Permainan Tradisional
Permainan Tradisional
permainan tradisional Maluku Maluku
Permainan Sife Siflyoi
- 27 April 2016
Istilah “sife siflyoi” (bahasa Yamdena) terdiri dari dua kata yaitu “sife” dan “siflyoi”. Kata “Sife” mengandung pengertian yang sama dengan “manut” (bahasa Fordata) yaitu “ayam”. Sedangkan, kata “Siflyoi” yang juga mengandung pengertian yang sama dengan “selarmanat” (bahasa Fordata) yaitu “Elang”. Permainan ini dinamakan demikian karena ada dua kubu yaitu elang yang akan menyerang anak ayam dan ayam yang akan mempertahankan diri. Permaianan sife siflyoi terdapat di Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara, Indonesia, terutama di Pulau Yamdena, Pulau Selaru, Pulau Seira, Pulau Angwarmase dan Pulau Fordata. Asal usul permainan ini sudah tidak diketahui lagi.
 
Pemain
Permainan sife siflyoi dahulu hanya diperuntukkan bagi perempuan dengan usia antara 6--14 tahun. Namun, lama-kelamaan banyak juga kaum pria yang ikut bermain sehingga pada akhirnya berubah menjadi permainan campuran. Pemain dibagi menjadi 2 regu yang cara memilihnya adalah dengan jalan musyawarah, yaitu regu ayam dan regu elang, yang jumlah anggotanya tidak ditentukan, namun seimbang dan genap. Jika regu elang jumlah anggotanya 6 orang maka regu ayam pun anggotanya juga harus 6 orang dan seterusnya.
 
Tempat dan Peralatan Permainan
Permainan sife siflyoi memerlukan tempat yang agak luas, yaitu sebuah lapangan atau pekarangan rumah yang ukurannya minimal 10 x 15 meter persegi. Luas arena tersebut nantinya akan dibagi dua, yaitu 2/3 bagian untuk grup ayam dan 1/3 bagian untuk grup elang. Sife siflyoi tidak mempergunakan alat apapun, kecuali beberapa buah lagu sebagai pengiring. Syair lagu yang dinyanyikan adalah sebagai berikut:
 
Tuk tuk tuk nurlolofu keta kune
 
Oka siflyoi uma nbotin nuse tubun
 
Ino we metriat
 
Aturan dan Proses Permainan
Peraturan permainan sife siflyoi adalah saling menangkap antaranggota grup. Induk ayam harus menangkap induk elang, dan induk elang harus menangkap anak ayam. Secara lebih rinci aturan tersebut adalah:
(1) apabila induk elang dapat menangkap ½ ditambah satu dari jumlah anak ayam, maka regu elang dinyatakan menang satu biji;
(2) apabila induk ayam berhasil menangkap induk elang sebelum induk elang berhasil menangkap ½ anak ayam ditambah satu, maka regu ayam dinyatakan menang satu biji;
(3) apabila regu ayam menang satu biji maka tukar pemain berlaku, regu ayam menjadi regu elang dan sebaliknya;
(4) apabila regu elang menang satu biji maka tukar permainan tidak berlaku. Jalannya permainan itu sendiri adalah sebagai berikut.
 
Setelah pembagian grup dan garis batas bermain, maka induk ayam dan anak-anaknya akan berkeliling wilayahnya untuk “mencari makan”. Pada waktu mencari makan tersebut secara tiba-tiba akan datang induk elang untuk mencuri anak ayam dan dibawa ke wilayah kekuasaannya. Melihat kedatangan elang yang tiba-tiba anak-anak ayam akan berpelukan satu dengan lainnya. Sementara induknya akan bertarung dengan elang guna melindungi anaknya. Jika dalam perburuannya elang berhasil menarik satu demi satu anak-anak ayam hingga jumlahnya ½ plus satu, maka grup elang mendapat satu biji. Namun, jika dalam perburuan si elang tadi tertangkap oleh induk ayam, maka grup ayam akan mendapat satu biji, dan tukar pemain pun dilakukan.
 
Nilai Budaya
Nilai yang terkandung dalam permainan yang disebut sebagai sife siflyoi ini adalah kebersamaan (senasib dan sepenanggungan), kerja keras dan sportivitas. Nilai kebersamaan tercermin ketika anak-anak ayam mendapat serangan dari elang. Anak-anak ayam tersebut satu dengan lainnya akan berpelukan. Keadaan ini digambarkan sebagai simbol hubungan kekerabatan orang Tanimbar. Dalam konteks ini mereka akan selalu berkumpul jika ada masalah atau ancaman yang datang dari luar. Nilai kerja keras tercermin dari usaha induk elang yang berusaha membawa anak-anak ayam untuk diberikan kepada anak-anaknya sendiri, dan dari induk ayam yang berusaha keras agar anak-anaknya jangan sampai terambil oleh induk elang. Dan, nilai sportivitas tercermin dari sikap dan perilaku yang sportif. Dalam hal ini pihak yang dikalahkan akan mengakui kekalahannya dengan lapang dada. 
 
 
 
Sumber:
 
Suradi Hp, dkk. 1981. Permainan Rakyat Maluku. Ambon: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa
Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana