Motif Kain
Motif Kain
Motif Batik, Batik Jawa Daerah Istimewa Yogyakarta DI Jogjakarta
#DaftarSB19: Batik dan Pemakaiannya
- 16 Februari 2019

Sejak tahun 2009, batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Sebagai warga Indonesia kita patut berbangga hati. Lebih jauh, upaya pelestariaan batik pun perlu dimulai dari diri sendiri baik itu dengan cara mengenali, menggunakan, dan mencintai.

Di Indonesia sendiri ada beragam motif yang bisa kita jumpai. Bahkan beberapa daerah tertentu memiliki motif ciri khas tersendiri , seperti Yogyakarta. Bukan hanya terkenal sebagai Kota Gudeg, Yogyakarta ternyata juga memiliki motif batik yang khas.

Asal-usul pembatikan di daerah Yogyakarta dikenal semenjak kerajaan Mataram ke-I dengan rajanya Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama ialah di desa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga keraton yang dikerjakan oleh para wanita pembantu ratu. Dari sini pembatikan meluas pada tingkat pertama keluarga keraton lainnya. Kini beberapa daerah di Yogyakarta pun terkenal sebagai sentra pengrajin batik, salah satunya adalah Giriliyo, Bantul, Yogyakarta.

Berbeda dari batik Solo, menurut pendiri Museum Batik Joglo Ciptowening, Ny Linda Bondan Gunawan, kain batik Jogja berwarna dasar putih dengan corak hitam. Sedangkan batik Solo berwarna sogan atau kuning dengan corak tanpa putih. Ciri khas dari batik keluaran Yogyakarta lainnya, adalah warna coraknya coklat muda dan biru tua.

Pemakaian Batik Dahulu dan Kini

Pada masa lalu terdapat peraturan-peraturan yang ketat mengenai motif batik yang boleh dikenakan oleh seseorang. Ketentuan itu berdasarkan pada keturunan, jabatan atau status sosial dan kesempatan. Di Keraton Jogja misalnya, terdapat aturan pakem mengenai penggunaan kain batik ini. Untuk acara perkawinan, kain batik yang digunakan haruslah bermotif Sidomukti, Sidoluhur, Sidoasih, Taruntum, ataupun Grompol. Sedangkan untuk acara mitoni, kain batik yang boleh dikenakan adalah kain batik bermotif Picis Ceplok Garudo, Parang Mangkoro, atau Gringsing Mangkoro.

Sedangkan pada setiap upacara resmi kerajaan, keluarga kraton baik pria maupun wanita memakai busana dengan kombinasi batik dan lurik. Penggunaan kain batik sebagai busana kemudian ditiru oleh rakyat dan akhirnya meluaslah pembatikan keluar dari tembok kraton. Hanya saja, ada motif-motif batik tertentu yang pada waktu itu hanya bisa diterapkan sebagai busana kalangan bangsawan dan priyayi.

Pemakaian kain batik menurut keturunan
Terdapat motif-motif batik yang hanya boleh dipergunakan oleh kaum bangsawan saja, terutama raja beserta semua kerabat keluarganya. Misalnya untuk putra dalem, wayah dalem, rayi dalem, sentana dalem. Adapun motif-motif yang berlaku disini, misalnya motif-motif parang, seperti: Parang Klithik, Parang Rusak, Parang Gendreh, Parang Barong, Parang Kusumo, Parang Baris, Parang Kesit, Parang Ukel, Parang Centhung, Parang Gondosuli, Parang Pamor, Parang Pari, dsb.

Penggunaan kain batik menurut jabatan
Ada motif tertentu yang hanya diperuntukan untuk pejabat-pejabat yang diangkat oleh raja, misalnya: Patih, Tumenggung, Mantri, Bupati, Panewu dan sebagainya. Mereka ini boleh mengunakan kain yang bermotif yang sama dengan Sentana dalem.

Pemakaian kain batik menurut kesempatan
Yang dimaksud disini adalah penggunaan kain batik untuk suatu upacara tertentu atau pertemuan-pertemuan tertentu pula.

1. Untuk menghadiri upacara pengantin misalnya menggunakan motif Semen Romo, Babon Angrem, Ceplok Mendut, Abimayu, serta Kladuk Manis.

2. Untuk orang tua pengantin saat upacara pernikahan misalnya Sidodrajat, Wirasat, Truntum Delimo, Truntum Pintu Retno.

3. Untuk orang tua pengantin saat siraman mengenakan motif Nitik, Nagasari, Grompol, maupun Cakar.

4. Untuk Pengantin saat pernikahan mengenakan motif Sidomukti, Sidoasih, Sidoluhur, atau juga Sidomulyo.

Namun untuk masa sekarang ketentuan ini sudah tidak diketahui lagi, sehingga terjadi kebebasan dalam hal penggunaan motif-motif batik. Ketentuan pemakaian batik berdasarkan keturunan, jabatan atau status sosial dan kesempatan hanya akan berlaku di lingkungan tertentu saja.

Museum Batik Yogyakarta

Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, cobalah untuk melihat beragam koleksi batik di Museum Batik Yogyakarta. Museum yang didirikan pada tahun 1977 ini menyimpan lebih dari 1200 koleksi perbatikan. Bukan cuma batik asal Yogyakarta, ada pula koleksi batik khas Solo, Pekalongan, dan lainnya. Semua koleksi yang ada dalam museum ini diperoleh dari keluarga dari pendiri Museum Batik Yogyakarta. Salah satu koleksi tertua adalah batik buatan tahun 1840.

 

sumber : Mahligai-indonesia.com (http://mahligai-indonesia.com/ragam-budaya/tradisi-nusantara/keindahan-batik-dari-kota-gudeg-yogyakarta-4493)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline