Alkisah, di daerah Rejang, Bengkulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Ratu. Ia seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan tersebut berkembang menjadi sebuah kerajaan yang aman dan makmur. Ratu mempunyai seorang putra bernama Raden Serang Irang dan seorang putri bernama Putri Renong Bulan. Raden Serang Irang adalah seorang pangeran yang tampan dan berbudi pekerti luhur. Selain itu, ia juga mahir bermain silat dan menguasai ilmu peperangan. Tak seorang pun di negeri itu yang mampu mengalahkan kepandaiannya. Sebagai putra tertua, ia senantiasa menjaga dan melindungi adiknya. Siapa pun yang berani mengganggu sang adik, maka dia akan membelanya walaupun nyawa taruhannya. Sementara itu, Putri Renong Bulan adalah seorang putri yang cantik nan rupawan. Wajahnya cerah dan berseri-seri memancarkan sinar keanggunan. Rambutnya panjang terurai dan berwarna hitam berkilauan. Senyumnya pun sangat manis dan murah seolah-olah...
Bahan : • 600 cc minyak goreng • 300 cc air hangat • 500 gram tepung beras, sangrai • 1 sdt garam • 1/2 sdt air kapur sirih • 100 gram gula merah • 50 cc air Cara membuat: 1. Campur tepung beras sangrai, air hangat, dan air kapur sirih. Aduk rata hingga dapat dipulung. 2. Bagi adonan menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian digilas setebal 1/2 cm. Potong bentuk jajaran genjang dengan ukuran 3 X 3 cm. Lakukan seperti itu sampai semua bahan habis. 3. Panaskan minyak, goreng kering hingga warnanya kuning keemasan. Angkat dan tiriskan. 4. Masak gula merah dengan air hingga larut. Saring dan didihkan kembali hingga kental. Masukkan kue goreng dan masak dengan api kecil sambil diaduk rata dan gula mengering. Angkat dan dinginkan. 5. Simpan dalam wadah kedap udara atau sajikan segera. Selamat mencoba :) Sumber: http://dhigo-resep-masakan.blogspot.com/2010/...
Kue Tat (Juada Bay Tat) adalah kue Tartnya khas Tobo Kito yang merupakan salah satu oleh-oleh andalan dari Bengkulu. Tampilan berbentuk segi empat seperti tart namun dengan tampilan seperti pie, biasanya bertopping nenas. Tapi ada juga yang berukuran kecil-kecil. Kalau dari sana selalu tidak terlewat membawa kue yang enak ini. Berikut resep bikin kue tart oleh-oleh khas Bengkulu. Bahan : 200 gram margarin 175 gram gula tepung 4 butir telur 600 gram tepung terigu 50 ml santan dari ¼ butir kelapa 150 gram selai nanas siap pakai 2 kuning telur untuk olesan CARA MEMBUAT KUE TART : Kocok margarin dan gula tepung hingga rata, masukkan telur lalu kocok kembali. Masukkan terigu sambil diayak dan diaduk rata. Tuang santan, uleni sampai kalis (pelan-pelan saja). Ukuran kecil : Giling tipis-tipis ½ cm. Cetak bulat diameter 5 cm. Sebagian, lubangi bagian tengahnya. Tumpuk adonan yang dilubangi di atas kue...
Cerita Rakyat Putri Gading Cempaka berasal dari daerah Bengkulu Utara. Putri Gading Cempaka adalah putri bungsu dari Raja Ratu Agung. Raja Ratu Agung sendiri berasal dari Kerajaan Majapahit. Berdasarkan cerita, Putri Gading Cempaka merupakan leluhur dari raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Sungai Lemau, Bengkulu Utara. Alkisah pada zaman dahulu, di daerah Bengkulu Tinggi, pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Sungai Serut. Ratu Agung, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit, merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Sungai Serut. Konon, ia merupakan penjelmaan dewa dari Gunung Bungkuk yang bertugas mengatur kehidupan di bumi. Ratu Agung memerintah Kerajaan Sungai Serut dengan arif bijaksana. Ia sangat disegani oleh rakyatnya, meskipun rakyat yang dipimpinnya adalah bangsa Rejang Sawah yang memiliki perawakan tinggi besar. Ratu Agung mempunyai enam orang putra dan seorang putri. Keenam putra Ratu Agung adalah Kelamba Api atau Raden Cili,...
Adat istiadat Suku Serawai Kabupaten Seluma mencakup tata cara perkawinan. Dimana tata cara tersebut sudah jarang dilaksanakan dikarenakan tergerus zaman. Namun masih ada sebagian masyarakat yang menjalaninya. Adapun tata cara dan tahapan tersebut adalah sebagai berikut: a. Perkenalan Bujang Gadis Perkenalan bujang gadis terjadi dirumah si gadis, apabila bujang ingin berkenalan dengan si gadis, bujang harus kerumah si gadis dan terlebih dahulu diterima oleh orang tua sang gadis, untuk mengenali lebih dekat gadis pujaanya, bujang harus merayu orangtuanya dengan bahasa yang halus ”perambak” selain dengan kata-kata yang halus harus pula merendahkan diri. Apabila bujang sudah mendapatkan hati sang orang tua maka orang tua tersebut akan segera “membangunkan” anak gadisnya, yang biasanya sudah terlebih dahulu mengintip dari balik kain pintu. Gadis akan segera keluar apabila dia ada hati dengan tamunya, tetapi apa...
Asal muasal dari kata Serawai ada 2 (dua) pendapat yaitu ; (1) Serawai maksudnya cabang dua buah sungai yaitu sungai Musi dan sungai Seluma yang dibatasi oleh suatu bukit yaitu bukit capang. (2) Serawai asal kata dari seram yang artinya celaka (celako) ini dihubungkankan dengan anak raja dari hulu, karena menderita penyakit menular lalu dibuang (dihanyutkan) ke sungai dan terdampar di manna. Anak raja inilah yang mendirikan sebuah kerajaan. Kerajaan tersebutlah yang dikenal dengan Kerajaan Serawai. Kerajaan Serawai terpisah dari kerajaan Bengkulu. Kerajaan ini ditemui diantara daerah sungai Jenggalu sampai ke muara Bengkenan, kerajaan ini akhirnya terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil yang disebut margo (marga). Mereka bersatu atas dasar satu kesatuan, satu keturunan dan satu rumpun bahasa. Sedangkan dilihat dari struktur masyarakat maka yang mendiami daerah Seluma terdiri dari ; Suku Serawai dan Suku Pendatang (Suku Jawa, Suku Minang, Suku Bal...
Cerita Rakyat Putri Gading Cempaka berasal dari daerah Bengkulu Utara. Putri Gading Cempaka adalah putri bungsu dari Raja Ratu Agung. Raja Ratu Agung sendiri berasal dari Kerajaan Majapahit. Berdasarkan cerita, Putri Gading Cempaka merupakan leluhur dari raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Sungai Lemau, Bengkulu Utara. Alkisah pada zaman dahulu, di daerah Bengkulu Tinggi, pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Sungai Serut. Ratu Agung, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit, merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Sungai Serut. Konon, ia merupakan penjelmaan dewa dari Gunung Bungkuk yang bertugas mengatur kehidupan di bumi. Ratu Agung memerintah Kerajaan Sungai Serut dengan arif bijaksana. Ia sangat disegani oleh rakyatnya, meskipun rakyat yang dipimpinnya adalah bangsa Rejang Sawah yang memiliki perawakan tinggi besar. Ratu Agung mempunyai enam orang putra dan seorang putri. Keenam putra Ratu Agung adalah Kelamba Api atau Raden Cili, Manuk...
Asal Usul Pagar Dewa merupakan cerita rakyat Bengkulu . Alkisah, zaman dahulu kala di Bengkulu, terdapat sebuah telaga. Masyarakat Bengkulu saat itu menyebutnya dengan nama telaga Dewa, karena mereka mempercayai bahwa telaga tersebut merupakan tempat membersihkan diri para dewa dari kahyangan saat bulan purnama. Masyarakat tidak berani mendekati telaga Dewa karena percaya bahwa telaga Dewa merupakan tempat keramat. Di sebuah desa ada seorang bujang tua yang berharap ingin cepat menikah. Si bujang tua tidak mempercayai anggapan masyarakat bahwa telaga Dewa merupakan tempat para dewata membersihkan diri. Muncul niatan dari si bujang tua untuk membuktikan anggapan masyarakat mengenai telaga Dewa. Ia berniat akan mendatangi telaga Dewa di saat bulan purnama nanti. Tibalah saat bulan purnama, Si bujang tua segera bergegas mendatangi telaga Dewa dengan rasa penasaran. Awalnya ia tidak melihat hal-hal aneh di telaga Dewa. Namun setelah sekian lama menunggu, akhirnya datangl...
Keramat Riak merupakan cerita rakyat daerah Bengkulu . Di Provinsi Bengkulu ada sebuah daerah bernama Keramat Riak. Dahulu, daerah tersebut ditinggali oleh sekelompok masyarakat yang dipimpin oleh seorang raja kejam bernama Riak Bakau. Raja Riak Bakau tidak segan-segan akan menghukum siapa saja yang berani menentangnya. Hingga suatu ketika, ada sebuah kejadian yang membuat Keramat Riak berubah menjadi sebuah hutan lebat dan seluruh penduduknya menjelma menjadi kera. Kakek Tua Misterius Alkisah dahulu kala, di suatu siang terik, nampak seorang kakek tua berjalan tertatih sambil menggendong sebuah jala melewati pendopo istana kerajaan Keramat Riak. Si kakek tampak begitu lelah. Rupanya, ia baru saja pulang dari sungai mencari ikan. Ia memutuskan untuk duduk beristirahat di depan pendopo istana yang selalu dijaga ketat oleh dua orang prajurit kerajaan. Jala milik Si kakek yang memakai pemberat dari rantai emas diletakkannya di tanah. Rantai jala itu nampak berkilau diterp...