Bahan : 1 ekor (± 1kg) baronang , bisa diganti dengan ikan kembung, kerapu, kakap. 1 sdt garam 1½ sdm air jeruk nipis 1 sdt air jahe 1 sdm minyak goreng Sambal Dabu-dabu : 10 buah cabai rawit merah/hijau, iris tipis 3 buah tomat hijau, potong dadu 4 buah bawang merah, iris-iris 1 sdt garam ½ sdt gula pasir 1 sdm air jeruk nipis 20 helai daun kemangi, iris kasar 1½ sdm minyak goreng Cara Membuat: Siapkan dan panaskan panggangan terlebih dahulu. Bersihkan ikan, buang insang dan isi perutnya. Setelah itu buat beberapa keratan yang dalam pada kedua sisi ikan hingga ke tulangnya. Lumuri dengan garam, air jeruk dan air jahe, taruh ikan dalam lemari pendingin, diamkan selama ±15 menit. Dabu-dabu : campur semua bahan dalam mangkuk, simpan dalam lemari pendingin sebelum disajikan. Membakar ikan : olesi ikan dengan minyak goreng lalu tiriskan sampai miny...
Banda naira adalah salah satu pulau di kabupaten banda yang merupakan pusat administratif kecamatan banda, kabupaten maluku tengah, Maluku, Indonesia. Banda naira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan cengkih di dunia karena merupakan satu-satunya sumber rempah-rempah terbaik yang pernah ada, aktifitas perdagangan di banda naira menarik perhatian dunia baik dari benua eropa maupun asia, hal ini menyebabkan banyaknya tradisi, budaya, adat dan berbagai cerita rakyat yang terdapat di banda naira. cuci sumur pusaka merupakan salah satu cerita rakyat dari banda naira, cuci parigi (Sumur) pusaka atau yang biasa di kenal dengan Rofaerwar adalah salah satu tradisi yang tidak meninggalkan religi. tradisi ini merupakan cerita rakyat yang sangat terkenal di kecamatan banda naira maluku tengah, tradisi yang di lakukan 10 tahun sekali ini menuai banyak cerita dan unsur magis yang di yakini sampai saat ini oleh masyarakat banda. prosesi pencucian parigi pusakapun melewati bebera...
Sasi, Tradisi Sosial yang Termakan Zaman Peradaban manusia selalu melukiskan pelbagai peristiwa yang selalu menjadi bahan diskursus bagi siapa saja yang merasa berpikir. Hasil dari segala bentuk dialektika manusia yang mencoba menelisik peradaban manusia, entah yang tertulis dalam coretan-coretan buku sejarah, maupun hanya sekedar cerita para tetuah dari mulut ke mulut, nantinya akan memercik nilai sehingga keadaban menjadi bagian dari substansi manusia. Meskipun sejauh manapun melangkah menuju era globalisasi, namun kebudayaan tetaplah kebudayaan yang sampai saat ini masih eksis dalam dinamika masyarakat Indonesia. Laksana takdir Illahiyah, kebudayaan telah menjadi identitas bangsa yang terkandung begitu dalam, sedalam lautan tanpa dasar. Argumentasi-argumentasi yang lahir mengenai urgensi kebudayaan sebagai filosofis hidup bangsa Indonesia sesungguhnya sudah sangat tepat. Namun sayangnya, masih sedikit mata yang melihat apalagi menguak nilai-nilai budaya Indonesia secara...
Suku Huaulu memiliki satu ciri khas yang cukup mencolok terutama pada kaum laki-laki dewasa. Mereka memiliki tradisi ikat kepala dari kain merah yang disebut sebagai kain berang. Ikat kepala ini diikatkan dan menutupi kepala pemakainya. Masyarakat Huaulu menjadikan kain berang sebagai identitas tersendiri bagi kaum laki-laki Huaulu yang sudah akil baligh dan dianggap dewasa. Biasanya, seorang anak laki-laki akan memakai ikat kepala merah ini pada usia remaja, sekitar 15-17 tahun dan akan terus digunakan seumur hidupnya. Selain berarti tanda kedewasaan, ikat kepala ini juga berfungsi sebagai kebanggaan laki-laki Huaulu. Sistem Patrilineal yang dianut suku Huaulu membuat kaum laki-laki memiliki harga lebih dan selalu menjadi sosok pimpinan dalam kekerabatan Huaulu. Warna merah pada kain Berang juga menandakan unsur keberanian yang diharapkan ada pada tiap individu lelaki Huaulu. Oleh karena itu, kain berang ini juga menjadi ornamen wajib yang digunakan ketika para lelaki akan b...
Suku Naulu mendiami Pulau Seram di Maluku. Suku ini tersebar di dua wilayah yaitu di Dusun Nuanea dan Dusun Sepa. Dibanding suku asli Pulau Seram, Suku Aifuru, Suku Naulu sebenarnya lebih fleksibel menerima modernisasi sebab suku ini sudah mengenal pakaian, bahan bakar minyak dan sebagainya. Namun tradisi yang tak lazim membuat suku ini sering dicap suku primitif. Umumnya anggota suku ini menganut agama tradisional yang diwariskan nenek moyang mereka. Ciri utama Suku Naulu adalah adanya ikat kepala merah yang digunakan kaum pria dewasa. Suku ini sebenarnya memiliki dua tradisi yang aneh yaitu mengasingkan wanita yang sedang haid dan melahirkan serta tradisi memenggal kepala manusia sebagai persembahan. ritual Pataheri, sebuah ritual untuk mengangkat seorang anak laki-laki yang telah tumbuh mejadi dewasa. Berdasarkan tradisi pria dewasa dalam suku tersebut harus memakai ikat kepala merah yang terbuat dari kain berang. Namun untuk mendapatkan ikat kepala ini tidaklah muda...
Maluku adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Di sana, khususnya di kalangan orang Jailolo dan Sahu yang berada di Maluku Utara, ada sebuah permainan tradisional yang bernama ciko guru, yaitu permainan melempar dan mencukil 10 buah batu atau buah gelici dalam jarak tertentu hingga seluruhnya masuk ke dalam lubang. Ciko guru dapat diartikan “menunjuk” karena dalam permainan ini orang baru boleh bermain setelah ditunjuk oleh lawan mainnya. Permainan ciko guru kadang-kadang disebut juga dengan “main batu membayar kenari” karena bagi yang kalah harus membayar sejumlah kenari atau langsat atau kelereng sesuai dengan kesepakatan antarpemain sebelum permainan dimulai. Asal usul permainan ciko guru di kalangan orang Jailolo maupun Sahu sudah tidak dapat diketahui lagi. Pemain Permainan ciko guru dapat dimainkan oleh maksimal 4 orang. Namun, jika lebih dari itu maka pemain lain akan membentuk kelompok sendiri dengan membuat arena bermai...
Ancong-ancong adalah sebutan bagi orang Yamdena untuk sebuah permainan menebak salah satu tangan pemain yang berada di atas punggung pemain lainnya yang sedang dalam posisi merangkak. Permainan ini terdapat di sekitar Kepulauan Tanimbar, daerah Maluku Utara, Indonesia, khususnya Pulau Yamdena, Selaru, Seira, Angwarmase dan Fordata. “Ancong-ancong” berasal dari bahasa Yamdena, yang dalam bahasa Indonesia sangat sulit untuk diterjemahkan. Permainan ancong-ancong menurut penduduk Yamdena, telah ada dan dimainkan sejak tahun 1930-an. Pada waktu itu, di daerah Yamdena masih banyak keluarga yang hidup dalam satu rumah besar. Setiap rumah besar umumnya dihuni oleh 6 hingga 7 keluarga yang biasanya mempunyai banyak anak. Pada waktu malam hari, biasanya anak-anak dari beberapa keluarga tersebut akan berkumpul menghabiskan waktu luang mereka dengan bermain di dalam rumah. Salah satu permainan yang mereka lakukan adalah ancong-ancong. Pemain Permainan ancong-an...
Asal Usul Madudutu lese artinya “banting badan”. Dinamakan demikian, karena dalam permainan ini masing-masing pemain berusaha sekuat tenaga agar dapat membanting badan atau tubuh lawannya sehingga jatuh ke tanah dan tidak lagi berdaya untuk membalas bantingan tersebut. Permainan madudutu lese terdapat di Puau Halmahera, tepatnya di Kecamatan Sahu dan Kecamatan Jailolo, Kabupaten Maluku Utara. Pada mulanya madudutu lese hanya dilakukan pada waktu malam hari sebelum diadakan upacara Waleng yaitu upacara adat yang biasa dilakukan sesudah panen padi. Namun, madudutu lese tidak terikat pada waleng, karena keduanya adalah dua hal yang berbeda. Jadi, pelaksana waleng tidak beranggung jawab atas jalannya madudutu lese dan sebaliknya, pelaksana madudutu lese pun tidak beranggung jawab terhadap jalannya upacara waleng. Saat ini permainan madudutu lese dapat dimainkan kapan saja tanpa harus menunggu adanya upacara waleng terlebih dahulu. Pemain Madudutu...
Istilah “sife siflyoi” (bahasa Yamdena) terdiri dari dua kata yaitu “sife” dan “siflyoi”. Kata “Sife” mengandung pengertian yang sama dengan “manut” (bahasa Fordata) yaitu “ayam”. Sedangkan, kata “Siflyoi” yang juga mengandung pengertian yang sama dengan “selarmanat” (bahasa Fordata) yaitu “Elang”. Permainan ini dinamakan demikian karena ada dua kubu yaitu elang yang akan menyerang anak ayam dan ayam yang akan mempertahankan diri. Permaianan sife siflyoi terdapat di Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara, Indonesia, terutama di Pulau Yamdena, Pulau Selaru, Pulau Seira, Pulau Angwarmase dan Pulau Fordata. Asal usul permainan ini sudah tidak diketahui lagi. Pemain Permainan sife siflyoi dahulu hanya diperuntukkan bagi perempuan dengan usia antara 6--14 tahun. Namun, lama-kelamaan banyak juga kaum pria yang ikut bermain sehingga pada akhirnya berubah m...