bali
312 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Meu Awo
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Permainan ini membutuhkan tempat yang cukup luas semacam lapangan. Pemainnya adalah anak-anak alau anak dewasa. Permainan menggunakan bola yang dibuat dari daun kelapa (meu awo = bahasa Aceh). Kelompok pemain terdiri dua regu dengan anggota tidak terbatas (± 10 orang/regu). Pemain harus sebaya dan laki-laki atau perempuan, bahkan dapat bercampur (kadang-kadang). Peralatan berupa bola daun kelapa dan lidi-lidi daun aren untuk pancang atau tanda-tanda di lapangan permainan. Tanda itu ada pada tempat memukul bola alau bu satu (rumah satu) bu dua (rumah dua) dan bu tiga (rumah tiga).   Cara bermain dilakukan undian untuk menentukan regu bermain dan regu penjaga. Regu bermain telah ditentukan urutan pemukul bola. Regu penjaga menentukan pula personil untuk tempat tertentu. Urutan pertama melakukan pemukulan bola dengan tangan seperti sikap petenis memukul bola. Setelah memukul bola ia langsung lari ke bu kedua. Pemukul kedua mendapat giliran. Pada saat pem...

avatar
Aze
Gambar Entri
Gereja Roh Kudus Aceh
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Aceh

Aceh. Ratusan telah menyerahkan hidup mereka kepada Yeshua, dengan Roh Kudus meneguhkan firman-Nya secara kuat melalui tanda-tanda ajaib. Dan banyak orang disembuhkan. Tidak pernah di dalam sejarah Aceh pernah ada sebuah pertemuan umum Kristen pernah dilaksanakan seperti yang terjadi pada tahun 2010 ini. Ini benar-benar suatu sejarah yang besar untuk orang Aceh, khususnya pembicara utamanya adalah seorang penginjil perempuan: Mss. Suzette Hattingh, pemimpin dari Voice in the City. Beberapa menit sebelum kotbah diberikan pada pertemuan terakhir, Mss. Suzette  tiba-tiba merasakan bahwa ia harus memimpin para hadirin kedalam doa syafaat. Tidak lama kemudian setelah doa syafaat, dikabarkan bahwa 13 terroris yang mencoba mengacaukan pertemuan rohani tersebut telah ditangkap oleh tentara. Pertemuan Kebangunan Rohani ini telah terlaksana atas kerja sama yang baik antar gereja di Aceh, para pemimpin gereja Injili mengatur pertemuan-pertemuan, musik dan pujian dilayani ol...

avatar
Roro
Gambar Entri
Mercusuar Williems Toren
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Aceh

Sumber : (https://img-z.okeinfo.net)   ke Pulo Aceh, sempatkan untuk menjajaki Mercusuar Willem Toren III yang letaknya di ujung Pulo Breuh (Pulau Beras). Dari puncak menara ini bisa menikmati keindahan panorama ujung paling barat Indonesia. Willem Toren yang berada di balik hutan Gampong Meulingge, Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, merupakan tower peninggalan Pemerintah Belanda yang dibangun 1875. Mercusuar ini mengadopsi nama Raja Luxemburg kala itu, Willem Alexander Paul Frederik Lodewijk (Raja Willem III). Menara bundar setinggi 85 meter ini kabarnya hanya ada tiga di dunia. Selain di Pulo Aceh, tower serupa juga ada di Belanda dan Kepulauan Karibia. Namun yang di Belanda sudah difungsikan sebagai museum, sementara dua lainnya masih aktif.   Sumber :https://lifestyle.okezone.com/read/2015/11/18/406/1251715/melihat-kedamaian-pulo-aceh-dari-mercusuar-willem-toren-iii

avatar
Roro
Gambar Entri
Hikayat Cabe Rawit
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Pada zaman dahulu kala, di sebuah kampung antah berantah, hidulah sepasang suami istri. Mereka merupakan sebuah keluarga yang sangat miskin. Rumahnya dari pelepah daun rumbia yang didirikan seperti pagar sangkar puyuh. Atap rumah mereka dari daun rumbia yang dianyam. Tidak ada lantai semen atau papan di rumah tersebut, kecuali tanah yang diratakan dan dipadatkan. Di sana tikar anyaman daun pandan digelar untuk tempat duduk dan istirahat keluarga tersebut. Demikianlah miskinnya keluarga itu. Rumah mereka pun jauh dari pasar dan keramaian. Namun demikian, suami-istri yang usianya sudah setengah abad itu sangat rajin beribadah. “Istriku,” kata sang suami suatu malam. “Sebenarnya apakah kesalahan kita sehingga sudah di usia begini tua, kita belum juga dianugerahkan seorang anak pun. Padahal, aku tak pernah menyakiti orang, tak pernah berbuat jahat kepada orang, tak pernah mencuri walaupun kita kadang tak ada beras untuk tanak.”...

avatar
Roro
Gambar Entri
Sengenda dan Gajah Putih
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Pada masa lalu di dataran tinggi Gayo tinggal dua orang kakak beradik yakni, Sengeda dan Bener Meriah bersama ibu mereka. Suatu hari kedua kakak beradik itu menanyakan kepada ibunya siapakah keluarga mereka sebenarnya. Diterangkanlah oleh ibu mereka bahwa ayah mereka bernama Raja Lingga ke XIII, raja yang berkuasa di negeri Lingga. Sedangkan dari pihak ibu mereka adalah keluarga Sultan Malaka. Raja Lingga yang sekarang berkuasa adalah Abang kandung seayah dengan mereka. Sehabis menceritakan asal usul keluarga mereka sang ibu menyerahkan dua pusaka peninggalan almarhun ayahnya Raja Lingga XIII berupa sebilah pedang dan sebentuk cincin permata yang dalam dua benda pusaka tersebut terdapat tulisan yang bertuliskan bahwa kedua benda tersebut milik Raja Lingga yang diwariskan secara turun temurun pada keturunannya. Mendengar cerita tersebut keduanya sepakat untuk pergi ke Lingga untuk menemui Abang dan para kerabatnya. Setelah mendapat izin dari ibunya, keduanya berangkat menuju Lin...

avatar
Roro
Gambar Entri
Kisah Sultan Mughayat Syah dan Putri Hijau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Ketika sedang beristirahat, tiba-tiba Sultan Mughayat Syah melihat cahaya hijau dari arah timur. Sang Sultan segera menanyakan kepada penasihatnya mengenai cahaya itu. Sang penasihat pun tidak mengetahui perihal cahaya itu. Maka, diutuslah seorang prajurit kepercayaannya untuk menyelidiki cahaya itu. Ternyata, cahaya itu berasal dari tubuh Putri Hijau di Deli Tua. Setibanya di perbatasan kerajaan, sang Sultan mengirim utusan untuk meminang sang Putri. Akan tetapi, sang Putri menolak lamaran tersebut. Mengetahui lamarannya ditolak, sang Sultan menjadi marah. Tak lama kemudian, pecah peperangan. Karena wilayah Deli Tua dikelilingi oleh bambu berduri, prajurit Aceh menembakkan banyak uang di sekitar bambu. Melihat banyak uang, rakyat Deli Tua memotongi dan menebangi rumpun bambu berduri itu untuk mengambil uang. Akibatnya, pertahanan Deli Tua hancur. Melihat keadaan, penguasa Deli Tua mengira jika mereka akan kalah. Ia pun berpesan kepada Putri Hijau bila sang Putri kelak d...

avatar
Roro
Gambar Entri
Cerita Dongeng Aceh Terbaik : Kisah Banta Berensyah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Pada jaman dahulu kala, di sebuah dusun terpencil di daerah Nanggro Aceh Darussalam, hiduplah seorang janda bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Banta Berensyah. Banta Berensyah seorang anak yang rajin dan mahir bermain suling. Kedua ibu dan anak itu tinggal di sebuah gubuk bambu yang beratapkan ilalang dan beralaskan dedaunan kering dengan kondisi hampir roboh. Kala hujan turun, air dengan leluasa masuk ke dalamnya. Bangunan gubuk itu benar-benar tidak layak huni lagi. Namun apa hendak dibuat, jangankan biaya untuk memperbaiki gubuk itu, untuk makan sehari-hari pun mereka kesulitan. Untuk bertahan hidup, ibu dan anak itu menampi sekam di sebuah kincir padi milik saudaranya yang bernama Jakub. Jakub adalah saudagar kaya di dusun itu. Namun, ia terkenal sangat kikir, loba, dan tamak. Segala perbuatannya selalu diperhitungkan untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Terkadang ia hanya mengupahi ibu Banta Berensyah dengan segenggam atau dua genggam beras. Beras itu hanya...

avatar
Roro
Gambar Entri
Cerita Rakyat Singkat Putra Mahkota Amat Mude
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Dalam  cerita rakyat  ini, amet muda adalah seorang putra mahkota dan sudah pasti dia seharusnya menjadi raja . Tetapi masalahnya si amet muda ini masih kecil sehingga belum mampu menjadi raja.  Alkisah, di Negeri Alas, Nanggroe Aceh Darussalam, ada sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Seluruh rakyatnya selalu patuh dan setia kepadanya. Negeri Alas pun senantiasa aman dan damai. Namun satu hal yang membuat sang Raja selalu bersedih, karena belum dikaruniai seorang anak. Sang Raja ingin sekali seperti adiknya yang sudah memiliki seorang anak.   Pada suatu hari, sang Raja duduk termenung seorang diri di serambi istana. Tanpa disadarinya, tiba-tiba permaisurinya telah duduk di sampingnya.   “Apa yang sedang Kanda pikirkan?” tanya permaisuri pelan.   “Dindaku tercinta! Kita sudah tua, tapi sampai saat ini kita belum mempunyai seorang putra yang kelak akan mew...

avatar
Roro
Gambar Entri
Burek Kura Cerita dari Tanah Aceh
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Burek Kura adalah seorang pemuda miskin dengan wujud aneh. Wujudnya menyerupai kura-kura. Meski dengan wujud kura-kura, Bruek Kura dikenal selaku pemuda yang baik hati. Ia rajin bekerja membantu kedua orangtuanya. Orangtuanya sangat mencintai dan menyayangi Bruek Kura. Begitu pula halnya dengan Bruek Kura. Orang-orang yang mengenal Bruek Kura juga menghormati dan menyayangi pemuda baik hati itu tanpa mempedulikan wujud Bruek Kura yang aneh itu.   Ketika Bruek Kura telah dewasa usianya, Bruek Kura jatuh cinta pada seorang gadis berwajah cantik anak seorang saudagar kaya raya. Ia pun meminta kedua orangtuanya untuk meminang gadis yang dicintainya itu. Ibu Bruek Kura lantas menuju rumah gadis idaman anaknya. Orangtua Si gadis serta merta menolak lamaran Ibu Bruek Kura. Mereka tidak menghendaki anak gadisnya menjadi istri seorang pemuda berwujud kura- kura yang miskin itu.     Bruek Kura tidak menyerah meski lamarannya ditolak. Ia kembali meminta ibuny...

avatar
Roro