Alat Musik
Alat Musik
Mitos Sulawesi Selatan Gowa
Tomanurung (Orang Yang Dari Langit)
- 21 Agustus 2015

Makassar merupakan salah satu ibu kota yang terletak disisi selatan provinsi Sulawesi Selatan, pada saat itu kota ini masih memegang paham kerajaan dimana pada saat itu masih dipimpin oleh kerajaan Gowa – Tallo didalam legenda orang – orang terdahulu mempercayai bahwa kerajaan Gowa dipimpin oleh putri yang turun dari khayangan atau biasa disebut dengan Tumanurung Bainea. Sosok putri itu dipercaya sengaja diturunkan dari langit untuk memimpin dikarenakan kerajaan Gowa dilanda perang saudara.

Tumanurung bukan merupakan nama asli itu hanyalah gelar yandiberikan oleh seseorang yang dipercaya sengaja diturunkan oleh Dewa untuk memberikan petunjuk sebagaimana Tumanurung bukanlah orang yang sembarangan diturunkan dari lanit, kebetulan pada saat itu kerajaan Gowa masih memegang paham animisme.

Dalam konsep animisme yang mempercayai adanya dewa yang turun dari langit adapula dewa yang berasal dari air. Berdasarkan konsep tersebut nama Tumanurung berasal dari langit sedangkan sosok Raja yang dipercaya berasal dari air Karaeng Bayo (Bayo=Air) yang kemudian menjadi suami seorang Tumanurung. Konsep Tumanurung sebagai Raja Gowa pertama ini juga dianut oleh beberapa daerah bekas kerajaan di Sulawesi Selatan, seperti di Luwu, Bone, Toraja, Enrekang, Mandar dan beberap daerah lainnya.

 

Sebelum datangnya Tumanurung di Tanah Gowa yakni pada masa Gowa Purba, dapat diketahui bahwa ada empat Raja yang pernah mengendalikan Gowa yakni;

  1. Batara Guru
  2. Saudara Batara Guru yang dibunuh oleh tatali (tak diketahui nama aslinya)
  3. Ratu Supu atau Marancai
  4. Karaeng Katangka yang nama aslinya juga tidak diketahui

Pada saat itu kerajaan gowa mengalami perpecahan dimana perang saudara sedang berkecemuk di zaman itu, perang antara gowa selatan dan utara memanas di seberang sungai je’neberang. Paccallayya selaku tokoh Federasi tak mampu lagi mengatasi perang saudara tersebut, itu dikarenakan Paccallaya hanya sebagai lambang dan tak mempunyai pengaruh yang begitu kuat pada anggota persekutuannya yang masing – masing punya hak otonom.

Maka dari itu untuk meredam peperangan diperlukan seorang figure yang bisa diterima oleh semua pemimpin kaum dan rakyatnya. Suatu saat terdengan kabar angin yang katanya turunlah sosok Tumanurung dari bukit Tamalate. Dan beberapa tokoh adat bergegas menuju bukit tersebut diselah –selah penantian mereka menyaksikan seberkas cahaya dari atas langit. Cahaya tersebut kemudian turun secara perlahan kemudian sampai di Bukit Tamalate. Paccallaya beserta tokoh – tokoh adat tersebut duduk diatap bukit tersebut kemudian sosok cahaya tersebut menjelma menjadi seorang putri kemudian sosok tersebut kemudian diyakini adalah utusan dewa untuk memimpin dan menjadi penerang untuk kerajaan Gowa.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline