2.235 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Bone Dan Raja Pertamanya
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

  BONE DAN RAJA PERTAMANYA (Sejarah Kerajaan Bone)   Indonesia merupakan negara kepulauan atau negara maritim yang masyarakatnya bersifat majemuk, seharusnya pemerintah dan masyarakat Indonesia masih harus belajar banyak dari sejarah perjalanannya sendiri  tentang bagaimana mengelola kemajemukan tersebut agar menjadi modal sosial pembangunan bangsa. Masyarakat majemuk yang tersusun oleh keragaman kelompok etnik atau suku bangsa beserta tradisi-budayanya itu, tidak hanya berpeluang menjadikan  Indonesia sebagai negara yang kuat di masa mendatang, tetapi juga berpotensi mendorong timbulnya konflik sosial yang dapat mengancam sendi-sendi integrasi negara-bangsa ( nation-state ), jika dinamika kemajemukan sosial-budaya itu tidak dapat dikelola dengan baik.  Dalam hal ini, kita harus menyadari bahwa indonesia memiliki banyak suku bangsa atau kelompok etnik yang berbeda dan itu harus dilestarikan serta di jaga dengan baik. Kita patut bersyuku...

avatar
Aangns sinar
Gambar Entri
Mappalili na Ma'giri ri Segeri
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Ada Acara ‘Minta Hujan’ dan Kebal Senjata Tajam di Segeri        Segeri merupakan  sebuah kecamatan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) yang terletak sekitar 75 kilometer di sebelah utara Kota Makassar. Diantara berbagai kecamatan di Kab. Pangkep, Kecamatan Segeri tergolong unik karena penamaan nama kampung dan desanya menggunakan bahasa Bugis dan bahasa Makassar. Namun mayoritas masyarakat di kecamatan Segeri merupakan Suku Bugis.        Setiap tahunnya saat mengawali musim tanam padi di sawah, sekitar bulan November dan Desember yakni di penghujung musim kemarau, di Segeri selalu melakukan ritual ‘meminta hujan’ yang disebut Mappalili . Ritual ini dijalankan oleh pendeta Bugis Kuno yang disebut kaum Bissu . Komunitas Bissu sendiri juga dijumpai di Bone, Soppeng dan Wajo. Ritual ini dipimpin langsung oleh Puang Matoa Saidi. Puang Matoa Saidi tinggal di rumah arajang, tem...

avatar
Andimappincara
Gambar Entri
Jalan Buntu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

cerita ini menceritakan mitos JALAN BUNTU Bontopajja, kampung yang terletak di Galesong utara Kabupaten Takalar ini mempunyai banyak cerita mistis dan mitos. Diantaranya, terdapat jalan khusus yang tidak boleh ditutup oleh siapapun dan dengan apapun. Konon katanya, apabila tertutup oleh sesuatu, misalnya, tertutup oleh tumpukan batu, batu itu akan hilang keesokan harinya. Dan orang yang sengaja menutup jalan itu, akan jatuh sakit selama berminggu – minggu. Hingga pada akhirnya orang tersebut meninggal dunia. Mitos ini, sempat kami tanyakan kepada para petuah dahulu di kampung tersebut, akan tetapi jawaban yang kami peroleh jauh dari akal pikiran. Pasalnya ketika ditnya, mereka hanya menjawab, “kalau kalian tidak percaya, silahkan coba senidiri, tutup jalannya dan saya pastikan kalian rtidak akan bisa tertidur dan pada akhirnya sakit akan menggerogoti tubuh, perlahan satu persatu diantara kalian akan meninggal dunia”. Tak satupun diantara kami yang beran...

avatar
Fadly Jamil
Gambar Entri
Tomanurung (Orang Yang Dari Langit)
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Selatan

Makassar merupakan salah satu ibu kota yang terletak disisi selatan provinsi Sulawesi Selatan, pada saat itu kota ini masih memegang paham kerajaan dimana pada saat itu masih dipimpin oleh kerajaan Gowa – Tallo didalam legenda orang – orang terdahulu mempercayai bahwa kerajaan Gowa dipimpin oleh putri yang turun dari khayangan atau biasa disebut dengan Tumanurung Bainea. Sosok putri itu dipercaya sengaja diturunkan dari langit untuk memimpin dikarenakan kerajaan Gowa dilanda perang saudara. Tumanurung bukan merupakan nama asli itu hanyalah gelar yandiberikan oleh seseorang yang dipercaya sengaja diturunkan oleh Dewa untuk memberikan petunjuk sebagaimana Tumanurung bukanlah orang yang sembarangan diturunkan dari lanit, kebetulan pada saat itu kerajaan Gowa masih memegang paham animisme. Dalam konsep animisme yang mempercayai adanya dewa yang turun dari langit adapula dewa yang berasal dari air. Berdasarkan konsep tersebut nama Tumanurung berasal dari langit seda...

avatar
Prayudha
Gambar Entri
Legenda Goa Ronggan dan Manggan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Di desa Buttu –Batu, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang provinsi Sulawesi Selatan terdapat sebuah goa yang terletak di gunung Buttu Teang. Gowa tersebut menyimpan kisah kelam percintaan sepasang muda mudi yang bernama Ronggan dan Manggan. Kisahnya di ceritakan turun temurun dari generasi ke generasi. Yang tersisa di goa tersebut hanyalah keranda berisi tulang belulang mayat mereka. Alkisah, ratusan tahun lalu hiduplah seorang gadis cantik bernama Ronggan. Sebagai gadis desa yang ayu dan belum juga menginjak usia baligh, Ronggan tinggal di rumahnya bersama kedua orang tuanya. Ia hanya sesekali keluar rumah jika ada hal penting dan mendesak yang harus ia kerjalan. Seperti biasa, Ronggan menenun kain diatas rumahnya ketika kayu yang ia gunakan untuk meluruskan benang terjatuh dari rumah panggungnya. Sontak ia turun dari rumah dan mengambil kayu tersebut. Saat itulah Ronggan dilihat oleh pemuda sebelah rumah bernama Manggan yang terpesona oleh kecantikannya. Menget...

avatar
Arifayani
Gambar Entri
Satu Kampung Terkutuk Menjadi Batu Akibat Ingkar Janji
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Watampone adalah kota beradat santun seperti perkataan banyak warga, baik di dalam daerah maupun di luar daerah. Watampone terkenal dengan sebutan Kota Beradat Bumi Arung Palakka yang patungnya masih dikeramati hingga kini oleh sejumlah warga. Watampone memiliki satu daerah terpencil yang konon katanya daerah tersebut merupakan daerah yang dikutuk menjadi batu akibat ingkar janji. Menurut cerita terdahulu, konon pada awal peradaban manusia di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, hidup seorang pemuda kesatria yang bernama To Manurung, ia tiba-tiba saja muncul dan seluruh warga terkejut melihatnya, tak lama keberadaannya di daerah tersebut berdirilah satu kerajaan yang sangat besar. Rakyatnya yang dahulu hidup dengan tidak berkecukupan dan kini telah hidup serba berkecukupan. Pada saat itu, kerajaan yang bernama Mampu di pimpin oleh seorang raja yang bernama La Oddang Patara dan seorang permaisuri bernama I La Wallelu, ia dijuluki nama yaitu Puang Mallosu-losuE Ri Mampu yang artinya...

avatar
Dwiyana Adnan
Gambar Entri
Coto kuda khas jeneponto
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Coto Kuda adalah makanan khas jeneponto salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan yang biasa di juluki "Butta Turatea. Nama Jeneponto diambil dari kata Jene (air) dan Ponto (gelang) yang berarti air gelang. Awalnya Coto Kuda hanya dapat dibeli di warung warung yang terdapat di wilayah Turatea Kabupaten Jeneponto lalu menyebar di daerah sekitarnya seperti Kabupaten Takalar,Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Gowa Saat ini penjual Coto Kuda sudah merambah masuk ke kota Makassar dan beberapan kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan. Hanya saja Coto Kuda belum sepopuler Coto Makassar yang dibuat dengan menggunakan daging sapi atau kerbau. Untuk masalah pembuatan, komposisi rempah maupun tampilannya tidak jauh berbeda dengan Coto Makassar. Dibandingkan coto Makassar yang terbuat dari daging sapi/kerbau, Coto Kuda yang menggunakan daging kuda justru terasa lebih empuk, mengandung banyak protein, serta kurang lemak. Selain itu beberapa pelanggan mengaku bahwa Coto Kuda itu mem...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Buroncong
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Buroncong kue khas Makassar dan Bugis. Bentuknya seperti kue pukis namun dengan ukuran lebih besar, panjangnya sekitar tujuh sentimeter dengan tebal berkisar dua sentimeter. Bahan dasarnya terdiri dari gula pasir tepung terigu dan kelapa

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Ma’badong
Tarian Tarian
Sulawesi Selatan

Ma'badong adlh Tarian yang dilakukan di acara kedukaan dimana para penari membuat lingkaran dengan pakaian hitam atau bebas. Tarian ini biasanya berlangsung semalam suntuk dan bisa dilakukan oleh para pria dan wanita.  Para penari menggunakan berbagai jenis langkah dan lagu silih berganti. Biasanya tarian ini dibawakan untuk acara pemakaman yang berlangsung tiga malam ke atas

avatar
Sri sumarni