Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita rakyat Sumatera Utara Sumatera utara
Legenda Puteri Runduk, Sumatra Utara
- 22 Februari 2021

Alkisah, Raja Jayadana memerintah Kerajaan Barus Raya yang berpusat di Kota Guguk dan Kota Beriang dekat Kadai Gadang, Sumatera Utara sekarang.

Kerajaan Barus Raya saat itu telah memeluk agama Islam dan tengah berada pada puncak kejayaannya.

Pada masa jayanya, Kerajaan Barus Raya kaya dengan seni dan budaya. Masyarakat pesisir telah memiliki kebudayaan seperti Serampang 12, Bersanggu Gadang, Bakonde, Berinai, Turun Air, Berkambabodi, Berkelambu Kain Kuning, Berpayung kuning, mengasah gigi dan lain-lain.

Raja Jayadana beristrikan seorang permaisuri yang kecantikanya tersiar hingga ke negeri-negeri lain.

Puteri Runduk adalah nama sang permaisuri.

Banyak para raja dan para saudagar yang tertarik dengan kecantikan Puteri Runduk.

Mereka ingin meminang Puteri Runduk walaupun ia telah bersuami.

Sebut saja Raja dari daratan Cina yang terang-terangan datang untuk melamar Puteri Runduk, yang tentu saja lamaran itu ditolak.

Kedua kerajaan ini akan mengirimkan pasukannya ke Kerajaan Barus Raya hanya untuk merebut Puteri Runduk.

Peperangan dengan Kerajaan Mataram Jawa Menurut cerita rakyat Sumatra Utara, Raja Jayadana tentu saja tidak tinggal diam.

Ia segera menyiagakan pasukannya untuk menghadang pasukan dua kerajaan tadi.

Kerajaan pertama yang datang menyerang adalah Kerajaan Mataram dari tanah Jawa.

Pertempuran hebat terjadi antara Kerajaan Islam Barus Raya dan Kerajaan Hindu Mataram.

Setelah sekian lama terjadi peperangan, akhirnya Kerajaan Barus Raya mengalami kekalahan telak dari Kerajaan Mataram.

Pasukan Kerajaan Barus Raya kocar kacir berusaha menyelamatkan diri. Raja Jayadana sendiri tewas dalam peperangan tersebut.

Setelah Kerajaan Barus Raya takluk di tangan Kerajaan Mataram, Raja Sanjaya segera meminang Putri Runduk, janda Raja Jayadana.

Tetapi pinangan tersebut ditolak mentah-mentah karena Puteri Runduk beragama Islam sementara Raja Sanjaya beragama Hindu.

Karena penolakan tersebut, akhirnya Raja Sanjaya memutuskan untuk menawan Puteri Runduk.

Seperti yang disebutkan dalam sebuah pantun:

Kota Guguk Kota Bariang Ketiga Kota di Muara Ayam Berkokok Hari Siang Puteri Runduk Ditawan Jawa

Puteri Runduk Dikejar Raja Janggi Peperangan antara Kerajaan Barus Raya dengan Kerajaan Mataram telah berakhir.

Pasukan Kerajaan Mataram sangat kelelahan.

Hal ini dimanfaatkan oleh Raja Janggi dari Afrika untuk menyerang pasukan Kerajaan Mataram yang membuat pasukan Kerajaan Mataram kocar-kacir.

Kota Guguk dan istana Kerajaan Barus Raya porak-poranda oleh peperangan ini.

Pasukan Raja Janggi akhirnya berhasil mengalahkan Kerajaan Mataram dengan mudah.

Di tengah kekacauan, sekelompok pengawal setia Raja Jayadana bersama para dayang-dayang, mengambil kesempatan dengan membawa lari Puteri Runduk ke pulau Morsala.

Dalam pelarian yang menegangkan ini, banyak peralatan milik rombongan Puteri Runduk berjatuhan di sepanjang pulau-pulau.

Sehingga dinamailah pulau-pulau tersebut sesuai dengan nama barang yang tercecer, seperti Pulau Terika, Pulau Lipat Kain, Pulau Puteri, Pulau Situngkus dan lain-lain.

Mengetahui Putri Runduk melarikan diri ke Pulau Morsala, Raja Janggi pun segera melakukan pengejaran.

Dengan kekuatan pasukan dan peralatan lengkap, tentunya mudah saja bagi Raja Janggi mengejar Puteri Runduk.

Ketika sudah berhadap-hadapan Raja Janggi berusaha mendekap Putri Runduk, Puteri Runduk melawan dengan cara memukulkan tongkat bertuah akar bahar, sebuah tongkat warisan Raja Barus, ke kepala Raja Janggi.

Seperti disebutkan dalam pantun berikut:

Pulau Puteri Pulau Penginang Ketiga Pulau Anak Janggi Lapik Putih Bantal Bermiang Racun Bermain Dalam Hati Servisnya baik karena lapik putih tapi sayang bantalnya bermiang orang yang tidur jadi gatalan

Dalam pantun lain disebutkan:

lebatlah hujan di Morsala Kembanglah bunga para utan bintang di langit punya salah ombak di laut menanggungkan pulau Talam Pulau tarika ketiga pulau lipat kain sauh putus pendarat patah haluan berkesar ke jalan lain

Puteri Runduk Melompat Ke Laut Tapi bagaimanapun juga, Puteri Runduk hanyalah seorang wanita yang lemah jika dibandingkan dengan Raja Janggi.

Merasa lelah dalam pengejaran ini, Puteri Runduk akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke laut.

Putri Runduk hilang di tengah lautan tanpa bekas.

Ia tidak rela jika harus dikuasai oleh Raja Janggi.

Sikambang Bandahari, seorang pembantu Puteri Runduk di istana kerajaan Barus Raya, adalah saksi mata kejadian ini.

Ia menangis bersedih hati karena tidak mampu menyelamatkan Putri Barus.

Ia sangat marah dengan kekejaman para raja yang silau dengan kecantikan Putri Runduk.

Sikambang Bandahari terus meratap memanjang tak putus-putus, dari hari ke hari.

Sebuah ratapan legendaris yang menceritakan kecantikan putri-putri Barus Raya, kemasyuran dan kejayaan Kerajaan Barus Raya. Baca juga The Legend of Princess Runduk.

Sumber : https://caritasato.blogspot.com/2018/10/legenda-puteri-runduk.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline