Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Museum Jawa Tengah Banyumas
Museum Wayang Sendang Mas Banyumas
- 31 Desember 2018

Sumber : https://www.aroengbinang.com
Museum Wayang Banyumas memilki luas bangunan 250 m2, di atas tanah 2000 m2 di kompleks pusat pemerintahan lama Kabupaten Banyumas. Gedung museum sebelumnya merupakan paseban bagi tamu bupati. Diresmikan menjadi Museum Wayang Banyumas pada 31 Desember 1982. Museum ini menyimpan lukisan bangunan lama, seperti Pendopo Si Panji yang diambil dari dokumen Pangeran Banyumas bertahun 1925, Alun-alun dan Pendopo Si Panji ketika dipindahkan ke Purwokerto pada 1937, Gedung Karesidenan Banyumas yang dibangun pada 1843 menurut Babad Banyumas yang ditulis pada 25 OKtober 1898 oleh RA Wiriatmadja.

Ada pula koleksi lukisan foto Gedung Perpoestakaan Rakyat Banyumas yang diambil pada tahun 1925, Gedung Kantor Pos Banyumas bertahun 1925, Gedung Penjara Belanda yang berada di sebelah Timur Alun-Alun Banyumas, dan Sekolah jaman Belanda yang sekarang menjadi gedung SMK Negeri 3 Banyumas. Juga ada alat musik tradisional Banyumas yang disebut Calung. Perangkat Calung mirip gamelan namun terbuat dari bambu wulung. Calung berasal dari kata "carang pring wulung" (pucuk bambu wulung). Ada juga yang mengartikan "dicacah melung-melung" (dipukul suaranya nyaring). Calung terdiri atas gambang barung, gambang penerus, dhendhem, kenong, gong dan kendhang.ampak muka dengan tengara Museum Wayang Banyumas pada dinding depan bangunan, dengan sosok Bawor di sebelah kiri dan gunungan di sebelah kanan. Bawor adalah tokoh penting bagi masyarakat Banyumas, yang dipercaya merepresentasikan karakter umumnya orang-orang daerah Banyumas yang ceplas-ceplos, spontan, terbuka, jujur, sportif dan bertanggung jawab.

Di Museum Wayang Banyumas dipajang Wayang Kulit Purwo Pakeliran Gagrag Yogyakarta, menampilkan Puntadewa, Bratasena, Arjuna, dan Nakula - Sadewa. Lalu ada pakeliran gaya Banyumasan dengan Prabu Salyo, Sengkuni, Baladewa dan Adipati Karna. Juga Wayang Kancil yang diciptakan Bo Liem dari Solo pada 1925, yang bercerita tentang binatang dari serat kancil Kridomartono karangan Raden Panji Notoroto.Museum Wayang Banyumas memiliki koleksi gamelan lengkap dengan kelir dan jejeran gunungan, Semar, Petruk dam Bawor. Pagelaran wayang dilihat dari belakang kelir, oleh karenanya disebut wayang, bayangan. Wayang juga pion yang dimainkan sekehendak dalang, meski kebanyakan lakon mengikuti pakem, cerita baku.Yang tidak pakem misalnya adalah Wayang Suluh yang bisa dilihat koleksinya di Museum Wayang Banyumas. Sesuai namanya wayang ini dimaksudkan untuk memberi penyuluhan, penerangan, membangkitkan semangat perjuangan pada awal revolusi kemerdekaan RI. Wayang Suluh dibuat pada 1947 oleh Jawatan Penerangan RI, dikembangkan dari Wayang Wahana yang diciptakan tahun 1920 oleh RM Soetarto Hardjowahono dari Solo.

Ada pula Wayang Suket yang dibuat dari rumput kasuran, sejenis ilalang yang dipetik pada bulan Sura di Kecamatan Rembang, Purbalingga. Tokohnya diambil dari kisah Ramayana dan Mahabharata. Meski sudah ada sejak abad XV, namun wayang ini terkenal kembali setelah dipopulerkan oleh mendiang Ki Slamet Gundono.Wayang gagrag Banyumas Kuno yang memperlihatkan adegan Durna dihadap oleh Bima, Setyaki, dan Petruk. Ada pula Wayang Kulit Gagrag Cirebon yang berkembang seiring masuknya Islam juga ada di Museum Wayang Banyumas. Adalah Sunan Kalijaga yang memainkan wayang kulit pertama kali di Cirebon, diringi gamelan sekaten. Tokoh punakawan pun berjumlah sembilan, lambang Wali Songo, yaitu Semar, Dawala, Bagong, Bagal Buntung, Gareng, Cungkring, Curis, Bitarota, dan Ceblok.

Koleksi Museum Wayang Banyumas lainnya adalah Wayang Krucil yang dibuat dari kayu pipih atau kulit. Cerita yang dibawakan biasanya kisah Damarwulan Minakjinggo, dilakonkan siang hari dan mamakai gawang, tanpa kelir. Pencipta Wayang Krucil adalah Pangeran Pekik, Adipati Surabaya, pada 1571.Wayang Golek Menak, atau Wayang Thengul yang dibuat dari kayu juga ada di Museum Wayang Banyumas. Meskipun berisi perjuangan Islam semasa Nabi dan kisah Timur Tengah, namun pakaiannya serupa wayang kulit purwa, dan ada nama lokal seperti Jayengrana, Umar Maya, dan Ratna Muningar. Adalah Ki Trunadipura, dalang semasa Mangkunegara VII (1916 - 1944) asal Baturetna, Wonogiri, Solo, yang pertama kali membuat Wayang Golek Menak ini.

Peralatan tatah untuk membuat wayang kulit bisa ditemukan di Museum Wayang Banyumas. Di sebelahnya ada Wayang Potehi, dengan kisah Sam Pek Eng Tay, Si Jin Kui, Sun Go Kong, diiringi alat musik gubar-gubar, biola, dan tiktok. Panggungnya rumah kecil bertirai buka tutup. Wayang ini pernah saya lihat di Kelenteng Hong Tiek Hian.

Koleksi Museum Wayang Banyumas lainnya adalah gunungan indah dengan aksara Jawa, diapit Petruk, Gareng, Kyai Semar, dan Bawor. Ada perbedaan antara Bawor dan Bagong. Bagong adalah anak terkahir Semar, sedangkan Bawor adalah anak tertua Semar yang tercipta dari bayangannya, sehingga mirip secara fisik. Perutnya gendut, hidung pesek, dan bokong besar.

Masih banyak koleksi menarik lainnya yang bisa dilihat di Museum Wayang Banyumas, meski belum sebanyak yang ada di Museum Wayang Jakarta. Selain itu, saya juga melihat sebuah buku Babad Banyumas dalam Bahasa Indonesia. Namun sayang saat itu bukunya hanya tersisa satu buah, dan tak ada mesin foto copy, sehingga saya hanya bisa mengambil foto isi bukunya untuk dokumentasi.
 

Museum Wayang Banyumas

Alamat : Jalan Gatot Subroto No.1, Banyumas. Lokasi GPS : -7.51491, 109.29403, Waze. Jam buka : Senin s/d Kamis 07.15 – 14.15, Jum’at 07.15 – 11.15, Sabtu 07.15 – 12.45. Harga tiket masuk : Rp. 1.000. Rujukan : Hotel di Purwokerto, Hotel di Baturraden, Tempat Wisata di Banyumas, Tempat Wisata Kuliner Banyumas, Peta Wisata Banyumas. Label : .

 

Sumber :https://www.aroengbinang.com/2018/03/museum-wayang-banyumas.html

 

sumber :

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline