Nama Latin: Metroxylon sagu Rottb.
Famili : Arecaceae
Nama lokal : Sagu (masyarakat Papua pada umumnya),
Nama lain : Sago palm (Inggris) Lapia atau Napia di Ambon, Tumba di Gorontalo, Pogalu atau Tabaro di Toraja, Rambiam atau Rabi di Kepulauan Aru.
Deskripsi
Merupakan tumbuhan pertanian penghasil karbohidrat yang banyak dijumpai di Asia Tenggara. Batang tegak, tinggi sampai 8-16 m, diameter batang 35-60 cm. Pelepah daun panjang 5-8 m terdiri dari 100-190 anak daun. Daun majemuk menyirip berpasangan, anak daun bertulang sejajar, ibu tulang anak daun menonjol, panjang 150 cm, lebar 10 cm
Habitat dan penyebarannya
Tumbuh di dataran rendah hutan hujan tropis dengan kelembaban tinggi, di ketinggian 700 m dpl. di dekat rawa-rawa dan danau, di daerah dataran rendah di seluruh w ilayah Papua. Menyebar di Asia Tenggara termasuk sampai di Papua dan Papua New Guinea, Melanesia dan di beberapa pulau di Micronesia dan Polynesia.
Penggunaan secara tradisional
Pelepahnya dipakai sebagai dinding atau pagar rumah. Daunnya untuk atap. Kulit atau batangnya merupakan kayu bakar yang bagus. Aci sagu (bubuk yang dihasilkan dengan cara mengekstraksi pati dari umbi atau empulur batang) dapat diolah menjadi berbagai makanan sebagai sumber karbohidrat atau makanan pokok. Tumbuhan Metroxylon sagu dimanfaatkan oleh masyarakat pantai Timika untuk obat luka bakar. Cara penggunaannya tangkai pelepah daun Metroxylon sagu yang kering dibakar, abunya diambil ditambah sedikit air kemudian di bubuhkan pada bagian luka bakar.
Informasi kandungan senyawa kimia dan aktivitas farmakologi
Batang sagu mengandung senyawa karbohidrat, protein, air dan serat selolose. Aktivitas farmakologi belum ada laporan.
Sumber: Buku Tumbuhan Kerarifan Lokal Papua /Papua traditional medicine herbs, 2017
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang