang sudah menjadi kerbau tersebut lalu mengasingkan diri ke hutan belantara di  Doro Londa  (Gunung Londa), Bima. Ikut serta dua putrinya yang masih kecil, Nurul Patindah dan Nurtindah. Cukup lama sang permaisuri di  Doro Londa , hingga kedua putrinya menjadi gadis. Kendati berujud kerbau, sang permaisuri mendidik anak-anaknya tata krama dan sopan santun serta keterampilan. Termasuk mengajarkan sholat dan mengaji. Tak lupa pula membekali kedua putrinya dengan keterampilan menari dan menyanyi. Sampai suatu waktu, seorang pangeran dari Bima berburu menjangan ke  Doro Londa . Pangeran secara tidak sengaja menemukan tempat permaisuri dengan kedua putrinya. Ketika itu permaisuri tidak ada di tempat karena sedang mencari makan. Demi meliha...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Legenda Ncuhi Bolo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Hutan Rora bagai surga. Sungai mengalir melintasi hutan. Seperti sudah digambar Tuhan, sungai tersebut membelah perbatasan Kerajaan Dompu dan Bima. Dua Ncuhi yakni Ncuhi Dompu dan Ncuhi Bolo menjaga sungai tersebut. Mereka mengatur aliran air yang ke Dompu dan Bima secara adil. Karena terbuai oleh angin dingin, Ncuhi Bolo tertidur. Ncuhi Dompu yang tak kurang selera humornya, bermaksud menggoda temannya. “ Ando mambani ja nggomi ” (Toh, Bung nggak bakal marah), ujarnya dalam hati seraya beranjak dari  santawo  tempat mereka duduk. Ncuhi Dompu bergegas ke aliran sungai yang ke Bima. Dia membendung aliran airnya. Air pun mengalir semua ke Dompu. Seraya terkekeh-kekeh, Ncuhi Dompu mengendap-ngendap kembali ke  santawo  dan pura-pura tidur. Beberapa saat kemudian, Ncuhi Bolo bangun. Dilihatnya Ncuhi Dompu masih tidur. Namun ketika melihat aliran air sungai ke Bima terbendung, dia kaget setengah mati. “ Hah.. tio pu rawi cinaku ke &rdquo...

avatar
Arum Tunjung