tahun baru
465 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Muanggau
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Padangkita.com  – Dari banyak cerita yang beredar, aggau atau muaggau ternyata banyak disalah artikan atau disalah persepsikan oleh masyarakat di luar Mentawai. Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake menegaskan bahwa muaggau sebenarnya bukan ajang mencari jodoh tetapi sebagai ajang mempererat rasa kekeluargaan dan memupuk kebersamaan.Masyarakat di luar Mentawai banyak yang beranggapan bahwa aggau atau muaggau adalah hari atau kegiatan mencari jodoh atau pasangan hidup di Mentawai. Padahal persepsi tersebut sangat tidak benar dan salah besar. “Muaggau adalah ajang mempereta rasa kekeluargaan dan memupuk kebersamaan bagi masyarakat Mentawai,” katanya dalam sambutannya dalam Festival Muaggau di Kabupaten Kepulauan Mentawai beberapa waktu lalu. Wabup pun menambahkan bahwa pemahaman orang luar tersebut sangat salah dan keliru. Muaggau yang merupakan kebiasaan orang Mentawai mencari tambahan pelengkap menu makanan saat badai, terjadi satu...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Tradisi dan Sistem Perkawinan Suku Mentawai
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Indonesia memiliki beragam tradisi dan sistem perkawinan. Mulai dari adat Jawa, adat Batak, sistem patrilineal, dan lain sebagainya. Tradisi dan sistem perkawinan ini beragam sesuai dengan adat dan budaya suku-suku yang ada. Berbeda suku, maka berbeda pula budaya, tradisi, dan sistem perkawinannya. Bagaimana dengan suku Mentawai? Dalam masyarakat Suku Mentawai, berlaku 2 sistem perkawinan, yaitu: 1. Perkawinan rusuk, yaitu perkawinan yang dilakukan oleh pasangan ketika dalam usia muda dalam rumah rusuk. Perkawinan ini dilakukan tanpa disertai dengan upacara kebesaran. Mereka menempati suatu rumah rusuk tanpa benda-benda suci atau keramat. Bila anak-anak mereka lahir, sering kali anaknya dititipkan kepada orang tuanya dalam suatu uma. 2. Perkawinan sakral, yaitu perkawinan secara resmi. Perkawinan ini disertai dengan upacara kebesaran dalam uma setelah pasangan suami-istri hidup berpasangan dan punya beberapa anak yang sudah dewasa dalam suatu rumah rusuk. Biasanya, p...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Tradisi Malapeh Biduak
Ritual Ritual
Sumatera Barat

VIVA.co.id  – Ratusan nelayan di kawasan Pantai Muaro Lasak Kota Padang, Sumatera Barat, di akhir pekan kemarin menggelar prosesi ritual Malapeh Biduak ka Lauik (melepas biduk atau kapal tangkap ke laut). Ritual ini sebagai rasa syukur dan bentuk permohonan agar biduk yang baru saja dibuat mampu membawa berkah. Selain itu agar nelayan yang pergi selalu diberikan perlindungan, kesehatan, serta limpahan rezeki yang banyak.   Ritual Malapeh Biduak biasanya dilakukan warga setempat setelah biduak baru saja selesai dibuat atau direnovasi. Prosesi dimulai dengan 'mandarah', menggunakan darah ayam hitam serta penyiraman air campuran bunga tujuh rupa dengan jeruk nipis di sekeliling biduak. Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan berdoa dan makan bersama. Setelah prosesi selesai, biduak tersebut akan didorong dari tepi pantai menuju ke laut oleh ratusan nelayan dan warga. Untuk selanjutnya siap mengarungi lautan dan digunakan sebagai kapa...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Susunan Arisan Punguan Guru Mangaloksa Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Merantau sudah menjadi budaya turun temurun dari Suku Batak sendiri. Merantau memang adalah pilihan bagi orang Batak. Ketika orang Batak merantau, umumnya mereka akan menetap seterusnya di daerah rantau. Bahkan, banyak orang Batak sendiri yang merantau ke luar Sumatera Utara termasuk ke Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Banyak akhirnya dari mereka yang membentuk punguan (perkumpulan) dari sesama suku marga (Dongan Tubu Na). Penulis sendiri menjadi bagian dari Punguan Guru Mangaloksa atau biasa disingkat PGM. PGM merupakan perkumpulan dari marga Panggabean (Simorangkir Lumban Ratus, Simorangkir, serta Siagian), Hutabarat, Hutagalung, dan Tobing (Hutatorman dan Hutapea). Di Payakumbuh, mereka bersama- sama membentuk PGM. PGM bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan orang-orang perantau di Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota. Dalam kegiatannya, diadakan minimal pertemuan bulanan atau arisan di rumah anggota secara bergiliran. Pertemuan dapat juga diadakan bila ada hal-...

avatar
OSKM18_16018028_Anris Y Simorangkir
Gambar Entri
Rabab kesenian dari Minangkabau
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Barat

Rabab adalah salah satu alat musik gesek tradisional khas Minangkabau yang terbuat dari tempurung kelapa, bentuk alat musik nya mirip dengan biola dan orang yang memainkannya disebut tukang rabab. Biasanya dalam rabab ini dikisahkan berbagai cerita nagari atau dikenal dengan istilah Kaba. Rabab ada bermacam-macam yaitu Rabab Darek, Rabab Piaman dan Rabab Pasisia. Rabab Darek berkembang di daerah Tanah Datar, 50 Kota dan Agam, rabab Piaman terdapat di daerah Pariaman dan rabab Pasisie terdapat di daerah Pesisir Selatan dan Painan. Kesenian barabab umumnya untuk menyampaikan pesan moral dari suatu cerita tersebut. Biasanya rabab pasisia dimainkan saat menjelang acara resepsi pernikahan pada malam hari. Rabab Pasisia diawali dengan raun sabalik. Baik tukang rabab dan tukang gendang bernyanyi berupa pantun secara bergantian. Mereka, membawakan berbagai macam irama yang diiringi oleh rabab. Mendekati tengah malam, baru masuk pada rabab yang sesun...

avatar
OSKM18_16018382_Anggun Yusifa
Gambar Entri
Mandabiah Kabau Nan Gadang
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Masyarakat di Nagari Koto Baru,  Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan, Sumbar memiliki tradisi yang menarik, unik dan sudah ada sejak zaman nenek moyang. Tradisi ini dinamakan "Mandabiah Kabau Nan Gadang". Tradisi "Mandabiah Kabau Nan Gadang" atau tradisi turun sawah ini dilaksanakan secara gotong royong. Tradisi ini sebagai bentuk rasa peduli dan doa masyarakat agar pertanian dapat berjalan dengan baik dan dijauhkan dari segala hama penyakit. Prosesi tradisi dimulai dengan mengadakan rapat antara Ninik Mamak yang berguna untuk  mengambil kesepakatan pelaksanaan tradisi kesepakatan turun ke sawah. Lalu melakukan pemilihan kerbau yang akan di potong. Setelah kerbau terpilih maka tawar menawar harga pun terjadi oleh pihak ninik mamak dengan pemilik kerbau. Setelah harga disepakati maka ninik mamak bersama-sama mengumpulkan dana untuk pembelian. Setelah itu dilanjutkan dengan pemotongan kerbau. Pemuda dan dubalang melaksanakan tugasnya menyembelih kerbau dan...

avatar
OSKM18_16718182_[Rahmat] Haikal
Gambar Entri
Sejarah Batik Tanah Liek
Motif Kain Motif Kain
Sumatera Barat

Asal batik  Tanah Liek  ini diduga dari negeri Cina yang  masuk ke Minangkabau pada abad ke 16 pada zaman  Kerajaan Minangkabau berpusat di Pagaruyung, Batusangkar.  Batik tanah liek sempat hilang tanpa jejak pada masa penjajahan Jepang, namun berkat usaha Wirda Hanim, teknik batik ini diperkenalkan kembali pada tahun 1994. Awalnya Wirda Hanim melihat motif batik ini digunakan oleh beberapa orang penduduk nagari  Sumanik, Kecamatan X Koto, Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.   Beliau tertarik dengan batik yang langka tersebut dan berniat untuk membangkitkan kembali seni tradisional batik tanah liat yang hampir punah. Berkali-kali ia melakukan percobaan agar mendapatkan hasil yang menyamai batik tanah liek asli yang pernah ia temui di Sumani. Namun ia kerap gagal. Dari sepuluh batik yang ia coba produksi, hanya dua saja yang menyamai batik liek asli. Akhirnya, dengan tanah payau yang ia ambil dari dekat rumahnya, ia berhasil terus m...

avatar
OSKM18_19718059_bryna alysia salsabila
Gambar Entri
Tradisi Manjapuik Anak
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Tradisi manjapuik anak ini merupakan salah satu tradisi minang. Tradisi ini sering dilakakukan oleh masyarakat di dareah balai gurah,ampek angkek,Sumbar. Ketika ada seorang anak yang lahir dari suatu keluarga maka dia akan dijapuik(dijemput) oleh pihak bakonya (keluarga laki2) , biasanya sang anak baru berumur sekitar 2-3 bulan. Kemudian kakak perempuan dari suami akan menjemput anak . Selang beberapa menit akan di susul oleh isteri (ibu anak) dengan membawa pakaian anak dan ibu. Setelah cukup 1 atau 3 hari anak diberi oleh adik atau kakak perempuan suami cincin emas, orang tua suami akan memberikan beras 4 sukek (kira kira 20 liter) dan ayam betina 1 ekor. Kemudian anak akan di antar pulang bersama ibunya kerumah pihak istri. Biasanya anak di jemput dan diantar diwaktu pagi hari antara jam 9 sampai 11 pagi. Setelah anak diantar, sorenya keluarga istri akan mnyiapkan pisang goreng dan ketan untuk diantar oleh istri ke rumah keluarga suami. Dalam ketan dan goreng pisang di masukkan...

avatar
OSKM_16718131_fadhila
Gambar Entri
BAO KA AIA
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Indonesia adalah suatu negara luas yang sangat kaya,baik dari segi kekayaan alam,manusia dan budayanya. Negara ini terbentang dari Sabang sampai Merauke, dimana dari setiap daerah memiliki budaya,bahasa dan suku yang berbeda-beda. Salah satu suku besar di Indonsia adalah Minang Kabau. Suku ini dianut  oleh penduduk Sumatera Barat. Pada zaman dahulu Sumtera Barat terdiri dari daerah yang disebut dengan   Luhak nan tigo   yaitu Luhak Tanah Data atau Luhak nan Tuo, Luhak Agam atau Luhak nan Tangah, dan Luhak Limopuluah atau Luhak nan Bungsu.  Daerah-daerah ini juga mempunyai budaya yang berbeda-beda pula. Salah satuya Luhak Limopuluah , Di daerah ini penduduknya masih menjunjung tinggi adat yang kental, salah satunya menyangkut masalah khitan/sunatan, di Luhak Limopuluah khitan disebut   Bao ka aia atau Sunaik . Bao yang artinya "Bawa" dan Ka aia yang artinya "ke air" Proses khitan di Luhak Limopuluah ini unik dan berbeda dari daerah lainnya, ya...

avatar
OSKM18_16918012_KASIH PRADONDON