Tarian
Tarian
Tarian Sumatera Selatan Palembang
Tari Tanggai : Gerak Tari dari Bumi Sriwijaya
- 10 Agustus 2018

Indonesia memang dikenal dan dipandang dunia sebagai negara dengan keberagaman dan kemajukannya, baik dari aspek kebudayaan, bahasa, ras, keyakinan dan lain-lain. Hal tersebutlah yang menjadikan Indonesia kaya yang tak hanya dilihat dari aspek sumber daya alam yang melimpah saja namun juga kebudayaan yang diwariskan turun-menurun dari generasi ke generasi. Setiap daerah di Indonesia, pasti dan tentu, memiliki keberagaman budayanya masing-masing. Namun hebatnya, Indonesia tetap dalam satu yang diikat dalam negara, bangsa dan bahasa Indonesia.

Dari Bumi Sriwijaya, yang berasal dari kawasan Sumatera Selatan, banyak sekali kebudayaan atau bisa dikatakan “warisan dunia” yang dimiliki. Salah satu yang menjadi harta warga Sriwijaya yang dikemas menjadi suatu gerakan yang indah gemulai, memiliki simbol sakral dan melambangkan kekratonan kerajaan Sriwijaya, yaitu Tari Tanggai.

Tari Tanggai merupakan tarian yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan yang disajikan untuk menyambut tamu yang telah memenuhi undangan tuan rumah. Bisa dikatakan, tari tanggai adalah tarian selamat datang untuk para tamu kehormatan. Tari tanggai biasanya dipertunjukan pada acara pernikahan yang menggunakan adat Palembang dan saat acara resmi di Palembang, Sumatera Selatan.

Sebenarnya, tidak ada yang tahu persis bagaimana dan kapan sejarah tari tanggai ini bermula. Namun menurut sumber bahwa asal-usul tari tanggai ini bermula dari sebuah ritual persembanhan masyarakat Buddha Sumatera Selatan terhadap dewa. Mengingat bahwa Palembang merupakan pusat dari kerajaan Buddha terbesar, yakni Kerajaan Sriwijaya.Ditambah lagi, pengaruh budaya Tionghoa di dalam tarian juga sangan terasa kental.

Tari tanggai memiliki  makna simbolis bahwa masyarakat Palembang merupakan masyarakat yang terbuka. Mereka sangat menghormati keberadaan tamu mereka. Bagi masyarakat Palembang, tamu diibaratkan sebagai raja yang harus diperlakukan sebaik mungkin. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya salah satu gerakan di dalam tari tanggai yang menghidangkan sirih oleh salah satu penari kepada para tamu yang dipilih.

Tari tanggai umumnya tersusun dari motif gerakan atau rangkaian gerakan yang sudah dikembangkan menjadi satu kesatuan utuh sehingga akan membentuk sebuah struktur tarian. Adapun untuk struktur gerakan tari tanggai terdiri dari 3 gerakan, yaitu gerakan awal, gerakan pokok, dan gerakan akhir,

1.      Gerakan tari awal biasanya terdiri dari gerakan masuk posisi sembah, gerakan borobudur hormat, gerakan sembah berdiri, jalan keset, kecubung berdiri bawa kanan, kecubung bawa kiri, kecubung berdiri atas kanan, kecubung atas kiri, dan ukur benang.

2.      Gerakan tari pokok biasanya terdiri dari tutur sabda, sembah duduk, tutur bunga duduk kanan dan kiri, memohon duduk kanan dan kiri, stupa kanan dan kiri, tutur sabda, borobudur dan ulur benang.

3.      Gerakan tari akhir biasanya terdiri dari tolak balak berdiri kanan dan kiri, nyumping kanan kiri, mendengar berdiri kanan kiri, tumpang tali, ulur benang berdiri kanan kiri, sembah berdiri, borobudur berdiri dan borobudur hormat.

Dalam pertunjukan tari tanggai, terdapat dua elemen musik yang mengiringi di setiap pertunjukannya. Yang pertama adalah bunyi alat musik yang umumnya dimainkan berkelompok dan membentuk seperti orkestra. Alat musik yang dimainkan adalah alat musik Khas Palembang seperti gendang, gong, akordion, biola dan lain sebagainya. Bunyi dari alunan musik ini berfungsi sebagai pengatur ritme sekaligus sebagai identitas kebudayaan Melayu dalam tari tanggai ini.

Selain bunyi bunyian dari alam musik, tari tanggai juga akan diiringi oleh senandung syair yang dibawakan oleh penyanyi. Syair yang dipakai adalah lagu yang berjudul “Enam Bersaudara”. Meskipun tidak diketahui siapa yang menciptakan syair ini, namun syair ini populer di masyarakat Provinsi Sumatera Selatan terutama Palembang.

Untuk tata rias yang digunakan biasanya terdiri dari kain songket untuk bawahan, dodot untuk atasan, pending, sanggul malang, kalung, tajuk cempako, kembang urat atau ramai, kembang goyang dan tanggai. Tanggai sendiri merupakan aksesoris yang dipakai dibagian ujung jari jemari para penari dan terbuat dari tembaga berwarna emas. Tanggai ini menjadi penambah kesan lentik di jari jemari para penari sekaligus penambah nuansa keindahan di setiap gerakan jari jemari yang dimainkan. Dan, nama inilah yang menjadi dasar penamaan tari tradisional dari Kota Palembang Sumatera Selatan.

Sumber :

1.      Guru Seni Budaya SMAN 4 Palembang, Deli Mulianti,S.Sn.,M.Si

2.       Guru Seni Budaya SMAN 4 Palembang, Dea Balkis,S.Pd

OSKM ITB 2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline