masyarakat adat
523 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
3 - Tradisi Mbed-Mbedan
Ritual Ritual
Bali

Tradisi ini hanya bisa kita temukan di desa adat Semate, Kelurahan Abianbase, Kec. Mengwi, Kab, Badung - Bali. Pertama kali diselenggarakan padai tahun saka 1396 atau pada 1474 masehi dan terhenti dalam jangka waktu lama. Diselenggarakan lagi pada tahun 2011. Prosesi ini diikuti oleh semua warga, seperti sebuah permainan lomba tarik tambang,tidak menggunakan media tali tapi bun kalot sebuah jenis batang tumbuhan menjalar, tumbuh pada kawasan setra Desa Semate. Desa ini berdekatan dengan kawasan objek wisata Kuta dan bandara, sehingga mudah dijangkau.   Bali memiliki kekayaan objek wisata yang bisa dinikmati oleh para wisatawan, selain itu faktor pendukung lainnya juga ikut memperkaya aset pariwisata di Pulau Dewata ini adalah adanya tradisi unik dan menarik di beberapa wilayah desanya, seperti halya tradisi Mbed mbedan yang bisa kita temukan di desa adat Semate, Kelurahan Abianbase, Kec. Mengwi, Kab, Badung. Tradisi ini pertama kali dilaksanakan pada tahun saka 1396 ata...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Janger Maborbor
Ritual Ritual
Bali

sebuah ritual sakral yang sarat dengan suasana magis, tarian memadukan unsur gerak dan nyanyian, ditarikan oleh 5-10 pasang penari yang belum dewasa. Ritual ini dipimpin oleh seorang pemangku, pada saatnya tiba dan berada dipuncak prosesi, penari janger ini menginjak-injak tumpukan bara api, jangankan luka bakar, sehelai benangpun dari pakaian mereka tidak terbakar.  Tarian tolak bala ini bisa kita temukan di desa Yangapi, Tembuku, Bangli - Bali.   Disaat transisi jaman, melaju ke peradaban modern, Bali masih saja memiliki hal-hal unik warisan masa lampau, membuat orang penasaran untuk mengetahuinya, beberapa tradisi berhubungan dengan ritual dan sakral masih banyak bisa kita temukan sampai saat ini, salah satunya adalah tari Janger Maborbor. Dalam keseharian Janger sudah lumrah kita dengar dan saksikan, sebagai tari hiburan ditarikan berkelompok diiringi oleh nyanyian yang salin bersahutan, sering dipentaskan oleh remaja putra dan putri juga anak-anak. Namun Jange...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Pura Samuan Tiga
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Setiap kabupaten di Bali terdapat Pura Khayangan Jagat, yang masing-masing mempunyai keunikan dan sejarah yang berbeda. Seperti Pura Samuan Tiga di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.  Pura Samuan Tiga diyakini merupakan awal dari terbentuknya Pura Khayangan Tiga di Bali. Bahkan, dipercayai juga sebagai awal adanya desa pakraman. “Samuan berarti pertemuan, sedangkan tiga adalah bilangan. Dimana tiga itu merupakan hasil dari keputusan saat rapat yang  terjadi pada zaman Kerajaan Udayana ketika abad X Masehi silam,” papar Pemangku Pura Samuan Tiga, Gusti Ngurah Mudrana.   Pria 67 tahun yang rumahnya  berdampingan dengan pura ini, menambahkan, pada zaman itu masih ada  kepercayaan yang menganut sembilan sekte, sehingga ada gejolak karena masing-masing sekte memiliki keyakinan yang berbeda.  Untuk memediasi hal itu, lanjutnya, maka diselenggarakanlah  pertemuan yang mengambil lokasi di...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Keris Bali
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Bali

Secara historis, keris Bali adalah bagian dari peninggalan kekuasaan Kerajaan Majapahit. Konon, pengaruh kebudayaan Majapahit sangat kuat sehingga alat peperangan seperti keris diadopsi pula oleh kerajaan-kerajaan di Pulau Dewata. Secara filosofis, keris Bali dipandang sebagai perlambang dari nilai ajaran kehidupan agama Hindu. Bahkan, mereka memiliki hari tertentu untuk bersembahyang saat akan merawat kesucian dari keris pusaka miliknya. Keris juga dipandang sebagai benda yang memiliki estetika di dalam kehidupan masyarakat di sana. Hingga kini keris malah masih dipandang sebagai perlambang kekuatan dan simbol kekuasaan. Biasanya, penganut Hindu yang menyimpan keris pusaka Bali menentukan pembersihan berdasarkan perputaran bulan terhadap bumi. Sedangkan penentuan hari ritual pencucian disesuaikan dengan penanggalan kuno Hindu Bali. Perlakuan terhadap keris pun bersifat sakral. Maklum, keris dianggap memiliki kekuatan magis. Mereka percaya keris adalah manifestasi dari roh para...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Tari Nampyog
Tarian Tarian
Bali

Tari Nampyog yang disakralkan dan dipentaskan di pura Samuantiga desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar mempunyai keunikan-keunikan antara lain    tari Nampyog merupakan tarian sebagai pelengkap dari rangkaian upacara piodalan di Pura Samuantiga yang bermakna penyucian dalam rangkaian Ida Bhatara akan tedun dan penetralisir mrana (wabah penyakit)\\\ penari tari Nampyog adalah wanita yang tidak mengalami menstruasi lagi (menopause).  penari tari Nampyog adalah orang-orang yang berkomitmen untuk menjadi pengayah seumur hidupnya yang disebut dengan permas.  apabila pengayah permas ini tidak mampu lagi menjadi pengayah, maka akan diteruskan oleh pewarisnya (berdasarkan keturunan)  tari Nampyog ini diiringi oleh beberapa gamelan (gong, angklung) secara bersamaan yang ngayah saat upacara piodalan.  tari Nampyog yang disakralkan ini dipentaskan hanya pada saat upacara piodalan di pura Samuan tiga desa Bedu...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Taji
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Bali

Tajen berasal dari kata Taji yang berarti benda pipih yang runcing dan tajam (semacam pisau tapi kecil). Istilah tajen digunakan untuk sabung ayam. Sabung ayam dalam masyarakat Bali awal mulanya digunakan untuk upacara Tabuh Rah, yaitu taburan darah binatang korban yang dilaksanakan dalam rangkaian upacara agama (yadnya). Tabuh Rah bertujuan mengusir Butha (pengaruh negatif) supaya tidak mengganggu manusia dan menghindari marabahaya.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/06/senjata-tradisional-bali/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Tradisi Mencabik Mayat
Ritual Ritual
Bali

"Mayat yang tengah digarap itu dicabik-cabik oleh warga menggunakan gigi, ada juga pakai tangan.   Setelah tiba di sungai dekat kuburan, pencabik melepaskan mayat dari joli untuk dipermainkan. Dibawa lari ke sana-sini. Setelah capek, barulah mayat dikremasi," kata I Ketut Darta.   Pria yang menjabat sebagai Kelian Dinas dan Adat Banjar Buruan, Desa Tampaksiring, Gianyar ini, mengatakan, pelaksanaan tradisi tersebut dilakukan setiap ada warga yang menghelat ritual ngaben secara personal.   "Di sini ada sistem ngaben kolektif dan ngaben pribadi. Bisa saja orang yang meninggal itu dikubur. Tapi kan itu juga harus sesuai dengan hari baik. Kalau tidak ada hari baik untuk mengubur mayat, maka harus ngaben langsung atau ngaben pribadi. Saat ngaben pribadi inilah, tradisi ngarap dijalankan," Disebut Ketut Darta, tidak ada sastra tertulis yang menjelaskan tentang keberadaan tradisi ini.   Namun, menurut penuturan para tetua di Banjar Bu...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Pura Dalem Kahyangan Kedaton
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Pura ini terletak di Desa Kukuh, Marga, Tabanan, kira-kira 18 km. kearah barat laut dari kota Denpasar dan dapat dicapai dengan mudah sekali melalui kota Kediri kea rah utara sejauh 5 km. kemudian membelok ke timur menuju pura (sekitar 300 m.). di depan pura terdapat sejumlah warung-warung souvenir, makanan dan minuman dan fasilitas lainnya bagi para pengunjung. Ketika telah berada didepan pura, maka akan tampak dengan jelas, bahwa pura ini dibangun tersembunyi di dalam hutan belantara kira-kira seluas 6,5 ha. Yang disebut  Alas Kedaton , artinya  “hutan milik kerajaan ”. Kenyataan ini mengandung makna simbolis, yaitu Pura Dalem Kayangan Kedaton sebagai tempat suci sengaja dibangun ditempat yang dapat memberikan ketenangan dan keheningan batin, jauh dari kehidupan duniawi yang materialistic.             Penyelidikan arkeologi menunjukkan, bahwa pura ini tergolong peninggalan purbakala yang sudah tua, ya...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Tradisi Meguak-guakan
Ritual Ritual
Bali

upacara sakral didesa Pujungan dimana dilakupan pada tutug ketelun di lebar karya sebelumnya diadakan pecaruan panggeleluar..dan dilanjutkan dengan tradisi magoawak gowakan. oleh daha dan truna   Muda dan mudi dari segala umur berjalan kaki demi berpartisipasi dalam acara meguak-guakan dalam menyambut hari raya Nyepi tahun Caka 1939   Bertempat di tanah lapang, muda mudi dari segala usia terlihat antusias mengikuti acara tersebut.   Sebanyak 12 orang berjajar membentuk ular, antara kelompok pria melawan kelompok wanita.   "Guak..guak..." begitulah yang leader kelompok ucapkan.   acara meguak-guakan ini merupakan acara yang rutin dalam menyambut hari Raya Nyepi di Desa Adat Pakraman Kintamani.   "Yang mengikuti acara ini adalah seluruh warga Desa Adat Pakraman Kintamani sebanyak 1.000 KK dengan total 4.000 lebih warga,"  Peserta dalam acara meguak-guakan ini bukan hanya warga asli dari Kintamani sa...

avatar
Sobat Budaya