|
|
|
|
Kelapa Hutan Tanggal 13 Jul 2018 oleh Arum Tunjung. |
Nama Latin: Pandanus julianetii Marteli
Familia : Pandanaceae
Nama lokal : Kelapa hutan (umum untuk sebutan di daerah pegunungan tengah Papua), Gawen (Lanny)
Nama lain: Edible nutty fruits, Screw tree, Screw palm, Screw pine (Inggris)
Deskripsi
Tumbuhan Pandanus julianetti (kelapa hutan) temasuk tumbuhan monokotil mempunyai ciri morfologi, terkumpul rapat di ujung batang, dalam 3 baris berbentuk spiral, duduk, dengan pangkal memeluk batang. Bagian daunnya tidak lengkap, bentuk daun seperti pita atau garis dan pertulangan daun yang seja jar, lebar 5-10 cm panjang sampai 1m. Bagian pangkal daun membulat dan ujungnya runcing . Tepi daun bergerigi/berduri. Tekstur daun licin, dan sewaktu rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada batang. Daun terletak melingkar mengikuti garis spiral yang tampak melingkar pada batang, sehingga rumus tata letak daun sulit ditentukan. Jadi letak daun pada batang mengikuti ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral yang diberi nama spirostik, pada tanaman pandan sendiri memperlihatkan 3 spirostik. Batang menunjukkan garis-garis melingkar bekas duduk daun yang lepas setelah tua. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang lebih pendek dibandingkan Pandanus coideus (buah merah) yang menopang tumbuhan ini. Buah kelapa hutan tersusun dalam karangan berbentuk membulat, seperti buah durian. Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari ketinggian 50 cm sampai 5 m bahkan di Papua banyak tumbuhan pandan hingga ketinggian 15 meter.
Habitat dan penyebarannya.
Tumbuh di daerah yang kelembabannya tinggi dengan tanah basah dengan curah hujan tinggi. Menyebar terutama di daerah dataran tinggi di daerah pegunungan tengah Papua seperti di Lanny Jaya, Yalimo dan Jayawijaya Wamena
Penggunaan secara tradisional.
Untuk meningkatkan stamina tubuh dan daya tahan tubuh serta untuk menjaga kesehatan, di pegunungan tengah Papua berfungsi sebagai suplemen dan cadangan makanan untuk mencegah terjadinya bencana kelaparan ketika sumber makanan pokok utama hipere atau ubi jalar berkurang karena gagal panen yang disebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Cara pemanfaatannya buah kelapa hutan yang sudah masak di potong atau di belah kemudian dimakan langsung atau ada dapat juga di bakar diatas bara kemudian dimakan seperti kuaci karena bijinya (dikenal sebagai buah kelapa, kecil-kecil dengan panjang : lebar = 2 cm : 0,5 cm).
Informasi kandungan senyawa kimia dan aftivitas farmakologi
Mengandung lemak berikatan rangkap atau minyak omega 3-6, tokoferol atau vitamin E yang cukup tinggi dan zat anti oksidan Mempunyai aktivitas farmakologi antioksidan karena mengandung zat antioksidan tokoferol untuk mencegah penyakit degeneratif, antihipertensi, anti kolesterol, meningkatkan stamina dan dapat meningkatkan zat imun,
Sumber: Buku Tumbuhan Kerarifan Lokal Papua /Papua traditional medicine herbs, 2017
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |