2.832 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Asal Mula Pohon Aren
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Pada zaman dahulu kala di Tanah Karo, Sumatra Utara , hidup sebuah keluarga sederhana dengan dua orang anak. Anak pertama seorang laki-laki bernama Tare Iluh. Yang kedua seorang anak perempuan bernama Beru Sibou. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, namun ayah mereka adalah seorang pekerja keras. Ia bekerja keras siang dan malam untuk menghidupi keluarganya. Hingga akhirnya karena bekerja terlalu keras, ia jatuh sakit dan meninggal dunia. Sepeninggal sang ayah, sang ibu bekerja keras untuk menghidupi kedua anaknya yang masih kecil. Karena bekerja keras, sang ibu jatuh sakit. Ketiadaan biaya untuk berobat membuat sakitnya bertambah parah dan akhirnya meninggal. Tare Iluh dan Beru Sibou kini menjadi anak yatim piatu. Mereka berdua kemudian diasuh oleh bibinya, adik dari ayah mereka. Tare Iluh sebagai kakak merasa sangat sedih dengan penderitaan yang mereka alami. Setelah kedua orang tua mereka meninggal, kini bibi merekalah yang membanting tulang menghi...

avatar
Bangindsoft
Gambar Entri
Cerita Rakyat Lubuk Emas
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Raja Simangolong memimpin sebuah kerajaan di daerah Teluk Dalam, Sumatera Utara . Sang raja memiliki seorang anak perempuan berparas cantik jelita bernama Sri Pandan. Disamping cantik jelita, Sri Pandan juga terkenal sangat baik hatinya lagi terampil bekerja. Ia terampil menganyam tikar juga menumbuk padi. Kecantikan Sri Pandan telah dikenal di seantero negeri. Banyak para pemuda berkeinginan meminang Sri Pandan. Namun demikian, Raja Simangolong berharap Sri Pandan kelak menikah dengan pangeran negeri lain agar bisa menjalin hubungan baik dengan negeri tersebut. Kecantikan putri Sri Pandan terdengar hingga di kerajaan Aceh. Pangeran Aceh sangat berkeinginan untuk melamar putri Sri Pandan. Raja Aceh kemudian mengirim utusan ke kerajaan Teluk Dalam untuk memberitahu perihal lamaran Pangeran Aceh terhadap Putri Sri Pandan. Raja Simagolong merasa gembira dengan kedatangan utusan dari kerajaan Aceh. Ia sangat setuju jika putri Sri Pandan menikah dengan Pange...

avatar
Bangindsoft
Gambar Entri
Tarian Hoho Faluaya
Tarian Tarian
Sumatera Utara

Tarian Faluaya merupakan sebuah tarian kolosal yang melibatkan penari dengan jumlah yang tidak terbatas (dalam realitanya berjumlah ganjil). Gerakan dalam tarian ini memperagakan gerakan-gerakan layaknya pada prajurit perang yang sedang berada di medan perang. Tarian ini menurut sejarahnya merupakan ungkapan sukacita dari para prajurit setelah meraih kemenangan di medan perang. Kata Faluaya bila diartikan adalah bersama-sama atau kebersamaan lebih dalam lagi maknanya adalah kerja sama. Jadi dari arti katanya kita bisa menyimpulkan bahwa tari Faluaya ini dilakukan dengan bersama dalam kelompok. Tarian Faluaya ini tidak diiringi oleh satu alat musik, baik alat musik barat maupun alat musik tradisional Nias sendiri. Tarian ini hanya di iringi oleh serangkaian syair-syair yang dinyayikan dengan lantang dan penuh semangat. Syair-syair tersebut disebut Hoho oleh masyarakat nias. Susunan syair-syair Hoho ini dinyanyikan secara sahut-sahutan oleh para peserta yang mempertunjukan Tari Falua...

avatar
Widra
Gambar Entri
Permainan Fakete Bulu Go'o
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sumatera Utara

Latar belakang sosial budaya permainan Fakete Bulu Go'o adalah bahwa permainan dapat dilakukan oleh seluruh anak-anak. Ini memberi petunjuk bahwa seluruh anak-anak itu dipandang sama, dan bahwa mereka perlu dilatih agar mampu dengan unsur-unsur pendidikan yang tersembunyi di dalam permainan, seperti yang telah dikemukakan di atas. Jadi permainan ini dapatlah digolongkan ke dalam permainan edukatif. Di dalam masyarakat Nias ketahanan berlari kencang, dan ketrampilan menangkap binatang atau mendapatkan apa yang dikejar merupakan ketrampilan yang perlu dikuasai di dalam hidup. Pelaku permainan ini sekurang-kurangnya terdiri dari dua anak laki-laki, yang berumur sekitar 10 tahun sampai 15 tahun. akete Bulu Go'o dikalangan masyarakat Nias diartikan berpegang daun lalang. Fakete Bulu Go'o berasal dari fa + kete + bulu + go'o yang sama dengan ber + pegang + daun + lalang, atau bermain dengan memegang daun lalang. Disebut-sebut daun lalang dalam nama permainan ini adalah karena daun terseb...

avatar
Widra
Gambar Entri
Permainan Famaikara
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sumatera Utara

Famaikara dapat digolongkan kepada permainan yang bersifat edukatif, karena itu harus dilatihkan kepada seluruh anak-anak sebagai alat sosialisasi untuk mengenal dan membiasakan diri dengan kehidupan masyarakat. Dikatakan demikian karena melalui permainan ini hendak ditumbuhkan kebiasaan-kebiasaan melempar secara tepat untuk mengenai sasaran, sebagai modal agar dapat membidik, menombak dan memarang dengan senjata secara tepat ke arah sasaran. Hal ini amat diperlukan di dalam pekerjaan-pekerjaan apapun sesudah dewasa nanti. Kata Famaika dapat diuraikan sebagai fa + mai + kara yang sama dengan ber + main + batu. Nama ini dapat dicocokkan dengan permainan itu sendiri, yang memang menggunakan batu di dalam melaksanakannya. Permainan ini dapat dimainkan oleh seluruh anak-anak di dalam masyarakat Nias karena di dalam masyarakat tidak dikenal kelas-kelas yang memisahkan yang satu dari yang lainnya Famaikara ini sudah cukup tua umurnya, terbukti dari sudah lamanya masyarakat mengenalnya....

avatar
Widra
Gambar Entri
Cerita Rakyat Kucing Siam
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Pada zaman dahulu, seorang raja yang adil dan bijaksana memelihara segala jenis binatang sebagai penghibur untuk anaknya. Semua binatang itu disayanginya terlebih-lebih kepada Kucing Siam yang memiliki seorang anak. Anak Kucing Siam itu sangat manja, lagi pula malas. Namun sang Raja tetap menyayangi kucing Siam dan anaknya itu, melebihi peliharaan lainnya. Peristiwa terbakarnya istana membuat habis seluruh isi istana. Kucing Siam dan anaknya berhasil menyelamatkan diri ke hutan. Kehidupan di hutan berbeda sekali dengan kehidupan di istana, karena makanan yang ingin dimakan haruslah berusahya dahulu. Tetapi sifat sang anak tidak dapat ditinggalkannya. Walaupun sudah diberitahukan oleh ibunya agar mau bekerja tetapi tetap saja tidak diindahkannya. Malah si anak merasa diusir oloeh ibunya. Tetapi sang ibu tetap memberitahukan dengan lemah-lembut dan sabar, tapi sang anak tidak mendengarkannya. Dengan merajuk segera dia pergi meninggalkan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Setelah l...

avatar
Widra
Gambar Entri
Batu Gantung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Batu Gantung adalah sebuah cerita rakyat yang berkembang pada masyarakat sekitar Danau Toba. Batu Gantung adalah sebuah batu yang letaknya menjorok ke Danau Toba. Batu gantung dapat dicapai dengan menggunakan speedboat kira -kira 10 menit dari Hotel Danau Toba. Apa yg menarik dari batu gantung ini? Bila kita memandang dengan seksama,maka akan terlihat bentuk batu itu seperti wanita yg sedang terjun ke danau dan diiringi oleh seekor anjing disampingnya. Tempat ini dianggap keramat oleh masyarakat setempat,tidak boleh berbicara kotor,atau menghina keberadaan batu gantung tersebut. Akan timbul kecelakaan bagi yang melakukannya,seperti tidak dapat kembali dan tenggelam kedalam danau. Pada jaman dahulu kala adalah seorang gadis cantik dijodohkan ke anak namborunya. Calon suaminya ini seorang yg kuran cerdas, tetapi orangtuanya tergolong yg kaya raya. Pada jaman itu ada ketentuan bahwa si gadis harus nikah dengan anak namborunya. Sepertinya peraturan ini harus dilaksanakan, tidak boleh d...

avatar
Widra
Gambar Entri
Asal Mula Danau Si Losung Dan Si Pinggan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Danau Si Losung dan Danau Si Pinggan berada di Provinsi Sumatra Utara. Ada sebuah cerita rakyat mengenai asal mula danau Si Losung dan Si Pinggan yang konon diakibatkan oleh perkelahian dua kakak beradik, Datu Dalu dan adiknya Sangmaima. Begini ceritanya: Datu Dalu dan Sangmaima Adalah Datu Dalu dan Sangmaima, dua orang bersaudara yang gagah dan pandai mengobati berbagai macam penyakit. Kedua orang tua mereka bekerja mencari nafkah sebagai ahli pengobatan. Mereka pandai mencari tumbuhan obat di hutan dan meramunya menjadi obat-obatan. Meskipun hidup dalam kemiskinan, Sang Ayah sangat ingin kedua anaknya mewarisi keahlian yang dimilikinya yaitu bela diri silat dan meramu obat-obatan. Ia mengajari kedua anaknya sedari kecil cara meramu obat dan berlatih silat. Di suatu hari, seperti biasanya, kedua orang tua Datu Dalu dan Sangmaima pergi ke hutan untuk mencari tumbuhan obat-obatan. “Datu Dalu, Sangmaima! Ayah dan Ibu pergi ke hutan untuk mencari tumbuhan obat-obatan. Kalian bai...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Legenda Puteri Runduk, Sumatra Utara
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Alkisah, Raja Jayadana memerintah Kerajaan Barus Raya yang berpusat di Kota Guguk dan Kota Beriang dekat Kadai Gadang, Sumatera Utara sekarang. Kerajaan Barus Raya saat itu telah memeluk agama Islam dan tengah berada pada puncak kejayaannya. Pada masa jayanya, Kerajaan Barus Raya kaya dengan seni dan budaya. Masyarakat pesisir telah memiliki kebudayaan seperti Serampang 12, Bersanggu Gadang, Bakonde, Berinai, Turun Air, Berkambabodi, Berkelambu Kain Kuning, Berpayung kuning, mengasah gigi dan lain-lain. Raja Jayadana beristrikan seorang permaisuri yang kecantikanya tersiar hingga ke negeri-negeri lain. Puteri Runduk adalah nama sang permaisuri. Banyak para raja dan para saudagar yang tertarik dengan kecantikan Puteri Runduk. Mereka ingin meminang Puteri Runduk walaupun ia telah bersuami. Sebut saja Raja dari daratan Cina yang terang-terangan datang untuk melamar Puteri Runduk, yang tentu saja lamaran itu ditolak. Kedua kerajaan ini akan mengirimkan pasukannya ke...

avatar
Sri sumarni