Kami adalah manusia berdosa. Kami mohon ampun padaMu ya Tuhan. Kami bersyukur atas semua kebaikanMu. Ya Tuhan, terimakasih atas Panen Sagu ini. Tuhan baik dan kami manusia berdosa. Syair di atas adalah terjemahan bagian dari sebuah lagu tradisional yang dinyanyikan oleh suku Asmat ketika masa panen sagu tiba. Kira-kira seperti ini lirik lagu tersebut apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Sebuah lagu yang penuh religiusitas dimana pengakuan dosa menyatu dengan ucapan syukur mendalam atas berkat panen sagu yang telah dianugerahkan Tuhan Semesta Alam. Nyanyian Pesta Ulat Sagu merupakan bagian dari Pesta Panen Sagu yang biasa dilakukan suku Asmat ketika mereka mulai menuai hasil perkebunan sagu mereka. Lagu ini biasa dinyanyikan bersamaan dengan tarian yang juga dilakukan atas dasar ungkapan syukur terhadap limpahan berkat Tuhan. Seperti kita ketahui, sagu adalah makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Papua, termasuk suku Asmat. Oleh karena itu, sagu memiliki ar...
Disebuah gurun luas serta gersang hanya beberapa tumbuhan yang mampu hidup disana seperti rumput-rumputan dan jenis tumbuhan kaktus, kehidupan di gurun sangat sulit khususnya untuk para hewan, mereka harus berjuang mencari makanan yang jumlahnya terbatas, mencari minum yang hanya berada di oase dan juga mereka harus bersiap-siap kabur dari para pemangsa. Suatu hari seekor kucing sedang karkal berjalan di bebatuan mencari makanan, sudah lima hari perutnya tidak diisi namun sang karkarl tidaklah merasakan lapar yang sangat luar biasa karena dirinya telah terbiasa hidup digurun tanpa makanan selama 2 minggu. Karkal berjalan menuju sebuah oase yang letaknya tidak jauh dari tempatnya, sang karkal berharap ada seekor tikus maupun burung yang bisa ia tangkap disana. Ketika sang karkal mendekati oase, hal pertama yang dia lakukan adalah mencari tempat untuk melihat keadaan oase dengan jelas, lalu sang karkal mengincar hewan yang sedang minum disana setelah mendapatkan calon hewan untuk...
Dalam budaya Muyu, setiap keluarga inti boleh-boleh saja tinggal di rumahnya sendiri. Namun, biasanya beberapa keluarga inti menempati sebuah rumah tinggal bersama. Tinggal bersama di sebuah rumah seperti itu bukanlah sebuah keharusan, kecuali barangkali untuk alasan keamanan— untuk memperbesar kekuatan menghadapi musuh. Meskipun sebenarnya memperbesar kekuatan itu juga dapat dilakukan dengan membangun beberapa rumah saling berdekatan. Kehidupan orang Muyu tercermin dari tipe-tipe rumah yang mereka bangun. Mereka tinggal di rumah panggung yang terbuat dari kayu dan daun-daun nibung. Rumah pohon ini biasa disebut Ayomru . Rumah-rumah itu dibangun setinggi 3—10 meter di atas tanah, dan seluas 4 hingga 8 meter persegi. Rumah-rumah itu dibangun di atas satu atau lebih tonggak pohon yang dipotong dan biasanya ditopang oleh tiang-tiang. Dindingnya dibuat dari dua lapis papan kayu. Rumahnya dibagi menjadi beberapa ruangan. Satu sebagai ruang bersama untuk pa...
Suku Muyu merupakan suku yang mendiami daerah sekitar Sungai Muyu, Boven Digoel. Mereka hidup berburu, menangkap ikan, memelihara anjing dan babi, serta menokok sagu. Suku ini punya kultur yang unik, terutama mengenai pembuatan pakaian tradisionalnya. Laki-laki suku Muyu memiliki pakaian tradisional yang unik. Pakaian ini disebut dengan kawet karuk, terbuat dari paruh burung taun-taun. Cara membuat pakaian ini yaitu, paruh burung taun-taun dipisahkan dari kepala burung, kemudian dijemur di atas perapian. Setelah kering, maka dibuat lubang pada bagian tengah. Lubang ini berfungsi untuk memasukkan seutas tali sebagai pengikat pinggang. Pakaian ini selain untuk menutup kemaluan juga berfungsi melindungi alat kelamin. Burung taun-taun merupakan burung endemik Papua. Oleh masyarakat Papua, burung ini dianggap sebagai lambang kesetiaan. Burung taun-taun akan selalu setia dengan pasangannya, mereka akan terbang bersama mencari makanan. Jika salah satu pasangan...
Nama Latin: Metroxylon sagu Rottb. Famili : Arecaceae Nama lokal : Sagu (masyarakat Papua pada umumnya), Nama lain : Sago palm (Inggris) Lapia atau Napia di Ambon, Tumba di Gorontalo, Pogalu atau Tabaro di Toraja, Rambiam atau Rabi di Kepulauan Aru. Deskripsi Merupakan tumbuhan pertanian penghasil karbohidrat yang banyak dijumpai di Asia Tenggara. Batang tegak, tinggi sampai 8-16 m, diameter batang 35-60 cm. Pelepah daun panjang 5-8 m terdiri dari 100-190 anak daun. Daun majemuk menyirip berpasangan, anak daun bertulang sejajar, ibu tulang anak daun menonjol, panjang 150 cm, lebar 10 cm Habitat dan penyebarannya Tumbuh di dataran rendah hutan hujan tropis dengan kelembaban tinggi, di ketinggian 700 m dpl. di dekat rawa-rawa dan danau, di daerah dataran rendah di seluruh w ilayah Papua. Menyebar di Asia Tenggara termasuk sampai di Papua dan Papua New Guinea, Melanesia dan di beberapa pulau di...
Nama Latin: Pandanus julianetii Marteli Familia : Pandanaceae Nama lokal : Kelapa hutan (umum untuk sebutan di daerah pegunungan tengah Papua), Gawen (Lanny) Nama lain : Edible nutty fruits, Screw tree, Screw palm, Screw pine (Inggris) Deskripsi Tumbuhan Pandanus julianetti (kelapa hutan) temasuk tumbuhan monokotil mempunyai ciri morfologi, terkumpul rapat di ujung batang, dalam 3 baris berbentuk spiral, duduk, dengan pangkal memeluk batang. Bagian daunnya tidak lengkap, bentuk daun seperti pita atau garis dan pertulangan daun yang seja jar, lebar 5-10 cm panjang sampai 1m. Bagian pangkal daun membulat dan ujungnya runcing . Tepi daun bergerigi/berduri. Tekstur daun licin, dan sewaktu rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada batang. Daun terletak melingkar mengikuti garis spiral yang tampak melingkar pada batang, sehingga rumus tata letak daun sulit ditentukan. Jadi letak daun pada batang mengikuti ortostik yan...
Topeng merupakan media atau alat utama yang digunakan oleh orang-orang Suku Asmat di Papua dalam upacara yang disebut Pesta Roh atau Pesta Topeng . Dalam istilah orang Asmat, pesta ini disebut dengan mamar atau bunmar pokbui. Pesta Roh ini bertujuan untuk memperingati roh keluarga dekat yang telah meninggal dunia. Menurut cerita, upacara mamar bermula dari sebuah peristiwa yang dialami oleh seorang anak yatim piatu. Alkisah , di sebuah kampung di hulu Sungai Sirets di pedalaman Merauke, Papua, hiduplah seorang anak yatim piatu atau yang biasa panggil Si Yatim . Anak itu menjadi sebatang kara karena dusunnya diserang oleh kampung lain sehingga menyebabkan seluruh keluarganya meninggal dunia. Kini, si Yatim hidup sendiri di sebuah rumah yang sudah hampir roboh. Hidupnya sungguh memprihatinkan. Setiap hari ia selalu menyendiri karena tidak disenangi oleh warga tanpa alasan yang jelas. Walaupun penduduk di kampun...
Nimboran merupakan sebuah kampung di daerah pedalaman Papua, Indonesia, yang terkenal memiliki banyak kerang laut. Menurut cerita, keberadaan kerang-kerang laut di Kampung Nimboran disebabkan oleh suatu peristiwa ajaib. ∞∞∞ Alkisah , di Desa Congwei, di daerah pantai utara Papua, hiduplah seorang pemuda bernama Wei . Masyarakat sekitar memanggilnya Tangi , yaitu seekor ular jadi-jadian. Jika siang hari ia berwujud ular besar, dan pada malam harinya berwujud manusia. Ia dapat berbicara serta makan dan minum layaknya manusia biasa. Menurut cerita, Wei datang dari langit menuju ke bumi melalui sebuah pohon yang disebut Ganemu , yaitu sejenis pohon yang buahnya enak dimakan . Ia tinggal di dalam sebuah gua yang menghadap ke laut dan membelakangi bukit di dekat pohon Ganemu tersebut. Ia memilih tinggal di gua itu agar mudah mencari ikan dan terlindung dari udara ding...
Papeda adalah makanan yang berasal dari wilayah indonesia bagian timur, yaitu papua dan maluku. Papeda adalah bubur yang terbuat dar sagu. berwarna putih dan bertekstur seperti lem. biasanya, papeda ini disajikan bersama ikan tongkol, yang disajikan dengan bumbu kunyit. papeda ini adalah makanan yang kaya serat, rendah kolestrol dan bernutrisi. rasa dari papeda ini sendiri adalah tawar. menurut orang orang disekitar saya, rasa papeda itu sendiri tidak biasa di lidah mereka sehingga menurut mereka, papeda itu kurang enak. mungkin hal ini disebabkan karena rasanya yang tawar, dan mereka tidak memakannya dengan makanan lain seperti ikan ikanan. Papeda ini juga banyak manfaatnya, seperti mengatasi pengerasan pembuluh darah, mengatasi sakit ulu hati, dan dapat dikonsumsi aman oleh para penderita diabetes melitus. Selain itu juga, papeda berkhasiat untuk mencegah kanker usus, kanker paru paru, obesitas dan memperlancar buang air besar. menurut saya, papeda ini dapat semakin la...