×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tata Cara

Provinsi

Sumatera Barat

Asal Daerah

Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota

Susunan Arisan Punguan Guru Mangaloksa Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota

Tanggal 08 Aug 2018 oleh OSKM18_16018028_Anris Y Simorangkir.

Merantau sudah menjadi budaya turun temurun dari Suku Batak sendiri. Merantau memang adalah pilihan bagi orang Batak. Ketika orang Batak merantau, umumnya mereka akan menetap seterusnya di daerah rantau. Bahkan, banyak orang Batak sendiri yang merantau ke luar Sumatera Utara termasuk ke Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Banyak akhirnya dari mereka yang membentuk punguan (perkumpulan) dari sesama suku marga (Dongan Tubu Na). Penulis sendiri menjadi bagian dari Punguan Guru Mangaloksa atau biasa disingkat PGM.

PGM merupakan perkumpulan dari marga Panggabean (Simorangkir Lumban Ratus, Simorangkir, serta Siagian), Hutabarat, Hutagalung, dan Tobing (Hutatorman dan Hutapea). Di Payakumbuh, mereka bersama- sama membentuk PGM. PGM bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan orang-orang perantau di Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota. Dalam kegiatannya, diadakan minimal pertemuan bulanan atau arisan di rumah anggota secara bergiliran. Pertemuan dapat juga diadakan bila ada hal-hal penting yang harus dibahas dalam punguan, seperti anggota yang sakit atau meninggal dan kelahiran anggota baru di keluarga PGM.

Disini akan dipaparkan susunan acara pertemuan atau arisan PGM di Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota setiap bulannya. Susunan acaranya adalah sebagai berikut :

  1. Mandok Hata ketua PGM
  • Mandok kata atau mengucapkan kata, ketua PGM akan memulai arisan dengan mengucap syukur kepada Tuhan karena Hipas-HIpas (kesahatan) serta kesempatan sehingga anggota PGM dapat berkumpul untuk mengadakan arisan bulanan.
  1. Martangiang (Doa)
  •  Ketua PGM akan meminta salah satu anggota PGM untuk memimpin doa pembuka sekaligus doa makan. Yang memimpin doa makan adalah hula-hula (Dongan Satubu atau semarga)
  1. Mangan (makan)
  • Dalam arisan, semua anggota akan ikut makan bersama. Tuan rumah akan menyajikan makanan serta minuman yang telah dipersiapkan. Dalam hal ini pihak Boru (saudara perempuan) yang mengambil kesempatan. Boru juga akan mencuci piring dan gelas yang dipakai selama arisan.
  • Saat hendak makan tuan rumah akan memberikan Upasa atau perkenaan.

Si titik mas si goppa,

 Golang – golang pangarahut na,

 Tung so sadiape na di patupa hami,

 Sai godang na ni pasuna.”

     Yang intinya adalah walaupun sedikit, semoga membawa berkat bagi semua.

  1. Mengumpulkan AD/ART
  • Setiap arisan bulanan, setiap anggota akan menyetor uang bulanan sesuai degan kesepakatan bersama. Uang administrasi tersebut diperuntukkan bagi tuan rumah dan kas punguan.  

 

 

  1. Na mandapot arisan bulan na ro
  • Arisan akan menentukan rumah anggota mana yang akan mendapat giliran atau kesempatan untuk menjadi tuan rumah.  
  1. Aka na masa sabulan on
  • Disini, pertemuan akan membahas kejadian ataupun hal penting yang terjadi di punguan selama 1 bulan. Punguan akan membicarkan apakah ada kelahiran, sakit, atau kematian di antara anggota punguan. Jika sakit dan kematian, makan punguan akan mendatangi atau mengujungi rumah anggota tersebut sesuai dengan waktu yang disepakati bersama.  Sedangkan kelahiran, punguan akan mengujungi rumah anggota tersebut dan mengucap syukur dan gembira atas hadirnya anggota baru di keluarga itu.
  1. Mandok hata   
  • Mandok hata atau memberikan sambutan akan sesuai dengan urutan :
  • Bere/ Ibebere (Keponakan)
  • Boru ( saudara perempuan)
  • Lae (suami boru)
  • Dongan Tubu  (saudara)
  • Ketua
  • Yang tertera di atas pada umumnya akan mengucap syukur atas kesempatan serta kesehatan kepada Tuhan. Mereka juga mengucap terima kaish kepada tuan rumah yang telah bersedia menerima dan menyediakan makanan dan minuman.
  1. Mangapu
  • Mangapu adalah ucapan dari pihak tuan rumah itu sendiri. Tuan rumah akan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas kesehatan dan kesempatan. Tuan rumah juga akan mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota punguan yang telah bersedia hadir di rumahnya.  
  1. Martangiang (Doa)
  • Doa penutup arisan dibawakan oleh tuan rumah sendiri

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

Tempong khas Te...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (op...

Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...