|
|
|
|
Madudutu Lese Tanggal 27 Apr 2016 oleh Ressy vemialita. |
Asal Usul
Aturan dan Proses Permainan
Aturan permaian tergolong mudah, yaitu siapa yang dapat menjatuhkan atau membanting lawannya maka dia dianggap sebagai pemenangnya. Pada saat pertandingan dimulai, pemain berdiri berhadapan sambil memegang ikat pinggang lawannya. Setelah wasit memberikan aba-aba, para pemain berusaha untuk membanting dengan tangan tetap berada pada ikat pinggang lawan tersebut. Ada beberapa cara untuk merobohkan lawan antara lain: labit rou, yaitu mengaitkan kaki lawan dari bagian luar atau dari dalam; badu bolon, yaitu membanting lawan dengan cara menjepit kaki lawan dengan kedua lutut sendiri, dan sementara itu tangan yang memegang ikat pinggang membanting ke kiri atau kekanan; sikur, yaitu mengangkat lawan dengan kedua lengan pada kain pengikat pnggang kemudian berusaha membanting lawan itu ke tanah; dan si wale, yaitu melemparkan lawan ke tanah tetapi tangan tidak boleh terlepas dari ikat pinggang lawan tersebut. Apabila seorang pemain dapat menjatuhkan lawannya maka ia dinyatakan sebagai pemenang dan nantinya akan berhadapan lagi dengan pemenang dari pertandingan lainnya. Begitu seterusnya hingga tinggal dua pemain terakhir yang selalu menang berhadapan satu sama lain untuk mendapatkan pemenang utama.
Nilai Budaya
Nilai yang terkandung dalam permainan rampuat kakaran adalah keterampilan, kerja keras, kerja sama, dan sportivitas. Nilai keterampilan tercermin dari keterampilan membawa bilah bambu dalam berbagai posisi dan ketepatan mengenai bilah bambu lawannya. Nilai kerja keras tercermin dari usaha para pemain untuk mengenai bilah bambu lawan. Kemudian, nilai kerja sama tercermin dari kekompakan pemain dalam berusaha memperoleh poin agar bisa memenangkan permainan. Dan, nilai sportivitas tercermin dari adanya kesadaran bahwa dalam permainan tentunya ada pihak yang kalah dan memang. Oleh karena itu, setiap pemain dapat menerima kekalahan dengan lapang dada.
Sumber:
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |