Kesenian ebeg adalah kesenian rakyat yang memang mirip dengan jaran kepang atau kuda lumping atau jathilan. Kesenian ebeg atau kuda lumping adalah kekayaan budaya Indonesia terutama untuk masyarakat di Jawa, yiatu Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kuda lumping atau ebeg adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah yang mampu dengan tepat untuk menjelaskan asal mula ebeg atau asal usul kuda lumping ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Antara hidup segan mati tak mau Ebeg adalah salah satu kesenian tradisional yang gaungnya sudah tidak lagi nyaring terdengar. Namun di beberapa tempat seperti di Desa Kalirancang kecamatan Alian, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dan di desa lain, masih ada mayarakat Kebumen yang peduli dan melestarikan seni tarian rakyat ini. Grup kesenian ebeg yang bertahan dan tetap setia men...
Jati adalah pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40m dan berdaun besar. Daun Jati dapat dimanfaatkan menjadi pembungkus makanan, seperti Nasi Jamblang yang terkenal dari daerah Jamblang, Cirebon. Nasi yang dibungkus dengan daun jati rasanya akan lebih nikmat dan wangi serta dapat membuat makanan tersebut tahan lama. Daun Jati juga dapat dimanfaatkan sebagai pembungkus Tempe yang banyak digunakan di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur ataupun sebagai pembungkus Jenang (dodol). Daun Jati untuk pembungkus makanan yang paling baik adalah daun yang masih muda karena lebih ulet dan tidak mudah sobek. https://www.jitunews.com/read/7241/mengenal-jenis-jenis-daun-pembungkus-makanan
Tari Beksan Wireng yaitu tari yang menggambarkan perang atau latihan perang yang temanya Keprajuritan. Tari Wireng merupakan tarian untuk pria dengan gerakan tari bersumber dari gerakan pencak silat . Di Yogyakarta tari Wireng disebut dengan Beksan. Ciri-ciri tari Wireng / Beksan Wireng antara lain : - Para penarinya semua laki-laki - Jumlah penari selalu genap - Terdiri dari 3 bagian, yaitu pembuka (maju beksa), inti (inti beksa) dan penutup (mundur beksa), dimana masing - masing bagian ditandai dengan berubahnya tempo gendhing pengiringnya. Kata Wireng sendiri berasal dari kata Wira (perwira) dan ‘Aeng’ yaitu prajurit yang unggul, yang ‘aeng’, yang ‘linuwih’. sumber :http://www.tradisikita.my.id/2016/02/12-tari-tradisional-jawa-tengah.html
Manten kaji dimulai tahun 1930-an yang diselenggarakan oleh salah satu keluarga orang terkaya di Semarang yang memiliki berbagai usaha. Manten kaji berfungsi sebagai perekat sosial dan budaya dalam masyarakat. Manten kaji terbentuk sebagai akulturasi kebudayaan Arab, Jawa, Cina, Melayu dan Eropa, sesuai dengan latar belakang terbentuknya Kota Semarang. Manten kaji adalah tata cara pernikahan sepasang mempelai khas Semarangan. Dinamakan manten kaji karena busana yang dikenakan mempelai pria menyerupai gamis atau jubah yang sering dipakai oleh mereka yang baru pulang menunaikan ibadah Haji. Pengaruh Arab terlihat jelas pada sorban yang dinamakan, begitu pula dengan kopiah alfiah yang dikenakan oleh mempelai pria seperti orang yang pulang haji. Baju mempelai pria model gamis beludru berlengan panjang. Tata rias Pengantin Semarangan model cengge (pengaruh budaya China) dengan bedak yang sangat tebal. Selop kedua mempelai serta sanggul Jawa mendapat pengaruh dari Kasunanan Surakarta...
Luas Museum Ranggawarsito mencapai 8.438 meter persegi, terdiri dari pendapa, gedung pertemuan, gedung pameran tetap, perpustakaan, laboratorium, perkantoran, gedung deposit koleksi, dan berdiri di atas lahan seluas dua hektar lebih. Sebagai museum provinsi terbesar dengan didukung kekayaan lebih dari 50.000 koleksi, Museum Jawa Tengah Ronggowarsito dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung. Fasilitas tersebut antara lain 4 gedung pameran tetap, masing-masing terdiri dari 2 lantai; dan satu ruang koleksi emas. Sembilan ruang pameran/galeri Museum Jawa Tengah Ronggowarsito sebagai berikut: 1. Gedung A: Galeri Geologi (Lantai I) Gunungan Blumbangan: tradisi Gunung Blumbangan dirancang oleh Raden Patah pada abad ke-15. Gunungan menggambarkan alam semesta, manusia, dan lingkungannya. Lukisan Alam Semesta Koleksi Kosmologika: berupa lukisan-lukisan galaksi, proses terbentuknya planet, atmosfer Bumi; se...
Letaknya di Kota Ambarawa, sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Semarang atau Jogjakarta. Letaknya yang mudah terjangkau, menjadikan Museum Kereta Api Ambarawa menjadi obyek wisata andalan kota tersebut. Apabila petualang dari arah Semarang , akses jalan yang harus dilewati hanya menuju selatan ke arah Ungaran lalu setelah sampai pertigaan Bawen silakan menuju ke arah Jogjakarta (belok kanan) menuju tugu Palagan Ambarawa. Apabila dari Jogjakarta , petualang hanya perlu berjalan lurus menuju arah Semarang dan langsung ke pertigaan tugu Palagan Ambarawa. Setelah sampai di tugu Palagan Ambarawa, petualang langsung saja belok kiri ( arah Semarang ) atau kanan ( arah Jogja ), nah sekitar 100 meter lagi sudah sampai di museum Kereta Api Ambarawa. Untuk Jalur dari arah Solo petualang dapat melewati jalur alternatif langsung menuju belakang Museum Kereta Api Ambarawa. Petualang dapat melewati jalur Blotongan – Banyubiru – Ambarawa dengan pemandangan pegunungan...
Museum Gula Jawa Tengah terletak di Gondangwinangun, kecamatan Jogonalan, kabupaten Klaten, yang berbatasan dengan Propinsi Jogjakarta di sebelah barat dan Surakarta di sebelah timur. Bagi kebanyakan orang, museum layaknya seperti tempat rosokan (barang bekas) yang tidak lagi berfungsi dan tidak perlu banyak dilihat. Maka tak heran kalau museum merupakan tempat “wisata” terakhir yang menjadi alternatif terakhir oleh kabanyakan masyarakat. Dan tak mengagetkan juga, kalau museum-museum di Jawa Tengah lebih sepi pengunjung dari pada Mall dan Pantai. Melihat kondisi tersebut, mencoba kembali menghidupkan museum sebagai tempat yang sarat akan ilmu dan sejarah tentang bagaimana melihat masa lalu melalui barang-barang yang ada di museum. Setelah berpetualang di Museum Jawa Tengah Ronggowarsito Semarang dan Museum Kereta Api di Ambarawa , coba menengok sejenak museum lain yang bernama Museum Gula Jawa Tengah Gondangwinangun. Suber : Arsip Museum Gula Ja...
Museum Bumiputera 1912 di Magelang (Sumber: museumbumiputera.blogspot.id) Ketika sedang di Magelang, beberapa rekan museum memberitahu bahwa di Jalan A. Yani ada sebuah museum, namanya Museum Bumiputera. "Tanggung kalau tidak ke sana," kata seorang rekan. Sore itu, sebelum menuju Yogyakarta, akhirnya saya dan dua rekan dari Jakarta berhasil mencapai Museum Bumiputera 1912, begitu nama lengkapnya. Meskipun sudah sore, kami sempat diterima Kepala Museum Bumiputera 1912, Bapak Tetrias Pujianta. Sebelumnya kami memang sudah janjian. Maklum Bapak Tetrias dan saya sama-sama berpendidikan arkeologi. Koleksi museum (Dokpri) Joglo Sesuai namanya, Museum Bumiputera 1912 merupakan milik sebuah perusahaan asuransi jiwa AJB 1912. AJB singkatan dari Asuransi Jiwa Bersama. Bangunan museum dibuat gaya khas Jawa Tengah, yakni joglo beratap susun tiga. Di dalam museum tersimpan sejarah luar biasa terkait perjala...
Sumber : https://www.aroengbinang.com Museum Wayang Banyumas memilki luas bangunan 250 m2, di atas tanah 2000 m2 di kompleks pusat pemerintahan lama Kabupaten Banyumas. Gedung museum sebelumnya merupakan paseban bagi tamu bupati. Diresmikan menjadi Museum Wayang Banyumas pada 31 Desember 1982. Museum ini menyimpan lukisan bangunan lama, seperti Pendopo Si Panji yang diambil dari dokumen Pangeran Banyumas bertahun 1925, Alun-alun dan Pendopo Si Panji ketika dipindahkan ke Purwokerto pada 1937, Gedung Karesidenan Banyumas yang dibangun pada 1843 menurut Babad Banyumas yang ditulis pada 25 OKtober 1898 oleh RA Wiriatmadja. Ada pula koleksi lukisan foto Gedung Perpoestakaan Rakyat Banyumas yang diambil pada tahun 1925, Gedung Kantor Pos Banyumas bertahun 1925, Gedung Penjara Belanda yang berada di sebelah Timur Alun-Alun Banyumas, dan Sekolah jaman Belanda yang sekarang menjadi gedung SMK Negeri 3 Banyumas. Juga ada alat musik tradisional Banyumas yang disebut Calung. Peran...