×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Asal Daerah

desa adat Semate, Kelurahan Abianbase, Kec. Mengwi, Kab, Badung

3 - Tradisi Mbed-Mbedan

Tanggal 18 May 2018 oleh Sobat Budaya.

Tradisi ini hanya bisa kita temukan di desa adat Semate, Kelurahan Abianbase, Kec. Mengwi, Kab, Badung - Bali. Pertama kali diselenggarakan padai tahun saka 1396 atau pada 1474 masehi dan terhenti dalam jangka waktu lama. Diselenggarakan lagi pada tahun 2011. Prosesi ini diikuti oleh semua warga, seperti sebuah permainan lomba tarik tambang,tidak menggunakan media tali tapi bun kalot sebuah jenis batang tumbuhan menjalar, tumbuh pada kawasan setra Desa Semate. Desa ini berdekatan dengan kawasan objek wisata Kuta dan bandara, sehingga mudah dijangkau.
 
Bali memiliki kekayaan objek wisata yang bisa dinikmati oleh para wisatawan, selain itu faktor pendukung lainnya juga ikut memperkaya aset pariwisata di Pulau Dewata ini adalah adanya tradisi unik dan menarik di beberapa wilayah desanya, seperti halya tradisi Mbed mbedan yang bisa kita temukan di desa adat Semate, Kelurahan Abianbase, Kec. Mengwi, Kab, Badung. Tradisi ini pertama kali dilaksanakan pada tahun saka 1396 atau pada 1474 masehi, dimana kala itu dilakukan saat pemelaspasan berdirinya Kahyangan Tiga Desa Adat Semate.
 
Tradisi Mbed-mbedan ini sempat vakum sampai puluhan tahun lamanya, namun kemudian baru dilaksanakan kembali di tahun 2011, bertepatan tanggal 1 pada sasih Kedasa, sehari setelah Hari Raya Nyepi. Tradisi ini tidak terlepas dari bhisama Rsi Mpu Bantas, dimana dalam Raja Purana diceritakan, disaat beliau melakukan perjalanan suci ke sebuah hutan angker yang ditumbuhi kayu putih, beliau bertemu dengan dengan sanak keturunan Mpu Gnijaya, Rsi menyarankan  warga untuk membuat sebuah tempat pemujaan agar mereka selamat.
 
Dalam pemberian nama pura tersebut, mereka melakukan pertemuan, namun terus terjadi tarik ulur sehingga tidak menemukan titik temu, sehingga Rsi Mpu Bantas memutuskan nama untuk Kahyangan tersebut Putih Semate, kata putih karena lokasi pura berada di sebuah hutan kayu putih, sedangkan Semate karena mereka telah bersatu dan berketetapan hati tinggal disini sehidup dan semati. Kemudian Rsi Mpu Bantas mengeluarkan bhisama bahwa mereka harus melakukan upacara Mbed-mbedan setiap hari Ngembak Geni, sebagai tanda peringatan disaat mereka musyawarah terjadi pembicaraan tarik ulur.
 
Karena bhisama tersebut tradisi tersebut kembali dilaksankan, selain sebgai ritual juga bisa menjadi tontonan menarik bagi wisatawan yang kebetulan melakukan perjalanan wisata tour di Bali, ataupun kebetulan sedang sewa mobil menikmati sisi lain budaya Bali ini. Terlihat begitu meriah, krama juga membawa sarana upacara persembahan berupa tipat bantal (simbol purusa pradana) yang dipersembahkan kepata Tuhan yang berstana di pura Puseh tempat Mbed-mbedan digelar.
 
Ritual ini diikuti oleh tua, muda, laki dan perempuan, baik itu prajuru, tokoh masyarakat, pecalang ataupun warga lainnya ikut menyemarakkan tradisi ini. Seperti sebuah tarik tambang, namun tidak menggunakan tali tapi menggunakan bun kalot sebuah jenis batang tumbuhan menjalar, tumbuh di setra Desa Semate sejak ratusan tahun yang lalu. Tidak mementingkan menang kalah, berhadapan saling tarik menarik sesama jenis dengan kekuatan sama, dan warga lainnya ada yang bertuga menggelitiki para peserta, yang tidak tahan gelitikan mereka akan melepas pegangannya. Setelah selesai Mbed-mbedan, mereka akan berkumpul bersama menikmati lungsuran berupa tipat bantal, saling memaafkan, timbul rasa kebersamaan dan mempererat tali kebersamaan.
 
 
Sumber:
  1. http://www.balitoursclub.com/berita_133_Tradisi_Unik_di_Bali.html
  2. http://www.balitoursclub.com/berita_279_Tradisi_Mbed-Mbedan.html

DISKUSI


TERBARU


Bubur Pedas

Oleh Sherly_lewinsky | 25 Apr 2024.
Makanan khas Kalimantan Barat

Bubur pedas adalah salah satu makanan khas dari Kalimantan Barat. Biasanya, bubur ini akan dilengkapi dengan berbagai macam sayuran seperti daun kuny...

ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

Kue Pilin atau...

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
Kue Tradisional

Kue pilin atau disebut juga kue bapilin ini adalah kue kering khas Sumatera Barat.Seperti namanya kue tradisional ini berbentuk pilinan atau tamb...

Bika Panggang

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
kue tradisional

Bika Panggang atau bisa juga disebut Bika bakar merupakan salah satu kue tradisional daerah Sumatera Barat. Kue Bika ini sangat berbeda dengan Bika...

Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...