Indonesia adalah salah satu negara penghasil seni tenunan terbesar di dunia khususnya dalam hal keanekaragaman hiasan (Fisher, 1979:9). Kreasi para penenun generasi terdahulu banyak dipengaruhi unsur-unsur budaya asing akibat pengaruh hubungan perdagangan dengan negara-negara tetangga yang telah berlangsung beratus-ratus tahun yang silam. Kondisi tersebut memberikan sumbangan cukup besar bagi kekayaan keanekaragaman jenis tenunan bangsa Indonesia. Pengaruh asing yang banyak mempengaruhi seni tenunan di Nusantara antara China, Eropa, India, dan Arab. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil-hasil tenunan yang sebelumnya terkesan sederhana yang kemudian berkembang menjadi tenunan yang kompleks, rumit, dan Indah. Ditambah lagi dengan kemilaunya yang dimuncukan oleh penggunaan benang emas dan sutra yang berneka warna. Hal itu seakan memberikan wajah baru baik dari segi teknik tenunan maupun warna dan ragam hiasnya. Sehingga tenunan yang semula hanya menggunakan benang kapas...
Pengertian Alat Musik Angklung Asal Masyarakat Sunda Jawa Barat Penjelasan alat musik tradisional Angklung yang berasal dari masyarakat Sunda Jawa Barat. Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang terbuat dari bambu. Cara memainkannya cukup mudah hanya dengan menggoyangkannya. Bunyi yang dihasilkan disebabkan oleh benturan badan pipa bambu. Bunyi yang dihasilkan bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010 Asal Usul Angklung Belum ditemuka...
"TOTOPONG / IKET" Totopong (ikat kepala) mulai dikenal sekitar tahun 1450 Masehi atau pada masa Kerajaan Pajajaran. Awalnya, totopong dikenakan untuk melindungi kepala dari panas terik dan sebagai identitas diri.Pada masa perang kemerdekaan, totopong digunakan sebagai identitas para pejuang. Pada era itu pula, totopong menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan. Totopong juga menjadi simbol pemersatu dan pengobar semangat orang Sunda kala itu. Totopong merupakan ikat kepala terbuat dari kain polos atau kain batik. Ukuran kain pada umumnyasekitar 1 m2. Khusus totopong, memiliki ukuran setengah meter dan bentuk kain terbelah tengah secara diagonal atau sering dise-but setengah iket. Totopong biasanya memiliki motif batik khusus, misalnya batik kangkung, kumeli, sida mukti, kawung ece, seumat sahurun, gjringsing, manyingnyong, katuncar mawur, kalangkang ayakan, dan porod, eurih. Sebagaimasyarakat agraris, para leluhur Sunda memanfaatkan totopong sebagai pelindung dari sengatan matahar...
Sekilas Sejarah Awal Mula Munculnya Aksara Jawa Aksara jawa merupakan aksara turunan dari aksara Kawi (aksara Jawa Kuno), dimana aksara Kawi adalah turunan dari aksara Pallawa. Meskipun aksara Jawa turunan dari aksara Kawi tetapi mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda dengan aksara sebelumnya, antara lain dalam hal bentuk dan urutan. Di jawa, khususnya di Jawa Tengah, ada dua aksara turunan Kawi, yaitu aksara Budha di wilayang sekitar gunung merapi-Merbabu yang mempunyai bentuk yang relatif hampir tak berubah banyak dari aksara Kawi, dan aksara Jawa di wilayah Demak-Pajang-Mataram-Kartosura-Surakarta-Yogyakarta yang mempunyai bentuk yang sudah berubah banyak dari aksara Kawi. Aksara Budha mempunyai urutan 'kaganga' seperti Kawi, sedangkan aksara jawa mempunyai urutan 'hanacaraka' sehingga sering disebut juga 'carakan'. Setelah pudarnya kejayaan majapahit maka pusat budaya juga bergeser ke kerajaan baru yaitu Demak yang dibidani oleh para Wa...
Aksara Jawa dalam Seni Kaligrafi Bertuliskan Bismillah Aksara Jawa yang direka menjadi tulisan indah ataupun bentuk tertentu yang indah merupakan salah satu kekayaan budaya nusantara dalam hal ini budaya Jawa berupa aksara Jawa. Karya-karya kaligrafi aksara Jawa kontemporer akan memperkaya aset budaya nusantara. Berikut ini adalah contoh kaligrafi aksara Jawa berbentuk sosok setengah badan kawula jawa yang memakai blangkon dengan tulisan "Kanthi Asma Allah" pada media papan tulis dengan kapur sebagai alat tulisnya. Selain pada media papan tulis kapur, juga bisa dilukiskan pada media kanvas. Bagi anda yang berminat kaligrafi aksara Jawa sebagai koleksi, maka bisa menghubungi kami . Isi tulisan dan gambar bisa sesuai yang diinginkan pemesan. Karya tersebut merupakan kreasi orisinal dari Sanggar Aksara Iqra Hanacaraka yang berkedudukan di Yogyakarta. ê¦ê¦ê¦¿ ê¦...
Ikan Kakap Pallumara merupakan masakan khas Nusantara yang wajib dijajal. Perlu diketahui, pada dasarnya semua jenis ikan boleh digunakan sebagai bahan utama untuk resep pallumara. Selain ikan kakap, Anda juga bisa menggunakan ikan tongkol atau bahkan ikan bandeng, yang notabene adalah ikan dari air payau. Namun, yang jelas, masakan khas nusantara ini menawarkan cita rasa pedas dan rempah yang cukup kuat. Pada kesembatan kali ini, saya akan berbagi Resep Ikan Kakap Pallumara khas Makassar untuk anda : Bahan dan Bumbu : ekor ikan kakap, disiangi, cuci bersih dengan air mengalir, kemudian dikerat. 1 liter air putih. Minyak sayur secukupnya untuk menumis. 6 siung bawang putih. 8 siung bawang merah. 50 gram cabai rawit. 50 gram cabai merah keriting. 1 buah tomat merah. Kunyit seukuran 4 ruas jari. Gula pasir secukupnya...
Tarsulan Seni Budaya Suku Kutai Tarsulan adalah salah satu seni budya suku Kutai yang sampai sekarang masih ada di dalam masyarakatnya. Kalau dilihat dari tujuan digelarnya; tarsulan ini ada dua macam, yaitu: Tarsulan Berkhatam Al Quran dan Tarsulan Perkawinan . Tarsulan Berkhatam/Betamat Al Quran berkaitan dengan tardisi agama, khususnya agama Islam. Sedangkan Tarsulan Perkawinan berkaitan dengan tradisi adat perkawinan suku Kutai. Tradisi tarsulan diawali masuknya agama Islam di daerah Kerajaan Kutai Ing Kertanegara . Seperti kita ketahui agama Islam berasal dari Arab yang masuk ke Nusantara ini melalui para pedagang Gujarat. Maka tidaklah mengherankan bersama masuknya agama Islam, masuk pula seni sastranya yang di antaranya bentuk ’ s yair ’. Dari bentuk syair inilah yang menimbulkan keinginan dari salah seorang bangsawan Kutai untuk menciptakan seni sastra yang dapat dikaitkan dengan adat budaya s...
Gangan tungkul merupakan masakan khas Kalimantan Selatan dengan cita rasa khas nusantara yang terbuat dari olahan bahan-bahan seperti ikan gabus, jantung pisang, daun serta singkong yang dimasak dengan campuran bumbu sedap khas gangan tungkul. Bahan 400 gram ikan gabus (2 ekor) 1 butir jeruk nipis, ambil airnya Minyak untuk menggoreng 150 gram jantung pisang batu 1 genggam daun kangkung 150 gram singkong, potong-potong Haluskan 6 butir bawang merah 4 siung bawang putih 5 butir kemiri, sangrai 1 cm engkuas 1 cm kunyit 2 sdt garam 1 sdt gula pasir 1 sdt terasi, bakar ½ sdt gula pasir 400 ml santan dari ¼ butir kelapa Cara membuat bersihkan ikan, lumuri dengan air jeruk nipis. Goreng dalam minyak panas sampai kuning kecokelatan. Angkat dan sisihkan. rebus jantung pisang, daun kangkung, dan...
DIKISAHKAN OLEH NEK ESAH ALIAS NEK MANANG WARGA DESA MUARA KAMAN ILIR Kisah ini dimulai dengan lantunan lagu yang disebut neroyong sebagai berikut : Dinegeri kutai dulu hikatnya, Hiduplah kejuntaian di dunia longa, Bukanlah dewa lain manusia, Sebagai pemberi alamat sealam raya. Tujuh saudara hidup rukun dan tentramya, Penjaga alam kutai yang kaya-raya, Sayus kakak yang paling tua, Orangnya pintar pandai bahasa. Songo kakak yang kedua, Orang kuat baik hatinya, Tapi saying bodoh orangnya, Hingga menjadi cerca para saudara. Silu kakak ke tiga cantik molek parasnya, Selalu membawa tuah pada manusia, Negeri kutai ditinggalkannya, Karma takut besahu dengan kakak tertua Sirumbai kaca kakak kempatnya, Sipatnya santun dan bersahaja, Tulus...