masyarakat adat
245 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Nyuncun Pahakh
Ritual Ritual
Lampung

Nyuncun artinya meletakkan di atas kepala, Pahakh adalah satu peralatan rumah  tangga yang berbentuk bundar – selintas mirip piring – berdiameter kurang lebih 30  sentimeter. Pahakh (pahar) ada yang diletakkan di atas kepala dan ada yang di jinjing.  Isi pahakh ada yg berupa makanan, antara lain: nasi, sayur matang, kue, air minum  yang akan disajikan dalam acara adat. Ketika tiba di rumah tujuan, pahakh diletakkan  di ruangan, dan isi pahakh tersebut tetap tidak di turunkan, sehingga bagi sai batin ataupun masyarakat menikmati makanan yang dibawa tetap di atas pahakh.   Kegiatan nyuncun pahakh juga dilakukan pada kegiatan ngejalang atau bisa juga  diartikan “ziarah”, yaitu kegiatan adat di mana bebai (ibu-ibu) nyuncun (meletakkan pahakh) di atas kepala yang dibawa pada kegiatan berdoa di masjid (ngantak pelambakh), pernikahan, berdoa kematian di pemakaman (Ngelang Kubokh). Fungsi Pahakh dalam  kegiatan adat masyara...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Sebambangan
Ritual Ritual
Lampung

Menurut cerita dalam adat istiadat Pepadun, sekitar tahun 1896, istilah “Sebambangan”  sudah ada dan kebiasaan tersebut sudah dilakukan mulei dan mekhanai (gadis dan bujang)  Lampung Pepadun. Jadi sebambangan merupakan proses perkawinan adat lampung, yang  beradat Pepadun, dengan cara mengambil gadis dengan jalan pintas atas kemauan sendiri;  dengan kata lain Ngelakei (larian) Adapun prosesi sebambangan tersebut antara lain: Harus meninggalkan surat (penepik) atau uang sepeninggalan. Sebelum masuk rumah calon suaminya, gadis tersebut mencuci kakinya (cebuk  calok) dengan air Kembang 7 (tujuh) macam dengan tujuan: Supaya kembang itu menjadi buah Supaya rumah itu menjadi harum dengan kedatangan calon pengantin  perempuan Netek salah, yaitu pihak Laki-laki berkunjung ke tempat keluarga calon mempelai  wanita untuk ngantar salah Setelah satu atau dua hari, pihak laki-laki mengantar perdamaia...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Nyubuk Majeu
Ritual Ritual
Lampung

Tradisi nyubuk majeu dapat diartikan sebagai salah satu proses dari keluarga yang ingin melihat secara langsung kondisi sang gadis atau pengantin setelah sebambangan oleh mempelai pria atau sebelum dilakukan upacara adat. Arti dari sebambangan adalah membawa lari gadis dengan maksud untuk dinikahi dan bisa dibenarkan secara adat, jika ada kesepakatan dari dua belah pihak. Proses nyubuk biasanya dilakukan pada malam hari dan dilakukan oleh ibu-ibu dan/atau gadis. Pada waktu melakukan nyubuk majeu, setiap keluarga mempelai diharuskan memakai penutup wajah (sarung) yang hanya terlihat matanya saja. Nyubuk Majeu ini mempunyai makna di mana suatu momen yang dimanfaatkan oleh keluarga besar mempelai wanita maupun masyarakat yang datang secara kelompok, untuk melihat suasana batiniah dan lahiriah dari calon pengantin wanita selama di lingkungan keluarga besar mempelai pria. Dengan menggunakan sarung untuk menutupi wajah dan tubuhnya agar tidak diketahui siapa yang datang dalam proses i...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Tari Kiamat
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Lampung

Tari kiamat adalah tarian penutup dari ruwah atau syukuran tujuh hari tujuh malam perkawinan Keratuan Darah Putih yang disebut nuhot. Tari kiamat ditarikan oleh lima orang penari putri, dengan gerak dan kostum yang sama, dan hanya ratu saja yang memakai talam atau nampan untuk dipakai sebagai lapisan kaki – melambangkan bahwa penari tersebut adalah perwakilan dari marga ratu. Tari kiamat diperkirakan dibuat pada tahun 1938. Kegiatan tari kiamat yang sudah dilaksanakan tercatat: (1) Tahun 1938 pada pernikahan Muhammad Yakub Gelar Dalom Kesuma Ratu Gusti Raden Inten III; (2) Tahun 1968 pada pernikahan Muhammad Hasan Basri Gelar Khatu Batin Raden Inten IV; (3) Tahun 1998 pada pernikahan Erwin Syahrial S.Sos Gelar Dalom Kesuma Ratu Raden Inten IV. Tari ini hanya ditampilkan atau dilaksanakan maksimal 30 tahun sekali, karena tarian ini untuk pernikahan pihak Keratuan Darah Putih. Tarian ini akan ditampilkan pada saat pernikahan putra sulung Erwin Syahrial yaitu Aji Batin Ratu G...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Mekhatin
Ritual Ritual
Lampung

Mekhatin adat adalah musyawarah mengenai urusan yang berkenaan dengan adat, yang dilakukan oleh para penyimbang adat dan dipimpin oleh penyimbang adat tertinggi (penyimbang marga, Bandar) atau penyimbang yang ditunjuk mewakili. Menurut sebagian penyimbang adat, Perwatin diartikan sebagai pelaksana musyawarah adat; sedangkan Merwatin diartikan sebagai warga non-penyimbang sbg pelaku musyawarah. Pendapat ini juga dapat diterima kebenarannya sesuai dengan pemahaman maknanya bagi kepenyimbangan adat dan para kelompok masyarakat setempat (lokal). Merwatin juga dapat diartikan sebagai tokoh/pemimpin/jakhu/pimpinan warga di luar struktur adat yang melakukan (me=kata kerja, predikat) kegiatan musyawarah. Pada dasarnya istilah Merwatin menunjukkan pada kegiatan peppung/buhippun (musyawarah), baik dari para penyimbang adat, maupun dari tokoh-tokoh masyarakat setempat. Sedangkan mekhatin warga di luar struktur adat dalam kehidupan sosial sehari-hari sering diartikan sebagai kegiatan peppun...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Maca Syekh/ Maca Seh
Ritual Ritual
Lampung

Maca Seh terdiri dari kata “maca” = membaca, dan “Seh” = Syekh, artinya membaca riwayat Syekh Abdul Qodir Jaelani, yaitu salah seorang tokoh ulama fiqih, tarekat, dan sufisme yang sangat dihormati oleh kalangan Sunni di seluruh dunia. Bacaan riwayat tersebut ditulis pada sebuah buku dalam bentuk manuskrip (tulisan tangan), yang dalam pengelompokan ilmu sosial termasuk ke dalam kelompok naskah kuno. Naskah Maca Seh ditulis dalam huruf Arab (Arab Pegon) dengan menggunakan bahasa Jawa, bentuknya adalah wawacan. Wawacan adalah cerita yang ditulis berdasarkan aturan tertentu yang disebut pupuh. Dalam praktiknya, tradisi Maca Seh ini tidak dibaca sekaligus tamat, tetapi berlangsung secara terus-menerus dalam kurun waktu tertentu. Biasanya dilakukan seminggu sekali, yaitu pada malam Jum’at, artinya setiap kali membaca dilakukan sebanyak 1 (satu) pupuh (bab). Hal ini dikarenakan cerita yang berbentuk wawacan ini mengenal sebutan “tujuh belas pupuh&rdq...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Cerita Asal Usul Mattok (Asal Usul Menenun Kain Lampung)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Pada zaman dahulu, tersebutlah seorang pertapa yang bergelar Pangeran Wironegoro. Salah satu kekuatan yang dimiliki hasil dari pertapaannya itu ialah kekebalan. Pada suatu ketika, Pangeran Wironegoro berunding dengan bajak laut diatas sesaat (rumah adat). Karena kekebalannya, Pangeran Wironegoro mengamuk, menyerang orang-orang Bugis yang ada disaat itu, sehingga orang-orang yang ada saat itu menjadi bingung dan kucar-kacir. Salah seorang temannya yang bernama Pangeran Becahyo telah terbunuh. Salah seorang dari bajau orang Bugis bersembunyi diatas sesaat. Ia tidak mengikuti teman-temannya yang lain. Kemudian bajau Bugis yang bersembunyi tadi, melihat sebilah tombak dan tanpa pikir panjang diambilnya tombak itu dan dilemparkannya ke arah Pangeran Wironegoro. Pangeran Wironegoro tidak menyangka akan mendapat serangan yang tiba-tiba, hingga ia terluka oleh tombak itu. Sambil memegangi lukanya Pangeran Wironegoro bersumpah, bahwa seluruh keturunannya yang mempunyai ilmu kebal, se...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Tiung Penai
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Terong Penai anak seorang Raja. Raja ini mempunyai istri tujuh orang, yang ketujuh namanya si Bungsu. Sejak lama ketujuh istri raja ini belum mempunyai anak. Untuk itu mereka mencari syarat diberkahi anak. Raja dan istrinya pergi ke dukun dan diberi tahu oleh sang dukun bahwa syaratnya buah kelapa hijau yang bibirnya merah, memanjatnya terbalik, kepala dibawah kaki diatas. Raja berusaha mencari orang yang bisa memanjat dengan terbalik seperti apa yang dikehendaki oleh sang dukun. Kemudian raja bertemu dengan orang yang dapat mengambil kelapa hijau bibir merah itu. Diambillah satu biji, maka dimakanlah oleh istri dan raja, tetapi si Bungsu tidak diizinkan memakannya, sebab menurut adat Lampung bahwa anak bungsu atau siapa yang mempunyai sebutan bungsu kekuatannya sedikit sekali, bahkan tidak berkuasa sama sekali. Oleh karenanya si Bungsu tidak diperdulikan. Ketika ke enam istri raja dan raja memakan buah kelapa hijau itu, si Bungsu menyapu di kolong rumah. Dengan tidak di...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Legenda Syekh Husin
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Pada suatu ketika Sebatin (kepala adat), Tanjung Betuah Putih, naik perahu berdagang rotan  ke Singapura. Untuk sampai di Singapura harus menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh lima hari. Di Singapura dia menjual rotan yang terdiri atas tiga macam yaitu rotan kecil, rotan sedang dan rotan besar. Sesudah menjual rotan ia membeli kursi, ranjang yang mahal-mahal dan sebagainya. Tiba-tiba datang seorang tuan Haji yang memperkenalkan namanya Haji Husin, orang Padang asal Sawa Lunto. Kemudian berbincang-bincang menanyakan kepada mereka tentang apa dan bagaimana halnya dengan agama orang-orang di Cukuh Balak Jawab Sebatin dan kawan-kaannya. ilustrasi oleh waliallahswt.blogspot.com "Agama mereka di sana adalah agama Budha." Kata Haji Husin, "Bagaimana kalau saya ikut kalian ke sana, saya ingin kerja upahan disana, upahan apa saja." Dijawab mereka, "Kerja usaha  disana tidak ada, selain dari mengambil rotan di hutan, memanjat kelapa, atau pergi ke Betawi menjual rotan saj...

avatar
Admin Budaya