Bahan-bahan 1/4 cumi asin 2 ons kentang 2 ikat bawang batak 1 ons cabe merah 6 siung bawang merah 2 siung bawang putih 1 buah tomat ukuran sedang 2 lembar daun jeruk buang tengah nya garam, gula secukup nya bila perlu kaldu bubuk minyak goreng Langkah Rebus cumi asin, tiriskan. Lalu rebus lagi sampai kira" berkurang asin nya dan lembut. Tiriskan lalu goren...
Bahan-bahan: • Jengkol (250 gr) • Kopi hitam (4 sdm) • Bawang Merah (5 butir) • Bawang putih (3 siung) • Cabai merah keriting (10 buah) • Cabai rawit (10 buah) • Cabai merah besar (3 buah) • Serai (1 batang) • Daun salam (3 lembar) • Kemiri (2 buah) • Asam jawa (2 buah) • Santan cair (100 ml) • Garam secukupnya • Gula merah • Air • Minyak goreng • Penyedap rasa Langkah - langkah: Rebus jengkol dalam panci tertutup bersama kopi hitam, sereh dan daun salam selama 30 menit, kemudian diamkan hingga dingin. Proses ini akan membuat jengkol menjadi empuk Geprek jengkol yang sudah dingin hingga terkelupas kulitnya Siapkan bumbu, blender kasar semua bahan kecuali asam dan selembar daun salam. Setelah itu bersiap untuk memasak bumbu. Masukkan jengkol yang sudah bersih dari kulitnya ke dalam bumbu kemudian tambahkan air dan masak semuanya selama sekitar 15 menit Angkat jengkol, bakar sebentar di atas api atau stone pan yang panas Masukkan jengkol kembali ke dalam bumbu, tambahk...
BUKU SILAT BEKSI PETUKANGAN SEJARAH SINGKAT TRADISI MAENPUKULAN, TOKOH-TOKOH DAN UPAYA PELESTARIANNYA DI PETUKANGAN Asal Usul Silat Beksi DiPetukangan Toponim Daerah Petukangan Nama Petukangan, diyakini berasal dari penyebutan sebuah tempat, dimana para pekerja atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh warga asli. Petukangan berasal dari kata tukang. Imbuhan “pe” dan “an” pada kata tukang, menghasilkan redaksi Petukangan. Redaksi tersebut kemudian merujuk pada pernyataan bahwa di tempat tersebut, terdapat subyek dan aktifitas yang berhubungan dengan pertukangan. Peta Ulujami tahun 1840 (Sumber peta: https://upload.wikimedia.org ) Menurut buku karya Zaenuddin HM, toponimi Petukangan berasal dari aktifitas pertukangan seperti: pembuatan kusen dan mebelserta perkakas berbahan dasar kayu. Pada peta Jakarta di tahun 1943, terdapat dua nama daerah yang disebut Petukangan, pertama, terletak di Ulujami, kedua, ada di daerah yang sekarang letaknya antara Jatinegara dan Pulogad...
Buku Silat Beksi Petukangan Februari 22, 2019 Mandor Minggu Mandor Minggu adalah salah satu murid dari H. Godjali, yang juga meneruskan dan membuka perguruan silat Beksi. Ayah Mandor Minggu bernama Sinan dan ibunya bernama Julia binti Sidi. Tahun kelahiran Mandor Minggu tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sekitar tahun 1890-1900, dimana secara usia, tidak terpaut jauh dari usia M. Nur. Menurut penuturan keluarga, tahun wafatnya sekitar tahun 1970. Hingga saat ini, makamnya tidak diberi nisan dan hanya berupa gundukan tanah pada lahan kecil di tengah pemukiman. Lahan kecil yang digunakan sebagai tempat peristirahatannya yang terakhirnya saat ini, dahulu merupakan halaman rumahnya yang megah dan berarsitektur khas Betawi. Secara fisik, perawakannya tinggi besar dan berkulit putih. Selama hidupnya, menurut narasumber, Mandor Minggu telah memiliki 5 istri, yang bernama Asenah, Juriah, Yani, Mardiah dan satu lagi tidak diketahui namanya. Menurut penuturan, selama hidu...
TRANSFORMASI SILAT BEKSI Dari Beladiri Menjadi Seni Semenjak awal dibentuk atau diciptakan, gerakan silat adalah gerakan tarian yang mengekspresikan sesuatu. Gerakan-gerakan silat yang ada, dapat merupakan adopsi dari gerakan hewan atau aktifitas alam tertentu. Sehingga kemudian gerakan silat akan memunculkan gerakan sealur dalam seni tari dan diiringi oleh musik. Peran Pemerintah Terhadap Keberlangsungan Silat Beksi Orang-orang Betawi yang sekarang dapat dikategorikan sebagai Betawi Pinggir, adalah pendukung dan pemelihara seni budaya asli Betawi. Mereka yang disebut Betawi Pinggir memang secara faktual berada di pinggiran Jakarta, namun secara kebudayaan, orang-orang yang sudah tidak lagi berada di tengah kota karena terdesak oleh perkembangan pembangunan, termasuk juga dalam lingkungan besar budaya Betawi. Kampung besar kebudayaan Betawi tidak bisa lagi dibatasi oleh batas administratif DKI Jakarta, tetapi meluas hingga ke penjur...
BEKSI DAN REBANA GEDIGDUG TRADISI LISAN BETAWI PENDAHULUAN Beksi dan Gedigdug Belakangan saya (Ahmad Mathar Kamal) kenal dari Abd.Azis tentang Rebana Gedigdug. Beberapa poto up loadnya memperlihatkan tim kesenian Rebana Gedigdug ngiringin silat dan tari yang kayaknya berasal dari gerak silat Beksi. Saya tidak paham sual ini, lalu saya tanyakan pada Bang Ridwan Saidi dan dapet penjelasan singkat. Berikut penjelasan Bang Ridwan Saidi perihal Beksi dan Gedigdug : Menurut Bang Ridwan Saidi bahwa semua rebana sejarahnya sama, tapi yang tua adalah "kat tar n kat dur". Semua berasal dari Babylon. Selanjutnya mengenai Gedig-dug atawa cara memukul. Sekarang seni Betawi fokus pada Beksi dan Gedig-dug pada Ubrug serta sudah dikenal. "Itu semua adalah cara memukul (gedig) dug sound bass" ungkapnya disela penjelasan (Bang Ridwan Saidi) melalui SMS perihal BEKSI & GEDIGDUG kepada saya (Ahmad Mathar Kamal) pada 12 Desember 2017 dirumahnya dibilangan Bintaro. Dalam bah...
CATATAN SENI BUDAYA ABDUL AZI Merevitalisasi Shohibul Hikayat Sastra Lisan Betawi Yang Kian Punah Pertunjukan Shohibul Hikayat berjudul ‘ Hikayat Abu Wahmi’ Garapan Bang Atien Kisam (Mat Tani Gendut) BETAWI punya sastra lisan, satu diantaranya Shohibul Hikayat. Pertunjukan teater rakyat ini sudah sangat jarang ditampilkan. Sahibul hikayat adalah salah satu sastra lisan betawi yang berasal dari timur tengah. Sedang arti sohibul hikayat sendiri berasal dari bahasa Arab, yang berarti yang ‘yang mpunya cerita’. Sumber cerita yang dibawakan oleh sahibul hikayat di antaranya dari kisah-kisah persia, seperti kisah seribu satu malam, Nurul laila, Alfu Lail wal lail. Pembawa cerita sahibul hikayat yang cukup terkenal ada H. Sofyan Jait, yang merupakan juga anak dari Muhammad Jait yang juga pembawa cerita sohibul hikayat yang wafat tahun 1970. Dalam Revitalisasi Shohibul Hikayat Pusat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, mengangkat ringkasan ‘Hikayat Abu Wahmi’ garapan Bang Atien...
Jakarta merupakan pusat ibukota yang biasa disebut kota metropolitan. Tanpa kita ketahui, selain dari kota nya yang sibuk, banyak juga loh tempat-tempat jarang masyarakat jarahi yang sebenarnya memberikan ilmu atau ciri khas tersendiri yang menarik. Namun, dikarenakan zaman yang semakin modern tempat-tempat ini kurang diketahui penduduk Jakarta. Salah satunya Museum Prasasti yang bertempat di kawasan Tanah Abang. Museum prasasti merupakan salah satu makam kuno dari 27 provinsi di Indonesia. Bahkan ada koleksi kereta jenazah antik yang biasa digunakan untuk menghantar ke pemakaman. Museum ini juga menjadi bukti dari karya seni para pematung, pemahat, kaligrafer dan juga sastrawan. Museum prasasti ini bisa menjadi tempat yang instagramable loh buat kamu dan group mu! sumber: Hafif Rahman https://www.google.co.id/amp/s/www.casaindonesia.com/amp/read/12/2019/1629/10-Spot-Hidden-Gems-Jakarta-Liburan-Anti-Mainstream
Sebagai masyarakat yang beraktivitas dan tinggal di Jakarta pasti sudah tidak asing lagi dengan boneka besar yang biasanya ada di tiap sudut kantor pemerintahan. Ya, tidak lain dan tidak bukan, boneka ini bernama ondel-ondel yang merupakan salah satu kesenian khas Betawi. Bahkan kesenian ini diabadikan oleh Benyamin Sueb melalui lagu dan sering diperdengarkan di berbagai kegiatan yang dilaksanakan di DKI Jakarta, terutama pada hari ulang tahun Jakarta. Pada awalnya ondel-ondel dibuat untuk menjadi penolak bala yang berhubungan dengan magis, mulai dari penjaga bahaya, wabah penyakit, sampai dengan ancaman yang lebih dikenal dengan nama ‘Barongan’. Itulah mengapa wajah ondel-ondel terlihat menyeramkan dan tidak jarang membuat banyak anak-anak merasa takut. Bahkan karena fungsinya tersebut, ondel-ondel membutuhkan sesajen yang berisi bubur merah-putih, rujak-rujakan tujuh rupa, bunga tujuh macam, dan asap kemenyan. Ondel-ondel terdiri dari dua jenis, laki-laki dan perempuan. Biasany...