masyarakat adat
313 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Tanggai : Gerak Tari dari Bumi Sriwijaya
Tarian Tarian
Sumatera Selatan

Indonesia memang dikenal dan dipandang dunia sebagai negara dengan keberagaman dan kemajukannya, baik dari aspek kebudayaan, bahasa, ras, keyakinan dan lain-lain. Hal tersebutlah yang menjadikan Indonesia kaya yang tak hanya dilihat dari aspek sumber daya alam yang melimpah saja namun juga kebudayaan yang diwariskan turun-menurun dari generasi ke generasi. Setiap daerah di Indonesia, pasti dan tentu, memiliki keberagaman budayanya masing-masing. Namun hebatnya, Indonesia tetap dalam satu yang diikat dalam negara, bangsa dan bahasa Indonesia. Dari Bumi Sriwijaya, yang berasal dari kawasan Sumatera Selatan, banyak sekali kebudayaan atau bisa dikatakan “warisan dunia” yang dimiliki. Salah satu yang menjadi harta warga Sriwijaya yang dikemas menjadi suatu gerakan yang indah gemulai, memiliki simbol sakral dan melambangkan kekratonan kerajaan Sriwijaya, yaitu Tari Tanggai. Tari Tanggai merupakan tarian yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan yang disajikan untuk...

avatar
Oskm18_16418086_Piqri
Gambar Entri
Tugu Ikan Belida
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

       Tugu Belido adalah salah satu bangunan yang menjadi simbol baru yang ada di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Tugu Belido ini nantinya akan diresmikan oleh pemerintah setempat bersama Presiden Joko Widodo dimana nantinya Tugu ini dan Jembatan Ampera akan menjadi ikon kota Pempek Palembang. Patung Belido atau Belindo ini berbentuk ikan belida yang konon dulunya adalah ikan asli yang menjadi bahan pembuatan empek-empek dan harganya sangat mahal.           Ikan belida atau bagi masyarakat setempat disebut Ikan Belido adalah jenis ikan tawar asli Sungai Musi di Palembang. Ikan yang berdaging tebal dan menjadi menjadi bahan pembuat pempek (sebelum diganti dengan ikan tenggiri) kualitas nomor satu karena terasa lebih renyah, aroma ikan hanya sedikit, dan warna pempek juga lebih putih. Karena ikan ini sudah punah dan susah ditemukan maka sebagai bentuk pelesatarian dan mengingatkan bentuknya maka dibuatlah Patung ikan Belido.&...

avatar
Abhista
Gambar Entri
Pakaian Adat Sumatera Selatan
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sumatera Selatan

Beberapa perlengkapan pakaian adat Sumatera Selatan ( Aesan Gede )    Karsuhun adalah mahkota  untuk si perempuan dan  Kopiah Cuplak  untuk si laki-laki. Terate  adalah hiasan yang digunakan untuk menutupi bagian dada dan pundak mempelai perempuan dan laki laki.   Terate bebentuk lingkaran bersudut lima dengan motif bunga melati bersepuh emas. Bagian tepinya terdapat pekatu berbentuk bintang serta rantai dan juntaian lempengan emas berbentuk biji mentimun. Hiasan ini menggambarkan kemegahan dan kesucian. Kebo Munggah atau Kalung Tapak Jajo , adalah kalung yemas 24 karat dengan bentuk lempengan bersusun 3 khusus untuk yang sudah menikah). bagi yang belum menikah hanya saja terdiri dari lempengan bersusun 2 atau 1 saja. 😀 Selendang Sawit , adalah salah satu bagian dari pakaian adat Palembang yang terbuat dari emas 22 karat dengan ragam hias sulur dan ada aksen intan di bagian tengah....

avatar
Jihansabrina
Gambar Entri
Martabak Kari Khas Palembang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

    Indonesia adalah sebuah negara yang sangat kaya dan beragam kebudayaanya, seperti budaya seni, adat istiadat,bahasa, makanan, dan sebagainya. Dari sekian banyak jumlah kebudayaan tersebut, kuliner termasuk yang sangat populer dan banyak sekali macam, rasa, dan jenisnya. Hal ini disebabkan karena sumber daya alam yang melimpah di Indonesia sehingga menimbulkan banyak ide untuk membuat dan mengolah berbagai macam jenis makanan. Setiap daerah memiliki jenis makanan yang berbeda menurut selera yang dipengaruhi oleh budaya masing masing.     Salah satu daerah penghasil kuliner yang terkenal adalah Palembang. Martabak kari merupakan makanan populer yang digemari oleh warga dan masyarakat setempat. Martabak ini dibuat dengan perpaduan antara martabak telor dengan kuah kari kental dan juga irisan cabe dicampur kecap yang seringkali dipakai sebagai penyedapnya. Martabak kari ini dikenal dengan nama populernya yaitu Martabak HAR yang merupakan inisial dari penemu M...

avatar
OSKM18_19718365_Rifqi
Gambar Entri
Mengenal Kue 8 Jam, Si Manis khas Palembang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

   Setiap daerah di nusantara memiliki keragaman khasnya masing-masing.  Mulai dari rumah adat, pakaian, hingga makanan.  Semua memilikikeunikan yang berbeda-beda.  Bentuk rumah yang unik, pakaian yang bercorak menarik, dan citarasa makanan yang tentunya tidak sama antar daerah namun tetap sedap disantap.  Makanannya pun beragam, mulai dari rasanya, tekturnya, hingga lama pembuatannya.    Sebagai keturunan Melayu Palembang tentunya lidah saya terbiasa menjajal makanan khas Kota Sriwijaya itu. Kota maritim tersebut terkenal dengan kulinernya yang berbahan dasar ikan.  Namun, tidak hanya makanan gurih saja yang menjadi khas dari kota tersebut, makanan manis pun ada.  Salah satu makanan manis yang ikonik di Kota Pempek ini adalah Kue 8 Jam.    Seperti namanya, kue ini memang membutuhkan waktu 8 jam atau lebih untuk proses pembuatannya.  Sebenarnya prosesnya terbilang mudah, namun membutuhkan waktu yang sangat lama...

avatar
OSKM18_16818163_Dhiya Ulinnuha
Gambar Entri
Suku Belida (Belide)
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

Di Indonesia, terdapat salah satu suku yang unik di provinsi Sumatera Selatan, yakni suku Belida . Menurut penuturan masyarakat setempat, Suku Belida merupakan suku yang asal penduduknya berdomisili di wilayah perairan atau disekitar anak sungai Musi dimana terdapat ikan Belida yang akhirnya menginspirasi nama suku tersebut.   Suku Belida ini tersebar di beberapa daerah di Provinsi Sumatera Selatan . Di kabupaten Muara Enim, yaitu di kecamatan Gelumbang, kecamatan Lembak, kecamatan Sungai Rotan dan kecamatan Belida. Suku Belide juga terdapat di kotamadya Prabumulih yaitu di kecamatan Cambai, kecamatan prabumulih barat, kecamatan prabumulih timur, serta juga terdapat di Ogan Ilir dan sekitar Gandus kota Palembang Sumatra Selatan.   Secara bahasa, Suku Belida ini masih tergolong ke kelompok bangsa Melayu karena bahasa Belide ini mirip seperti bahasa Melayu Pesisir. Bahasa Belida memiliki logat yang berbeda dengan bahasa-bahasa lain di sekitar w...

avatar
OSKM18_19918216_Audi
Gambar Entri
Tari stabek
Tarian Tarian
Sumatera Selatan

Tari Setabik dapat digolongkan kepada tari tradisional, apabila dilihat dari segi karakter (sifat), segi penyajian, tata rias, tata busana dan musik pengiring . Tari Setabik merupakan rangkaian upacara penerimaan tamu agung di Kabupaten Musi Banyuasin. Tari Setabik telah ada di Kabupaten Musi Banyuasin cukup lama, yaitu sejak zaman penjajahan Belanda. Ini dapat dilihat dari nama tari tersebut yaitu Setabik. Setabik berasal dari dari kata tabik (tabe, artinya menghormat, atau penghormatan). Kemudian nama tersebut beradaptasi dengan daerah setempat menjadi setabik. Dari asal kata itulah kemudian terbentuk sebuah tarian daerah yang bersifat penghormatan kepada tamuÃÆ'‚¬tamu (Pemerintah dan pemuka adat) yang datang ke Musi Banyuasin (MUBA). Salah satu ciri tari Setabik tersebut ada gerakan menghormat (tabik). Dari sisi penyajian, umumnya tari-tari penyambutan yan...

avatar
Wahyuzuhri
Gambar Entri
Surat Ulu ( Ka-Ga-Na)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Selatan

Aksara Surat Ulu diperkirakan adalah aksara khas yang digunakan oleh masayarakat Ogan Komering Ulu pada masa lalu. Dikarenakan tulisan-tulisan dalam surat ulu yang digunakan berupa huruf huruf jawa, dan juga mirip dengan percampuran dengan huruf jepan, banyak yang mengira kalau surat ulu merupakan turunan dari bahasa jepang dan diterima ketika Indonesia sedang dalam masa pendudukan Jepang. Sebenarnya akasara ini berkembang dari aksara Pallawa dan aksara Kawi yang digunakan oleh kerajaan Sriwijaya di Sumsel. Bahkan, budaya tulis yang tinggi jauh sebelum kerajaan Sriwijaya, atau sudah ada sejak 2500 sebelum masehi. Di mana para leluhur (nenek moyang) mereka menjadikan batu, kayu dan tanduk sebagai media tulis. Dulu, surat ulu digunakan sebagai alat komunikasi dan pengganti tulisan modern atau huruf alfabet. Masih banyak masyarakat tua yg menggunakakn aksara tesebut untuk berkomunikasi di masa modern ini. Surat ulu di masyarakat modern ini hanya diturunkan secara turun te...

avatar
Oskm18_16718216_angga
Gambar Entri
Rokok Ico
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Masyarakat Indonesia ditengarai baru mulai mengonsumsi tembakau pada awal abad 16. Namun kreativitas masyarakat Indonesia untuk menemukan berbagai cara guna menikmati tembakau memang luar biasa. Selain kretek, yang kini mendominasi produk tembakau Indonesia, masyarakat Indonesia sebelumnya juga sudah memiliki berbagai produk olahan daun tembakau. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai inovasi, guna meningkatkan cita rasa dan khasiat daun tembakau. Tradisi menikmati daun tembakau di Indonesia semula memang diperkenalkan oleh orang-orang asing yang menjajah Indonesia. Mereka memperkenalkan tradisi tersebut kepada raja-raja dan kaum bangsawan.  Orang Belanda menyebutnya dengan  rokken  dan orang Indonesia melafalkannya dengan rokok. Rokok adalah rajangan daun tembakau yang dilinting dengan kertas tipis lalu dibakar pada salah satu ujungnya dan dihisap pada ujung yang lain. Kegiatan merokok kemudian menjadi status simbol elite yang hanya dipunyai kalan...

avatar
Abdulcahyo