budaya
207 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Nyewu #DaftarSB19
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tradisi Nyewu dalam Upacara Kematian Kata  nyewu  berasal dari bahasa Jawa yang artinya  seribu , tradisi  nyewu  atau peringatan seribu hari dalam budaya Jawa adalah prosesi ritual dalam upacara peringatan meninggalnya seseorang yang merupakan penutup ( pungkasan ) untuk melepas dan mengikhlaskan arwah orang yang sudah meninggal kepada Sang Khaliq. Sehingga sangat penting dilakukan, memperingati  meninggalnya  seseorang untuk terakhir kalinya ( selametan nguwis-uwisi ). Awal mulanya tradisi tersebut dilakukan oleh umat agama Hindu-Budha.Disebutkan bahwa kepercayaan yang ada pada sebagian umat Islam, orang yang meninggal jika tidak diadakan selamatan maka rohnya akan gentayangan adalah jelas-jelas berasal dari ajaran agama Hindu. Dalam agama Hindu ada keyakinan yang dikenal dengan  Panca Sradha  (Lima Keyakinan).   Lima keyakinan itu meliputi percaya kepada  Sang Hyang Widhi, Roh Leluhur, Karma Pala, Samskara...

avatar
Krisna Aryan
Gambar Entri
Tradisi Jodangan #DaftarSB19
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tradisi Jodangan adalah tradisi membawa makanan dengan tandu dan diringi dengan beberapa kesenia tradisional seperti gejog, lesung, shalawatan dan jatilan. Jodagan berarti sedekah dimana juga berarti rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa akan rahmat yang diberikan. Sedekahan akan diberikan kepada para arwah leluhur untuk ungkapan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah yang telah diwariskan oleh nenek moyang terdahulu.Awalnya tradisi Jodangan hanya untuk ungkapan rasa sykur namun seiring perkembangan zaman mulai diramaikan dengan berbagai pentas kesenian dan hiburan. Tradisi Jodagan dimulai dengan memikul Jodang menuju pelantaran Goa Cerme. Warga yang mengikuti kirap dengan memikul Jodag memakai baju adat tradisional, sebagai rangkapain upacara budaya sebelumnya diadakan bersih desa terlebih dahulu. Bersih desa ini mengandung makna menjauhkan warga dari hal-hal yang sifatnya negatif, seperti bencana dan ketidakrukunan antar warga.  Didalam Jodang berisi nasi dan lau...

avatar
Erinayuliansyah
Gambar Entri
Nguras Enceh #DaftarSB19
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Upacara Nguras Enceh  Upacara nguras enceh atau gentong dilaksanakan di kompleks makam raja-raja Mataram yang berada di daerah Pajimatan, Imogiri. Acara nguras enceh atau gentong selalu dilakukan setiap hari Jumat kliwon pada bulan Suro. Upacara dihadiri oleh banyak orang baik warga sekitar maupun turis-turis. Ada yang sekedar ingin menyaksikan upacara, ada yang ingin mengetahui makna upacara ada pula yang ingin mencari berkah. Sebagai salah satu upacara adat,  nguras enceh  (membersihkan genthong) di yang berada di kompleks makam Raja-raja Mataram Imogiri memang dipercaya membawa berkah. Air dari genthong dipercaya bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit dan tolak bala. Enceh atau gentong di makam raja-raja ini berjumlah 4 buah. Masing-masing enceh mempunyai nama tersendiri seperti , Ada empat enceh yang masing masing diberi nama Nyai Siyem yang berasal dari Siam, Kyai Mendung dari Turki, Kyai Danumaya dari Aceh dan Nyai Danumurti dari Palembang. Keempat en...

avatar
Erinayuliansyah
Gambar Entri
Batik Cap Ceplok Nitik Bintangan
Motif Kain Motif Kain
Daerah Istimewa Yogyakarta

Motif nitik sebenarnya timbul karena adanya inspirasi dari kain tenun sutra dari India yang bernama patola, dan di jawa, khususnya Yogyakarta disebut dengan kain Cinde. Awalnya para pedagang dari Gujarat membawa kain tersebut ke Pantai Utara Jawa sehingga di Pekalongan dikenal dengan nama kain jlamprang. Seiring perkembangan waktu, motif nitik mengalami modifikasi dengan budaya setempat dan diberi nama sesuai dengan ragam hias yang digunakan. Kain batik ini sendiri merupakan motif nitik yang dikenal dengan bintangan, karena bentuknya yang menyerupai bintang. Sumber:  http://kainusa.id/koleksi/batik-cap-ceplok-nitik-bintangan-1504a060  

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Pangkat Dan Kedudukan Abdi Dalem #DaftarSB19
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Daerah Istimewa Yogyakarta

Seperti dalam pemerintahan modern, terdapat jenjang kepangkatan dalam struktur organisasi Abdi Dalem. Setelah melalui proses magang selama dua tahun seorang calon Abdi Dalemakan diwisuda menjadiÃÆ'¢â‚¬Ã...¡Abdi Dalem. Jenjang Kepangkatan Abdi Dalem Jenjang kepangkatan Abdi Dalem berurutan dari bawah adalah sebagai berikut: Jajar Bekel Anom Bekel Sepuh Lurah Penewu Wedono Riya Bupati Bupati Anom Bupati Sepuh Bupati Kliwon Bupati Nayoko Pangeran Sentana Kenaikan jenjang karir seorangÃÆ'Æ'â€Ã...¡ÃÆ'‚ Abdi Dalemberbeda antara...

avatar
Tobingghartati97
Gambar Entri
Makanan dan Minuman Khas Yogyakarta #DaftarSB19
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Makanan dan minuman tradisional Yogyakarta telah lama ada dan digemari oleh masyarakat dengan resep spesifik yang diwariskan turun-temurun. Hal tersebut yang membuat salah satu ciri khas budaya Yogyakarta dari segi kulinernya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Gudeg, merupakan makanan yang paling dikenal dari Yogyakarta. Cita rasa gudeg manis dan gurih. Gudeg berasal dari bahasa Belanda gut dag yang berarti cukup bagus atau enak. Begitu populernya masakan ini, sampai-sampai Yogyakarta dijuluki Kota Gudeg . Gudeg dibuat dari nangka muda yang dikupas, diiris-iris lalu direbus sampai masak. Santan, bawang merah, bawang putih, laos, kemiri, ketumbar, daun salam, dan garam dicampurkan ke dalam nangka tersebut. Dimasak lagi sampai kering dan berwarna kecokelatan. Warna cokelat dapat juga dibuat dengan memasukkan daun jati ke dalam masakan. Untuk menghasilkan rasa yang khas digunakanlah arang dari batok kelapa untuk pemanasannya, sehingga panas yang dihasilkan bisa...

avatar
Yunitakumala
Gambar Entri
Upacara Adat Budaya Yogyakarta #DaftarSB19
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Di Yogyakarta masih melestarikan berbagai upacara adat yang telah menjadi ciri budaya khas Yogyakarta yang diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Grebeg Maulud, Kata gerebeg berarti suara berisik yg berasal dari teriakan orang-orang. Upacara adat ini diperingati sebagai acara Maulud Nabi Muhammad SAW yang mana dikatakan bahwa Nyi Roro Kidul Mendekatkan diri kepada Tuhan dan kebersamaan diantara warga Yogyakarta. Festival upacara adat ini dimulai pada pukul 07.30 pagi, didahului oleh parade pengawal kerajaan yang terdiri dari 10 unit: Wirobrojo, Daeng, Patangpuluh, Jogokaryo,Prawirotomo, Nyutro, Ketanggung, Mantrijeron, Surokarso, dan Bugis. setiap unit mempunyai seragam masing2. parade dimulai dari halaman utara Kemandungan kraton, kemudian melewati siti hinggil menuju Pagelaran, dan selanjutnya menuju alun2 utara. Pukul 10.00 pagi, Gunungan meninggalkan kraton didahului oleh pasukan bugis dan surokarto. Gunungan dibuat dari makanan seperti sayur2an, kacang, lada merah, telor,...

avatar
Yunitakumala
Gambar Entri
#DaftarSB19: Motif Batik Larangan Keraton Yogjakarta
Motif Kain Motif Kain
Daerah Istimewa Yogyakarta

Batik larangan Keraton Yogyakarta, atau kadang disebut  Awisan Dalem , adalah motif-motif batik yang penggunaannya terikat dengan aturan-aturan tertentu di Keraton Yogyakarta dan tidak semua orang boleh memakainya.  Keyakinan akan adanya kekuatan spiritual maupun makna filsafat yang terkandung dalam motif kain batik menjadi salah satu hal yang melatarbelakangi adanya batik larangan di Yogyakarta. Motif pada batik dipercaya mampu menciptakan suasana yang religius serta memancarkan aura magis sesuai dengan makna yang dikandungnya. Oleh karena itu beberapa motif, terutama yang memiliki nilai falsafah tinggi, dinyatakan sebagai batik larangan.  Adapun yang termasuk batik larangan di Keraton Yogyakarta antara lain  Parang Rusak Barong ,  Parang Rusak Gendreh ,  Parang Klithik ,  Semen Gedhe Sawat Gurdha ,  Semen Gedhe Sawat Lar ,  Udan Liris ,  Rujak Senthe ,  Parang-parangan ,  Cemukiran ,  Kawung , dan  Huk ....

avatar
Ailsa Vidi Chandrika
Gambar Entri
#DaftarSB19: Batik dan Pemakaiannya
Motif Kain Motif Kain
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sejak tahun 2009, batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Sebagai warga Indonesia kita patut berbangga hati. Lebih jauh, upaya pelestariaan batik pun perlu dimulai dari diri sendiri baik itu dengan cara mengenali, menggunakan, dan mencintai. Di Indonesia sendiri ada beragam motif yang bisa kita jumpai. Bahkan beberapa daerah tertentu memiliki motif ciri khas tersendiri , seperti Yogyakarta. Bukan hanya terkenal sebagai Kota Gudeg, Yogyakarta ternyata juga memiliki motif batik yang khas. Asal-usul pembatikan di daerah Yogyakarta dikenal semenjak kerajaan Mataram ke-I dengan rajanya Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama ialah di desa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga keraton yang dikerjakan oleh para wanita pembantu ratu. Dari sini pembatikan meluas pada tingkat pertama keluarga keraton lainnya. Kini beberapa daerah di Yogyakarta pun terkenal sebagai sentra pengrajin batik, salah satunya adalah Gi...

avatar
Ailsa Vidi Chandrika