Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa, wayang kulit telah menjadi simbol penting dari warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dihargai. Pertunjukan ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan medium untuk menyampaikan pesan moral, cerita rakyat, dan ajaran-ajaran filosofi. Sejarah dan Asal Usul Wayang Kulit Wayang kulit berasal dari Jawa dan telah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Asal-usul nama "wayang" sendiri merujuk pada istilah dalam bahasa Jawa yang berarti bayangan. Seperti namanya, pertunjukan ini melibatkan bayangan yang diproyeksikan melalui kulit wayang yang dipahat dengan cermat dan dihias dengan warna-warna cerah. Dalam pertunjukan wayang kulit, para dalang (pemain wayang) menggunakan boneka-boneka kulit yang diukir secara detail untuk menceritakan berbagai kisah dari epos Hindu seperti Ramayana dan Mahabharata. Aspek Artist...
Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam kehidupan manusia sebab kebudayaan tidak hanya merupakan hasil olah budi dari intelektualitas manusia, tetapi juga memberi pelajaran melalui simbol-simbol (Permadi 2022). Manusia juga menjadikan kebudayaan sebagai pedoman dalam berperilaku dan beraktivitas individu maupun sosial sehingga dapat menciptakan identitas diri pada kelompok masyarakat (Kirom 2021). Indonesia, memiliki banyak sekali kebudayan, salah satu contoh kebudayaan yang masih eksis dan dilestarikan saat ini adalah Keraton Yogyakarta. Keraton Yogyakarta merupakan kompleks utama kerajaan Yogyakarta Hadiningrat yang dibangun oleh Hamengku Buwana I sebagai bentuk implementasi simbolisasi orang Jawa yang diserap dari agama Islam dalam bentuk spiritualitas Kejawaan. Sampai pada era sekarang (Sri Sultan Hamengku Buwana X), bangunan Keraton Yogyakarta masih dilestarikan karena memi...
Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang telah menjadi media untuk menyampaikan cerita-cerita epik, mitos, hingga pesan-pesan moral bagi masyarakat. Dalam perkembangannya, wayang tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga alat edukasi dan refleksi sosial. Di wilayah Cilacap, khususnya bagian Banyumasan, tradisi ini terus dipertahankan, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan modernisasi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai sejarah, proses, serta alat-alat yang digunakan dalam pertunjukan wayang Banyumasan. Sejarah Wayang Banyumasan di Cilacap Wayang Banyumasan adalah varian dari wayang kulit yang berkembang di daerah Banyumas, Jawa Tengah, termasuk Cilacap. Kata "wayang" sendiri berasal dari istilah " ayang-ayang " yang berarti bayangan, merujuk pada pertunjukan di mana penonton melihat bayangan dari boneka kulit di layar. Wayang Banyumasa...
Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyarakat Jawa merupakan salah satu masyarakat yang hidup dan berkembang mulai zaman dahulu hingga sekarang yang secara turun temurun menggunakan bahasa Jawa dalam berbagai ragam dialeknya dan mendiami sebagian besar Pulau Jawa (Herusatoto, 1987: 10). Salah satu produk dari masyarakat Jawa yang masih dilestarikan sekarang adalah tradisi Sekaten. Tradisi Sekaten merupakan tradisi tahunan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo,Jawa Tengah selama tujuh hari. Ketika kembali mengulik sejarah, tradisi sekaten sebenarnya berhubungan erat dengan sejarah penyebaran agama Islam yang ada di Pulau Jawa. Walisongo adalah tokoh utama dibalik lahirnya tradisi sekaten, yang di mana Sekaten digunakan oleh Walisongo untuk menyebarkan agama islam di Pulau Jawa. Saat itu, Walisongo memproyeks...
Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenganan Pegringsingan yang letaknya di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Sekitar 56 menit dari pura lempuyang yang menjadi ikon wisata karangasem Desa Adat Tenganan Pegringsingan memiliki berbagai kearifan lokal yang mampu menarik kunjungan wisatawan, salah satunya Tradisi Perang Pandan atau yang juga dikenal dengan tradisi Mekare-Kare. Tradisi Perang Pandan adalah tari perang yang tidak menentukan kalah dan menang, diobati atau tidak diobati tidak pernah menimbulkan inpeksi. Tradisi Perang Pandan ini bertujuan untuk menghormati Dewa Indra sebagai Dewa Perang dan Dewa kesuburan. Dewa Indra juga merupakan Dewa yang tertinggi bagi masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan, karena beliau di percaya oleh warga masyarakat setempat yang menganugrahkan tanah yang begitu luas untuk di tempati oleh warga masyarakat Desa Tenganan Pegr...
Lokasi Pusat Universitas Gadjah Mada memiliki bangunan cagar budaya Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada yang merupakan cikal bakal sarana pendidikan pertama dalam bentuk kompleks bangunan yang dirancang secara khusus dengan pola tata ruang simetris. Lokasi ini merupakan tempat kegiatan pembeIajaran/pendidikan tinggi pertama kali di Indonesia yang dibangun setelah kemerdekaan pada tahun 1951, lokasi ini juga merupakan bukti sejarah perhatian pemerintah Republik lndonesia pada peletakan batu pertama universitas oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno. Lokasi pusat Universitas Gadjah Mada memiliki struktur dan pola ruang yang memiliki kemiripan dengan konsep ruang arsitektur Jawa Kraton Kasultanan Yogyakarta. Salah satu cirinya adalah orientasi arah dan Ietak bangunan pada garis poros imajiner dengan dua arah ke Utara dan Selatan meskipun mengalami perubahan dari rencana semula. Awalnya. konsep pintu masuk utama dari arah utara melalui gerbang di tengah Arboretum, menuju Balairung...