Ritual
Ritual
Tata Cara Sumatera Barat Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota
Susunan Arisan Punguan Guru Mangaloksa Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota

Merantau sudah menjadi budaya turun temurun dari Suku Batak sendiri. Merantau memang adalah pilihan bagi orang Batak. Ketika orang Batak merantau, umumnya mereka akan menetap seterusnya di daerah rantau. Bahkan, banyak orang Batak sendiri yang merantau ke luar Sumatera Utara termasuk ke Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Banyak akhirnya dari mereka yang membentuk punguan (perkumpulan) dari sesama suku marga (Dongan Tubu Na). Penulis sendiri menjadi bagian dari Punguan Guru Mangaloksa atau biasa disingkat PGM.

PGM merupakan perkumpulan dari marga Panggabean (Simorangkir Lumban Ratus, Simorangkir, serta Siagian), Hutabarat, Hutagalung, dan Tobing (Hutatorman dan Hutapea). Di Payakumbuh, mereka bersama- sama membentuk PGM. PGM bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan orang-orang perantau di Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota. Dalam kegiatannya, diadakan minimal pertemuan bulanan atau arisan di rumah anggota secara bergiliran. Pertemuan dapat juga diadakan bila ada hal-hal penting yang harus dibahas dalam punguan, seperti anggota yang sakit atau meninggal dan kelahiran anggota baru di keluarga PGM.

Disini akan dipaparkan susunan acara pertemuan atau arisan PGM di Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota setiap bulannya. Susunan acaranya adalah sebagai berikut :

  1. Mandok Hata ketua PGM
  • Mandok kata atau mengucapkan kata, ketua PGM akan memulai arisan dengan mengucap syukur kepada Tuhan karena Hipas-HIpas (kesahatan) serta kesempatan sehingga anggota PGM dapat berkumpul untuk mengadakan arisan bulanan.
  1. Martangiang (Doa)
  •  Ketua PGM akan meminta salah satu anggota PGM untuk memimpin doa pembuka sekaligus doa makan. Yang memimpin doa makan adalah hula-hula (Dongan Satubu atau semarga)
  1. Mangan (makan)
  • Dalam arisan, semua anggota akan ikut makan bersama. Tuan rumah akan menyajikan makanan serta minuman yang telah dipersiapkan. Dalam hal ini pihak Boru (saudara perempuan) yang mengambil kesempatan. Boru juga akan mencuci piring dan gelas yang dipakai selama arisan.
  • Saat hendak makan tuan rumah akan memberikan Upasa atau perkenaan.

Si titik mas si goppa,

 Golang – golang pangarahut na,

 Tung so sadiape na di patupa hami,

 Sai godang na ni pasuna.”

     Yang intinya adalah walaupun sedikit, semoga membawa berkat bagi semua.

  1. Mengumpulkan AD/ART
  • Setiap arisan bulanan, setiap anggota akan menyetor uang bulanan sesuai degan kesepakatan bersama. Uang administrasi tersebut diperuntukkan bagi tuan rumah dan kas punguan.  

 

 

  1. Na mandapot arisan bulan na ro
  • Arisan akan menentukan rumah anggota mana yang akan mendapat giliran atau kesempatan untuk menjadi tuan rumah.  
  1. Aka na masa sabulan on
  • Disini, pertemuan akan membahas kejadian ataupun hal penting yang terjadi di punguan selama 1 bulan. Punguan akan membicarkan apakah ada kelahiran, sakit, atau kematian di antara anggota punguan. Jika sakit dan kematian, makan punguan akan mendatangi atau mengujungi rumah anggota tersebut sesuai dengan waktu yang disepakati bersama.  Sedangkan kelahiran, punguan akan mengujungi rumah anggota tersebut dan mengucap syukur dan gembira atas hadirnya anggota baru di keluarga itu.
  1. Mandok hata   
  • Mandok hata atau memberikan sambutan akan sesuai dengan urutan :
  • Bere/ Ibebere (Keponakan)
  • Boru ( saudara perempuan)
  • Lae (suami boru)
  • Dongan Tubu  (saudara)
  • Ketua
  • Yang tertera di atas pada umumnya akan mengucap syukur atas kesempatan serta kesehatan kepada Tuhan. Mereka juga mengucap terima kaish kepada tuan rumah yang telah bersedia menerima dan menyediakan makanan dan minuman.
  1. Mangapu
  • Mangapu adalah ucapan dari pihak tuan rumah itu sendiri. Tuan rumah akan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas kesehatan dan kesempatan. Tuan rumah juga akan mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota punguan yang telah bersedia hadir di rumahnya.  
  1. Martangiang (Doa)
  • Doa penutup arisan dibawakan oleh tuan rumah sendiri

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU