Tumbilotohe adalah perayaan yang menandakan berakhirnya Ramadan di Gorontalo. Perayaan ini dirayakan pada 3 malam terakhir menjelang hari raya Idul Fitri. Pemasangan lampu dimulai sejak waktu magrib sampai menjelang subuh. Tumbilotohe berasal dari bahasa Gorontalo, yaitu tumbilo dan tohe. Tumbilo artinya memasang, dan tohe artinya lampu. Tradisi ini dikabarkan sudah berlangsung sejak abad ke-15, ketika penerangan masih berupa wango-wango, yaitu alat penerangan yang terbuat dari wamuta atau seludang yang dihaluskan dan diruncingkan, kemudian dibakar. Tahun-tahun berikutnya, alat penerangan mulai menggunakan tohetutu atau damar yaitu semacam getah padat yang akan menyala cukup lama ketika dibakar. Berkembang lagi dengan memakai lampu yang menggunakan sumbu dari kapas dan minyak kelapa, dengan menggunakan wadah seperti kima, sejenis kerang, dan pepaya yang dipotong dua, dan disebut padamala. Seiring dengan perkembangan zaman, maka bahan lampu buat penerangan di ganti...
Tradisi ini berkembang dalam kalangan masyarakat Suku Serawai di Bengkulu Selatan, provinsi Bengkulu. Api Jagau namanya, yang merupakan bagian dari serangkaian acara yang dilakukan masyarakat setiap tahun pada malam ke-27 Ramadan atau biasa disebut Malam Tujuh Likur . Tradisi ini berkaitan erat dengan kebudayaan Melayu yang merupakan induk budaya masyarakat setempat. Beberapa daerah Melayu lainnya di Indonesia juga melakukan tradisi serupa, seperti di Bangka Barat dan Kepulauan Riau. Bahkan, di Malaysia tradisi ini juga digelar. Bila di Bangka dan Riau masyarakat menamakannya tradisi Lampu Colok yang memakai obor botol atau kaleng bekas, sedangkan di Malaysia disebut tradisi Pelita menggunakan obor bambu. Masyarakat Bengkulu Selatan justru memakai Lunjuk , yakni sejenis obor yang terbuat dari tumpukan tempurung kelapa disusun vertikal—ditusuk kayu—menyerupai sate. Tinggi Lunjuk berkisar antara satu hingga dua meter yang ditanam di depan rumah warga...
“Mencintai kuliner Indonesia, menginspirasi dunia!” Oleh: Yolanda Victoria Rajagukguk, Marcellus Arnold, Tri Oktaviani, Emely, dan Rio Lawandra Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Ilmu Hayati, Universitas Surya, Tangerang 15810 Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, ada salah satu kuliner yang menarik yang harus Anda coba, yaitu Sangga Buwana. Sangga Buwana ini menjadi salah satu makanan favorit Sri Sultan Hamengkubuwono VIII (HB VIII). Makanan yang biasanya disantap sebagai makanan pembuka ini terdiri dari kue sus, rogut daging, telur ayam rebus, selada, mayones, dan acar. Sangga Buwana terdiri dari kata “Sangga” yang artinya menyangga, dan “Buwana” yang artinya bumi/alam semesta. Secara harafiah makanan ini dapat diartikan sebagai simbol penyangga dunia beserta segala isinya. Bahan makanan yang menyusun makanan ini memiliki arti tersendiri, misalnya kue sus sebagai simbol bumi, selada sebagai simbol tanaman yang menyangga bumi, dan r...
Kue berwarna hijau ini laris di jual di pinggiran jalan sekitar Tenggarong, Samarinda, Balikpapan dan kota lainnya di Kalimantan Timur terlebih pada saat bulan ramadhan tiba. Warnanya yang hijau menyala membuatnya banyak di beli orang selain karena rasa manis dan aroma pandan/suji yang kuat terasa. Asal mula nama kue jenderal mabuk pun disematkan karena cita rasanya yang legit sehingga konon membuat seorang jenderal mabuk. Dalam satu loyang, kue itu dibagi menjadi 8 iris. Satu iris dijualnya Rp 12 ribu-Rp 13 ribu. Resep membuat kue jenderal mabok Bahan 2: 8 lembar Daun Pandan 7 lembar Daun Suji, (silver :karna daun sujinya kurang jadi saya tambahkan pewarna makana warna hijau 2 tetes) 300 cc Santan kental dari 1 butir kelapa 200gr Gula Pasir 350 Gr Putih Telor ½ sdt Garam 60 Gr Mentega, lelehkan 150 gr Tepung Terigu Topping (tambahan Silver) Keju parut Cara membuat :...
Nasi Bogana adalah salah satu kuliner khas Kota Cirebon. Kata Bogana diambil dari bahasa sunda, saboga-bogana yang artinya seada-adanya. Maksud seadanya disini adalah seadanya bumbu umum yang tersedia di dapur. Semua bumbu umum yang ada di dapur seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, kayu manis, serai, lada, dan rempah-rempah lainnya digiling kemudian ditumis bersama, dan tumisan ini akan menjadi bumbu utama dari Nasi Bogana. Nasi Bogana juga merupakan sajian istimewa khas 4 Keraton yang ada di Cirebon yaitu Keraton Kesepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kaprabonan dan Keraton Kacirebonan. Sejak turun temurun Nasi Bogana disajikan sebagai jamuan makan dalam berbagai upacara dan perayaan adat yang diselenggarakan di Keraton. Penata Budaya Tradisi dan Adat Keraton Kacirebonan menuturkan nasi bogana hanya disajikan dua kali dalam setahun yakni ketika Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha saja. Nasi bogana juga biasanya selalu dihidangkan saat acara tradisi suraan, rajaban, d...
Bubur kanji rumbi identik sebagai menu buka puasa di Aceh. Bubur ini biasanya dibuat dalam jumlah banyak sekaligus di mesjid-mesjid besar. Menjelang buka puasa, bubur lalu dibagikan ke masyarakat sekitar. Adalah wilayah Kabupaten Pidie yang paling banyak menyajikan bubur kanji rumbi selama ramadan. Namun bubur ini juga mudah ditemui di desa-desa lain di Aceh. Biasanya pembuatan bubur kanji rumbi di mesjid difasilitasi pemerintah setempat. Ada dana khusus untuk membuat bubur ini dalam jumlah banyak setiap hari. Tampilan bubur kanji rumbi mirip bubur ayam. Bedanya, bubur beras ini diberi tambahan isian seperti potongan daging dan udang. Ada juga sayuran seperti kentang dan wortel. Mengenai bumbu, ada banyak pemakaian rempah pada sajian bubur kanji rumbi. Diantaranya kunyit, jahe, lada, cabai, bawang, dan daun sop. Kabarnya perlu keahlian khusus untuk meracik bubur kanji rumbi. Takaran penggunaan bahan dan bumbunya harus pas agar cita rasanya tetap enak meski...
Jemunak merupakan penganan tradisional yang sekilas mirip dengan bubur sumsum. Kehadiran jemunak tidak setiap hari, tetapi biasanya hanya satu kali dalam setahun atau tepatnya ketika menjelang bulan puasa. Saat memasuki Ramadhan, di pinggiran jalan kota Magelang cukup marak penjual jemunak dadakan untuk pengendara yang tidak sempat berbuka di rumah atau masyarakat sekitar yang sedang ngabuburit. Jemunak memiliki cita rasa manis yang dihasilkan dari cairan gula atau kinca. Sementara bubur utama yang disajikan dibuat dari bahan dasar ketela, beras ketan, gula merah, dan kelapa. Jajanan yang satu ini banyak dijual untuk takjil karena bisa mengembalikan stamina tubuh yang hilang setelah seharian berpuasa. Jemunak biasanya dihidangkan di atas wadah berupa daun pisang agar lebih praktis untuk mereka yang lagi dalam perjalanan. Jemunak adalah jajanan yang berasal dari Desa Gunungpring, di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Jemunak ini menjadi jajanan khas di saat Ramad...
Bagar hiu adalah makanan sejenis rendang di Sumatera Barat. Bedanya, jika rendang dimasak bersama santan dan menggunakan daging sapi, lain dengan bagar hiu yang menggunakan daging hiu dan dimasak tanpa santan melainkan kelapa yang disangrai. Makanan khas Bengkulu ini termasuk makanan yang unik karena daging yang diolah tidak biasa, yakni daging ikan hiu yang terkenal buas, pemangsa, dan menakutkan. Bagar hiu sangat disukai oleh penduduk Bengkulu. Bagar hiu termasuk hidangan yang kehadirannya tidak setiap waktu, yakni hanya pada bulan Ramadan. Jika di luar bulan puasa makanan khas Bengkulu ini agak sulit untuk ditemukan. Menurut pengakuan warga Bengkulu, bagar hiu dahulu pernah dimakan oleh presiden pertama Indonesia, yakni Soekarno. Sebagai informasi, meskipun bagar hiu mempunyai cita rasa yang nikmat, ternyata proses pembuatannya cukup lama dan rumit, terutama pada saat menghilangkan bau amis ikan hiu yang begitu menyengat, diperlukan jeruk nipis dan bumbu-bumbu l...
Sate susu merupakan makanan khas dari bali yang hanya ada saat bulan puasa (Ramadhan). Masyarakat di Kampung Jawa, Desa Wanasari, Denpasar Barat merupakan salah satu tempat yang membuat sate ini. Sate Susu terbuat dari bahan utamanya yaitu daging puting susu sapi yang diberi bumbu-bumbu khas. Sate ini sangat disukai oleh muslim di Bali. Sate eksklusif ini bisa diperoleh di sepanjang Jalan Ahmad Yani Denpasar Barat tepatnya di dekat Masjid Baiturrahman. Untuk menikmati seporsi sate paling langka ini, kita tak perlu merogoh kocek yang dalam.Namun sayang penjual sate susu ini mengeluhkan harga puting susu yang kian tahun kian mahal. Semoga sate susu yang hanya ada di Bali ini tetap eksis sebagai warisan budaya kuliner Indonesia. Bahan-bahan: 1000 ml air untuk merebus 300 ml santan 3 lembar daun jeruk 3 sdm minyak goreng untuk menumis 1/2 kg puting susu sapi Secukupnya tusuk sate Bumbu yang dihaluskan: 7 buah bawang me...