Tradisi manjapuik anak ini merupakan salah satu tradisi minang. Tradisi ini sering dilakakukan oleh masyarakat di dareah balai gurah,ampek angkek,Sumbar. Ketika ada seorang anak yang lahir dari suatu keluarga maka dia akan dijapuik(dijemput) oleh pihak bakonya (keluarga laki2) , biasanya sang anak baru berumur sekitar 2-3 bulan. Kemudian kakak perempuan dari suami akan menjemput anak . Selang beberapa menit akan di susul oleh isteri (ibu anak) dengan membawa pakaian anak dan ibu. Setelah cukup 1 atau 3 hari anak diberi oleh adik atau kakak perempuan suami cincin emas, orang tua suami akan memberikan beras 4 sukek (kira kira 20 liter) dan ayam betina 1 ekor. Kemudian anak akan di antar pulang bersama ibunya kerumah pihak istri. Biasanya anak di jemput dan diantar diwaktu pagi hari antara jam 9 sampai 11 pagi.
Setelah anak diantar, sorenya keluarga istri akan mnyiapkan pisang goreng dan ketan untuk diantar oleh istri ke rumah keluarga suami. Dalam ketan dan goreng pisang di masukkan kedalam piring makan dibawah piring di alas dengan kain bungkusan beras yg diberi oleh keluarga suami dan dibungkus oleh kain bungkusan . Kemudian si istri pulang kembali ke rumahnya dengan membawa kembali piring kosong dengan bungkusannya.
Tujuan tradisi manjapuik anak adalah untuk memperkenalkan keluarga suami ke anak. Karena dii dalam budaya minang sistem matrilinial, maka si suami yang menetap di rumah. Tujuan pihak bako memberikan emas adalah utk tabungan anak, beras untuk konsumsi dan ayam betina untuk di ternakkan sebagai lambang usaha untuk anak ke depannya. Tujuan istri mengantarkan goreng pisang dan ketan adalah ungkapan terimakasih kepada bako si anak.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang