Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Tradisional Sumatera Selatan Palembang
Martabak Kari Khas Palembang
- 12 Agustus 2018

    Indonesia adalah sebuah negara yang sangat kaya dan beragam kebudayaanya, seperti budaya seni, adat istiadat,bahasa, makanan, dan sebagainya. Dari sekian banyak jumlah kebudayaan tersebut, kuliner termasuk yang sangat populer dan banyak sekali macam, rasa, dan jenisnya. Hal ini disebabkan karena sumber daya alam yang melimpah di Indonesia sehingga menimbulkan banyak ide untuk membuat dan mengolah berbagai macam jenis makanan. Setiap daerah memiliki jenis makanan yang berbeda menurut selera yang dipengaruhi oleh budaya masing masing.

    Salah satu daerah penghasil kuliner yang terkenal adalah Palembang. Martabak kari merupakan makanan populer yang digemari oleh warga dan masyarakat setempat. Martabak ini dibuat dengan perpaduan antara martabak telor dengan kuah kari kental dan juga irisan cabe dicampur kecap yang seringkali dipakai sebagai penyedapnya. Martabak kari ini dikenal dengan nama populernya yaitu Martabak HAR yang merupakan inisial dari penemu Martabak tersebut yaitu Haji Abdul Rozak. Penemu tersebut adalah seorang pedagang asal India yang pada usia 22 tahun memutuskan untuk merantau ke negara negara di Asia tenggara hingga beberapa tahun kemudian ia singgah di kota Palembang. Setelah sekian lama menetap di Palembang ia menciptakan martabak HAR dengan memanfaatkan rempah rempah dan sumber daya alam di Indonesia. Selanjutnya dia mulai membuka warung untuk menjual produknya. Warung tersebut ramai dan sangat digemari oleh masyarakat sekitar dan menjadi warung yang terkenal. Saat ini restoran Martabak HAR sudah tersebar di berbagai plosok kota Palembang dan beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung.

Bahan yang diperlukan dan cara pembuatannya adalah sebagai berikut:

Bahan kulit martabak:

  • 1/4 kg Terigu cakra kembar
  • 1/4 sendok makan Garam
  • 300 ml Air

Bahan kuah kari martabak:

  • 1/4 ruas Kunyit kuning
  • 3 siung Bawang merah
  • 2 siung Bawang putih
  • 1/2 Ons cabe merah
  • 1 1/2 sendok makan munjung ketumbar halus
  • untuk membuat 6 gelas santan
  • 1/4 kg kentang yang telah dipotong kecil-kecil
  • 1/4 kg daging sapi
  • Gula dan garam secukupnya
  • Daun kari1/2 jari kelingking kayu manis
  • 1 kelopak kembang pala
  • 1 butir kelapa

Cara pembuatan:

  1. Pertama, rebuslah santan sampai dalam keadaan mendidih
  2. Kedua, menumis bumbu dengan minyak yang sudah dipanaskan
  3. Setelah itu, campurkan bumbu dengan santan
  4. Kemudian, Tambahkan daging sapi dan kentang sampai menjadi matang
  5. Setelah kuah mengental, angkat dan simpan di mangkuk
  6. Simpan Bahan bahan kulit dalam wadah dan uleni hingga mudah dibentuk
  7. Buatlah kulit kulit berbentuk bulat
  8. Rendam kulit dalam minyak goreng selama 15-30 menit
  9. Setelah di rendam, pipihkan kulit sampai tipis
  10. Isikan kulit dengan bahan bahan yang telah disiapkan sebelumnya
  11. Goreng martabak sampai matang
  12. Sajikan dalam piring dengan ditambah kuah

    Kita sebagai putra putri bangsa harus sudah mulai melestarikan dan menjunjung tinggi kebudayaan Indonesia termasuk salah satunya mencintai, dan mempromosikan kuliner di Indonesia. Kita harus terus berinovasi dan mempelajari jenis budaya dan kuliner karena budaya di tanah air ini berjumlah sangat banyak dan sepatutnya budaya itu dipelajari untuk saling berbagi pengetahuan antara sesama anak bangsa.

Referensi:

 

Hasil gambar untuk martabak har

 

#OSKMITB2018

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline