×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tarian

Provinsi

Sumatera Selatan

Asal Daerah

Palembang

Tari Tanggai : Gerak Tari dari Bumi Sriwijaya

Tanggal 10 Aug 2018 oleh Oskm18_16418086_Piqri .

Indonesia memang dikenal dan dipandang dunia sebagai negara dengan keberagaman dan kemajukannya, baik dari aspek kebudayaan, bahasa, ras, keyakinan dan lain-lain. Hal tersebutlah yang menjadikan Indonesia kaya yang tak hanya dilihat dari aspek sumber daya alam yang melimpah saja namun juga kebudayaan yang diwariskan turun-menurun dari generasi ke generasi. Setiap daerah di Indonesia, pasti dan tentu, memiliki keberagaman budayanya masing-masing. Namun hebatnya, Indonesia tetap dalam satu yang diikat dalam negara, bangsa dan bahasa Indonesia.

Dari Bumi Sriwijaya, yang berasal dari kawasan Sumatera Selatan, banyak sekali kebudayaan atau bisa dikatakan “warisan dunia” yang dimiliki. Salah satu yang menjadi harta warga Sriwijaya yang dikemas menjadi suatu gerakan yang indah gemulai, memiliki simbol sakral dan melambangkan kekratonan kerajaan Sriwijaya, yaitu Tari Tanggai.

Tari Tanggai merupakan tarian yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan yang disajikan untuk menyambut tamu yang telah memenuhi undangan tuan rumah. Bisa dikatakan, tari tanggai adalah tarian selamat datang untuk para tamu kehormatan. Tari tanggai biasanya dipertunjukan pada acara pernikahan yang menggunakan adat Palembang dan saat acara resmi di Palembang, Sumatera Selatan.

Sebenarnya, tidak ada yang tahu persis bagaimana dan kapan sejarah tari tanggai ini bermula. Namun menurut sumber bahwa asal-usul tari tanggai ini bermula dari sebuah ritual persembanhan masyarakat Buddha Sumatera Selatan terhadap dewa. Mengingat bahwa Palembang merupakan pusat dari kerajaan Buddha terbesar, yakni Kerajaan Sriwijaya.Ditambah lagi, pengaruh budaya Tionghoa di dalam tarian juga sangan terasa kental.

Tari tanggai memiliki  makna simbolis bahwa masyarakat Palembang merupakan masyarakat yang terbuka. Mereka sangat menghormati keberadaan tamu mereka. Bagi masyarakat Palembang, tamu diibaratkan sebagai raja yang harus diperlakukan sebaik mungkin. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya salah satu gerakan di dalam tari tanggai yang menghidangkan sirih oleh salah satu penari kepada para tamu yang dipilih.

Tari tanggai umumnya tersusun dari motif gerakan atau rangkaian gerakan yang sudah dikembangkan menjadi satu kesatuan utuh sehingga akan membentuk sebuah struktur tarian. Adapun untuk struktur gerakan tari tanggai terdiri dari 3 gerakan, yaitu gerakan awal, gerakan pokok, dan gerakan akhir,

1.      Gerakan tari awal biasanya terdiri dari gerakan masuk posisi sembah, gerakan borobudur hormat, gerakan sembah berdiri, jalan keset, kecubung berdiri bawa kanan, kecubung bawa kiri, kecubung berdiri atas kanan, kecubung atas kiri, dan ukur benang.

2.      Gerakan tari pokok biasanya terdiri dari tutur sabda, sembah duduk, tutur bunga duduk kanan dan kiri, memohon duduk kanan dan kiri, stupa kanan dan kiri, tutur sabda, borobudur dan ulur benang.

3.      Gerakan tari akhir biasanya terdiri dari tolak balak berdiri kanan dan kiri, nyumping kanan kiri, mendengar berdiri kanan kiri, tumpang tali, ulur benang berdiri kanan kiri, sembah berdiri, borobudur berdiri dan borobudur hormat.

Dalam pertunjukan tari tanggai, terdapat dua elemen musik yang mengiringi di setiap pertunjukannya. Yang pertama adalah bunyi alat musik yang umumnya dimainkan berkelompok dan membentuk seperti orkestra. Alat musik yang dimainkan adalah alat musik Khas Palembang seperti gendang, gong, akordion, biola dan lain sebagainya. Bunyi dari alunan musik ini berfungsi sebagai pengatur ritme sekaligus sebagai identitas kebudayaan Melayu dalam tari tanggai ini.

Selain bunyi bunyian dari alam musik, tari tanggai juga akan diiringi oleh senandung syair yang dibawakan oleh penyanyi. Syair yang dipakai adalah lagu yang berjudul “Enam Bersaudara”. Meskipun tidak diketahui siapa yang menciptakan syair ini, namun syair ini populer di masyarakat Provinsi Sumatera Selatan terutama Palembang.

Untuk tata rias yang digunakan biasanya terdiri dari kain songket untuk bawahan, dodot untuk atasan, pending, sanggul malang, kalung, tajuk cempako, kembang urat atau ramai, kembang goyang dan tanggai. Tanggai sendiri merupakan aksesoris yang dipakai dibagian ujung jari jemari para penari dan terbuat dari tembaga berwarna emas. Tanggai ini menjadi penambah kesan lentik di jari jemari para penari sekaligus penambah nuansa keindahan di setiap gerakan jari jemari yang dimainkan. Dan, nama inilah yang menjadi dasar penamaan tari tradisional dari Kota Palembang Sumatera Selatan.

Sumber :

1.      Guru Seni Budaya SMAN 4 Palembang, Deli Mulianti,S.Sn.,M.Si

2.       Guru Seni Budaya SMAN 4 Palembang, Dea Balkis,S.Pd

OSKM ITB 2018

Sumber : http://meandyouculture.blogspot.com/2016/04/tari-tanggai-tari-tradisional-sumatera.html

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...