Ketika sedang di Magelang, beberapa rekan museum memberitahu bahwa di Jalan A. Yani ada sebuah museum, namanya Museum Bumiputera. "Tanggung kalau tidak ke sana," kata seorang rekan.
Sore itu, sebelum menuju Yogyakarta, akhirnya saya dan dua rekan dari Jakarta berhasil mencapai Museum Bumiputera 1912, begitu nama lengkapnya. Meskipun sudah sore, kami sempat diterima Kepala Museum Bumiputera 1912, Bapak Tetrias Pujianta. Sebelumnya kami memang sudah janjian. Maklum Bapak Tetrias dan saya sama-sama berpendidikan arkeologi.

Joglo
Sesuai namanya, Museum Bumiputera 1912 merupakan milik sebuah perusahaan asuransi jiwa AJB 1912. AJB singkatan dari Asuransi Jiwa Bersama. Bangunan museum dibuat gaya khas Jawa Tengah, yakni joglo beratap susun tiga.
Di dalam museum tersimpan sejarah luar biasa terkait perjalanan dunia perasuransian Indonesia. Berbagai koleksi unik ada di museum ini. Secara umum isi Museum Bumiputera 1912 adalah:

Satu-satunya
Museum Bumiputera 1912 diresmikan oleh Walikota Magelang, Drs. A. Bagus Panuntun, pada 20 Mei 1985, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Maksud pendirian untuk melestarikan gagasan, cita-cita luhur, dan karya pendiri AJB Bumiputera 1912. Museum Bumiputera 1912 ini menjadi satu-satunya museum asuransi di Indonesia. "Dengan melihat koleksi museum yang ada, kita bisa melihat kilasan sejarah bagaimana Bumiputera hadir dan berkembang menjadi usaha perasuransian pertama dan terbesar di Indonesia," begitu kata seorang petugas museum yang menemani saya.
Di depan gedung museum berdiri tegak tiga patung tokoh pendiri, yaitu Mas Ngabehi Dwidjosewojo, Mas Karto Hadi Soebroto, dan Mas Adimidjojo. Ketiganya merupakan tokoh Boedi Oetomo, organisasi pergerakan kemerdekaan yang disegani pada masa itu. Perusahaan asuransi AJB 1912 lahir di Magelang pada 12 Februari 1912.
Memasuki museum ini tidak dikenakan biaya loh alias gratis. Buruan yuk lihat informasi tentang perasuransian di sini. Lokasi museum di Jalan Jend. A. Yani No. 21, Magelang. Silakan kontak 0293-363280
sumber :https://www.kompasiana.com/djuliantosusantio/5abf7a6dbde5757e1f060792/museum-bumiputera-1912-satu-satunya-museum-asuransi-di-indonesia
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang