Ada sebuah ncuhi bernama Ncuhi Mawo, letaknya berdekatan dengan Ncuhi Jia. Ncuhi adalah nama daerah pemerintahan yang amat luas dan kepala pemerintahannya dipanggil menurut nama daerah yang diperintahnya. Kedua daerah ncuhi tersebut masuk daerah kekuasaan Sangaji Mbojo di Bima, Pulau Sumbawa. Ncuhi Mawo amat disegani dan ditakuti oleh ncuhi-ncuhi lain. Ia seorang ncuhi yang terkenal peberani, kebal, lagi sakti. Itulah sebabnya ia menjadi angkuh dan sombong serta suka merendahkan orang lain. Menurut adat, setiap tahun semua ncuhi yang ada di bawah kekuasaan pemerintahan Baginda berkewajiban ke istana dan menyerahkan upeti kepada Sangaji. Akan tetapi dalam tahun ini Ncuhi Mawo tidak mau menghadap. Bahkan ia menghasut rekannya ncuhi-ncuhi yang lain supaya tidak menghadap ke istana. Ia pernah berkata, “Martabatku sama saja dengan martabat Sangaji.” Ncuhi-ncuhi yang lain hanya diam saja saat mendengarnya. Namun tak ada seorang pun yang terpengaruh. Tentang pembang...
Raja Pakurindang di Kerajaan Pulau Halimun memiliki dua putra mahkota yang gagah perkasa dan tampan rupawan. Sang kakak bernama Sambu Batung, adiknya Sambu Ranjana. Kakak-beradik itu memiliki sifat yang amat bertolak belakang, seperti bumi dengan langit. Sambu Batung lincah dan mudah bergaul, bersifat terbuka dan senang dengan hal-hal baru. Sambu Ranjana berperangai sebaliknya: pendiam, tertutup, tidak suka bergaul, tidak suka keramaian dan apa adanya. Di bawah kepemimpinan Raja Pakurindang, rakyat Kerajaan Pulau Halimun hidup rukun, makmur, aman dan sentosa. Mereka suka bergotong royong dan selalu berbagi dalam kebersamaan. Kebutuhan sandang pangan mereka hasilkan sendiri. Karena tinggal di satu pulau, mereka saling mengenal. Tidak ada rahasia di antara mereka. Semuanya seperti satu keluarga. &nbs...
Kaba Tusi juga menjadi sebuah simbol kewibawaan yang diberikan Nai Ina-Ama Lasiolat. Kaba tusi dimaksudkan untuk memberi kekuatan kepada para ketua suku agar mempunyai wibawa, kuasa, resmi dari raja dalam menjalankan kuasa kepemimpinannya atas suku. Dalam ritual ini, para ketua suku diberi kekuatan atau beran, sehingga dalam menjalankan tugas kepemimpinan mereka dapat bertanggung jawab. Upacara Kaba Tusi dilakukan secara terbuka di hadapan masyarakat adat sehingga semua kalangan tahu bahwa seseorang telah diberi satu kuasa dan mandat untuk memimpin suku. Secara tradisi, Kaba Tusi dikukuhkan langsung oleh raja/Ina Ama Lasiolat atas restu dan berkat para leluhur. Mako’an (Imam adat) juga dilibatkan dalam prosesi ini. Para imam adat ini merupakan petugas dari Ina Ama untuk melaksanakan ritual pengukuhan. Peran seorang imam adat yakni memanjatkan doa dalam bentuk mantra kepada ‘kekuatan yang lebih tinggi’: Nai Lulik Waik–Nai Manas Waik. Ritual Kab...
Mecaq undat tak hanya sebagai ungkapan rasa sukur masyarakat Dayak kepada para pemberi rezeki, tetapi juga kebersamaan dan gotong royong. Bayak Garou memimpin upacara penyembelihan babi. Darahnya akan dipersembahkan bagi dewa-dewa yang sudah berjasa memberikan perlindungan dan tanah yang subur bagi mereka untuk berladang. Garou membacakan doa atau sykur dalam Bahasa Dayak, menggunakan serbo, lalu darah babi yang ditampung dalam wadah kemudian dipercikkan ke tanah. Ritual ini menjadi pembuka pesta panen (Mecaq Undat). Pada suatu ketika saat musim panen tiba, masyarakat melakukan pesta panen. Sebagian hasil panen disisihkan untuk Mecaq Undat. Saat kaum laki-laki menyiapkan perahu untuk perlombaan, perempuannya menempatkan bambu muda yang sudah di isi tepung beras di perapian. Puncak acara dari pesta panen ini adalah menumbuk beras yang sudah dimasukkan ke dalam lesung sepanjang sepuluh meter. Menggunakan elu, kayu sepanjang dua meter, masyarakat menumbuk beras hingga menjadi tepun...
Bila Anda berkunjung ke Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat, terdapat kesenian Batombe yang menjadi kesenian daerah setempat. Kesenian yang satu ini memang unik karena secara tidak sengaja tercipta mengingat kesenian ini pertamakali dimainkan untuk menghibur dan memberi semangat pada masyarakat yang sedang bergotong royong membuat Rumah Gadang. Kesenian Batombe diawali dengan pembacaan pantun pembukaan oleh seorang datuk. Para pemain lalu memasuki arena dan membuat lingkaran. Pemain terdiri dari 10 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. 12 diantaranya bergerak menari membentuk garis linkaran. Sementara 1 lainnya menari di dalam lingkaran. Kesenian Batombe diiringi dengan irama musik yang ceria. Alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari gendang dan talempong. Keduanya dimainkan dengan cepat mengikuti irama tarian dan nyanyian yang dibawakan para pemain batombe. Keceriaan tarian semakin memacu adrenalin dan semangat sehingga...
Hari masih pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Dalam perjalanan menuju Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur, VoxNtt.com mendengar kebisingan suara. Hari itu, Senin, 21 Mei 2018. Di pinggir jalan, lebih dari 50-an warga berkumpul dan sedang mengetam padi. Mereka adalah warga Kampung Heso, Desa Golo Wune, Kecamatan Poco Ranaka. Para petani itu bercengkrama sambil mengetam padi. Sesekali mengeluarkan suara canda dan sebagian yang lain ikut tertawa dalam nuansa kekeluargaan. Vox NTT sempat berbincang-bincang dengan mereka. Leles atau dodo itulah alasan mereka bekerja bersama. Budaya leles atau dodo, adalah sebuah model pekerjaan di Manggarai yang dilakukan secara bergantian dalam semangat gotong royong. Dalam satu kelompok kerja, secara bergantian setiap anggota bekerja di kebun atau lahan sejenis lainnya. Jika hari ini bekerja di kebun petani satu. Esok tanp...
Pusako dalam bahasa indonesia sama dengan ‘pusaka’yaitu,apa-apa yang diterima dari nenek moyang,berupa harta benda dan lain-lain.Sedangkan sko berkaitan dengan pihak ibu baik berupa gelar kaum/suku/kelebu maupun berupa harta pusaka tinggi.Menurut adat Kerinci pusaka terbagi menjadi empat bagian,yaitu: 1. Pusaka yang datangnya dari bapak dinamai”harta”. 2. Pusaka yang datangnya dari ibu dinamai”sko”. Sko asal dari ibu terdiri dari dua macam: a. Sko tanah boleh di-ico (diolah,digarap,dimanfaat). b. Sko gelar boleh dipakai;yang mana sko gelar itu dihibahkan oleh ibu kepada mamak(saudara laki-laki ibu),sebagai penerima mandat. 3. Pusaka yang datangnya dari guru dinamai”ilmu”. 4. Pusaka yang datangnya dari orang banyak dinamai”gawe kerapat”atau”gotong royong”. kenduri sko adalah suatu acara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat kerinci dalam melestarikan budaya yang sudah ada sejak za...
PADA bulan Juli hingga November masyarakat di Kabupaten Belu dan Malaka Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan persembahan tahunan di tempat pemali, seperti Ksadan Lulik (batu pemali) di puncak Gunung Mandeu , Kecamatan Raimanuk , Desa Faturika . Lokasi ini bisa ditempuh dari Kota Atambua dalam dua jam perjalanan. Ritual yang biasa dilakukan di tempat ini berupa pemotongan hewan, seperti kerbau dan ayam. Tak lupa menyisipkan beberapa helai daun sirih dan pinang sebagai rasa terima kasih, bersyukur kepada leluhur dan sang maha pencipta. Dalam keyakinan warga Belu, ruh leluhur dan alam sangat kental hubungannya. Mereka meyakini leluhur mendiami alam yang disakralkan sejak jaman nenek moyang. Salah satunya di batu pemali yang terdapat di hutan adat dan tempat-tempat pemali lainnya. Ksadan lulik ini terbentuk dari susunan batu yang ditata rapi dalam lingkaran bulat setinggi satu meter atau lebih menyerupai punden berundak-undak. Susun...
Di daerah Gunung Kidul, tepatnya di wilayah Dawung, terdapat dua buah sendang yang cukup terkenal yaitu Sendang Beji dan Sendang Mole. Sampai sekarang penduduk di sana sekali dalam setahun, bertepatan dengan hari Jumat Legi bulan Suro tidak pernah absen menyelenggarakan selamatan nyadran di kedua tempat tersebut. Adapun asal mulanya selamatan nyadren di kedua sendang itu, konon ceritanya adalah sebagai berikut. Pada zaman dahulu kala di Desa Jepitu daerah Tepus, Gunung Kidul tinggallah sebuah keluarga yang sangat miskin. Keluarga ini terdiri dari suami, isteri, dan dua orang anaknya (seorang laki-laki dan yang seorang lagi perempuan). Suami-isteri itu bernama Kyai dan Nyai Goa Soka, sedang anaknya yang laki-laki bernama Guru soka dan yang perempuan bernama Andan Sari. Kemiskinan yang dialami oleh keluarga Kyai/Nyai Goa Soka ini, terjadi setelah keduanya menikah. Apalagi setelah kedua anaknya lahir, kehidupan mereka semakin susah. Lama-kelamaan, karena sudah tidak tahan mende...