Lokasi Pusat Universitas Gadjah Mada memiliki bangunan cagar budaya Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada yang merupakan cikal bakal sarana pendidikan pertama dalam bentuk kompleks bangunan yang dirancang secara khusus dengan pola tata ruang simetris. Lokasi ini merupakan tempat kegiatan pembeIajaran/pendidikan tinggi pertama kali di Indonesia yang dibangun setelah kemerdekaan pada tahun 1951, lokasi ini juga merupakan bukti sejarah perhatian pemerintah Republik lndonesia pada peletakan batu pertama universitas oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno. Lokasi pusat Universitas Gadjah Mada memiliki struktur dan pola ruang yang memiliki kemiripan dengan konsep ruang arsitektur Jawa Kraton Kasultanan Yogyakarta. Salah satu cirinya adalah orientasi arah dan Ietak bangunan pada garis poros imajiner dengan dua arah ke Utara dan Selatan meskipun mengalami perubahan dari rencana semula. Awalnya. konsep pintu masuk utama dari arah utara melalui gerbang di tengah Arboretum, menuju Balairung dan Balai Senat di Gedung Pusat. Konsep tersebut memiliki kemiripan dengan fungsi Pagelaran dan Siti Hinggil Kraton. Perpustakaan seperti Dalem, pusat kehidupan, dan auditorium seperti Sasana Hinggil menghadap ke lapangan Paneasila, mirip alun-alun Selatan. Sedangkan pola ruang boulevard, pintu gerbang dan bundaran Universitas Gadjah Mada mirip seperti pola ruang memanjang dari Kraton menuju ke Panggung Krapyak. Pada perkembangannya, pembangunan Gedung Perpustakaan dan Auditorium yang dikenal sebagai Grha Sabha Pramana tidak dibangun satu periode dengan Gedung Pusat. Selain itu, jalan yang ada pada Arboretum tidak jadi dibuat. Posisi letak dan orientasi Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada menghadap kearah utara ke Gunung Merapi yang didasarkan falsafah Tri Hitta Karana (Parahyangan di arah utara, Pawongandi tengah, dan Palemahandi arah selatan). Namun supaya tidak terkesan membelakangi Kraton Youakarta, maka jalan utama ke gedung pusat Universitas Gadjah Mada dibuat dari arah selatan yang kemudian dikenal sebagai boulevard kampus Universitas Gadjah Mada. Di Lokasi Pusat Universitas Gadjah Mada juga ditanam pohon-pohon yang mengandung nilai filosofi. Contohnya adalah Pohon Bodi (Ficus religiosa) yang di tanam di sebelah utara Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada. Pohon tersebut mengandung makna filosofi pencerahan yang dimaksudkan agar para pengajar di Universitas Gadjah Mada dapat memberi pencerahan ilmu kepada mahasiswa. Sesudah upacara Dies selesai, Dewan Kurator dan Pengurus Senat dipanggil untuk membicarakan tentang pembelian tanah dan pendirian gedung universitas. Hasilnya tercantum dalam surat Wakil Presiden Republik 1ndonesia tanggal 30 Desember 1950 bahwa Universitas Gadjah Mada akan menerima uang sebesar 15,000.000,00 (lima belas juta rupiah) untuk pembelian tanah dan persiapan. Kemudian dibentuk panitia penaksiran harga tanah oleh Pemerintah Kabupaten Sleman pada tanggal 9 Juli 1951. Pada tanggal 12 Oktober 1951, sekitar 94 ha (sembilan puluh empat hektar) lahan sudah selesai pembayarannya sedangkan 6 ha (enam hektar) masih belum dapat dibeli karena pemilik lahan tidak sepakat dengan harga yang ditetapkan panitia. Proses pembangunan kompleks kampus Universitas Gadjah Mada tidak dapat dilakukan secara serentak karena proses pembuatan gambar proyek untuk bestek dari bangunan yang bersifat besar membutuhkan waktu lama. Bagian pertama yang dibuat terlebih dahulu adalah gedung pusat untuk administrasi universitas yang saat ini dikenal sebagai Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggaI 19 Desember 1951 oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekamo. Pada tahun 1953, bangunan Gedung Pusat sebagai gedung tata usaha telah selesai bagian pondasinya. Bangunan gedung pusat mulai dipakai sejak tanggal 19 Januari 1958. Pada tanggal 19 Desember 1959, bangunan gedung pusat diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekamo. Sementara itu, pendirian gedung aula yang semula akan berada di selatan Gedung Pusat diundur karena tanah untuk gedung aula belum dapat dibeli.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...