×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Seni Pertunjukan

Elemen Budaya

Seni Pertunjukan

Provinsi

Lampung

Asal Daerah

Kabupaten Lampung Selatan;Kabupaten Pesawaran

Tari Kiamat

Tanggal 26 Dec 2018 oleh Sri sumarni.

Tari kiamat adalah tarian penutup dari ruwah atau syukuran tujuh hari tujuh malam perkawinan Keratuan Darah Putih yang disebut nuhot. Tari kiamat ditarikan oleh lima orang penari putri, dengan gerak dan kostum yang sama, dan hanya ratu saja yang memakai talam atau nampan untuk dipakai sebagai lapisan kaki – melambangkan bahwa penari tersebut adalah perwakilan dari marga ratu. Tari kiamat diperkirakan dibuat pada tahun 1938. Kegiatan tari kiamat yang sudah dilaksanakan tercatat: (1) Tahun 1938 pada pernikahan Muhammad Yakub Gelar Dalom Kesuma Ratu Gusti Raden Inten III; (2) Tahun 1968 pada pernikahan Muhammad Hasan Basri Gelar Khatu Batin Raden Inten IV; (3) Tahun 1998 pada pernikahan Erwin Syahrial S.Sos Gelar Dalom Kesuma Ratu Raden Inten IV.

Tari ini hanya ditampilkan atau dilaksanakan maksimal 30 tahun sekali, karena tarian ini untuk pernikahan pihak Keratuan Darah Putih. Tarian ini akan ditampilkan pada saat pernikahan putra sulung Erwin Syahrial yaitu Aji Batin Ratu Gelar Radin Imba V. Walaupun tari kiamat hanya untuk pernikahan pihak Keratuan Darah Putih, namun ada nilai-nilai pembelajaran yang terkandung dalamnya:

  1. Untuk mencapai sesuatu memerlukan sebuah kerjasama yang baik, terlebih dalam satu kelompok tari, yang mana memang memerlukan sebuah kerjasama yang baik untuk menyamakan wirasa, wirama dan wiraga dan menghibur penonton;
  2. Untuk yang muda menghormati pemimpin dan sebaliknya, pemimpin menyayangi dan mengayomi bawahan, terlihat dari formasi tari kiamat yang diatur sedemikian rupa untuk melihat tingkatan pemimpin dari Keratuan Darah Putih;
  3. Setiap acara atau kegiatan pasti ada penutup dan berakhir, setiap kegiatan yang berakhir ditutup dengan rasa gembira yang digambarkan dengan tarian penutup;
  4. Setiap manusia pasti memiliki kesalahan dan diwajibkan saling memaafkan;
  5. Setelah tari kiamat, ditampilkan tetua dan muda-mudi yang diwajibkan untuk  saling meminta maaf dan memaafkan.

Tari kiamat dipentaskan di ruwah atau syukuran pernikahan Keratuan Darah Putih. Perkawinan dilaksanakan tujuh hari tujuh malam, dengan kegiatan di antaranya:

  • Pada hari ke tujuh dilaksanakan ngitai maju (menjemput pengantin), dan sudah dilaksanakan tata-titi adat yang disebut ngejajak, artinya pengantin pria ikut menyusul seluruh pangeran, punggawa, punyimbang, topeng dan muli mekhanai– menyusul dan etika sampai, membunyikan atau menembak bedil tiga kali; lalu dijawab oleh keluarga pengatin wanita dengan membunyikan bedil tiga kali, baru rombongan pengantin laki-laki datang ke rumah pengantin wanita.
  • Pada hari ke enam diadakan pemasangan tunggul semacam umbul-umbul, di ujung bawah dipasang seperti bantal kecil berbentuk segitiga.
  • Pada hari ke lima muli-muli mempersiapkan pakaian untuk pertemuan malam harinya untuk nyepok buah pinang. Pukul 20.00 WIB menari bersama, ngias, gurau, dan surat-suratan. Ibu-ibu dan bapak-bapak majang di lamban balak.
  • Pada hari ke empat pukul 20.00 WIB, bapak-bapak dan ibu-ibu majang ngesik rukuk muli mekhanai di bebarung ngebelah buah, surat-suratan dan ngias segata.
  • Pada hari ke tiga tarian salapanan, kenui melayang antar punyimbang dapat diwakili oleh muli mekhanai, dan menyusun pengejongan punyimbang.
  • Pada hari ke dua pukul 10.00 WIB, nyambuk kuari mianak bebai di lamban baya. Memperkenalkan istri-istri dari tiap-tiap pimpinan adat di desanya masing-masing. Setiap pimpinan makan dengan memakai talam bekaki, biasanya sampai sore pukul 15.00 WIB baru selesai. Pukul 20.00 WIB kegiatan muli mekhanai, surat-suratan, ngias segata dan cakak mengan.
  • Pada hari terakhir pembagian daging untuk para punyimbang dan pembagian kepala sapi atau kerbau untuk mulai mekhanai.
Sumber : Buku Pentapan WBTB 2018
 

DISKUSI


TERBARU


Pertunjukan Man...

Oleh Bukantokohpublik24 | 15 Sep 2024.
Seni Budaya

Debus merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdapat di Provinsi Banten. Pada awalnya, debus berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan aj...

Budaya Begalan...

Oleh Aniasalsabila | 12 Sep 2024.
Budaya Begalan

Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilaca...

Seni Pertunjuka...

Oleh Radhityamahdy | 02 Sep 2024.
budaya

Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa,...

Ting-Ting Tempe

Oleh Deni Andrian | 29 Aug 2024.
Camilan

Bahan-bahan : 250 gram Tempe 150 gram gula pasir 1 sdt margarin 1 sdt sprinkles untuk topping (optional) Cara Membuat: Potong2 tempe dgn ukur...

Bebantan laman

Oleh . | 24 Aug 2024.
Ritual adat

Bebantan Laman adalah upacara memberi sesajian untuk pelindung kampung yaitu Tuhan Sang Hyang Duwata beserta para manifestasinya. Upacara Bebantan da...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...