Upai Samaring adalah leluhur bagi kaum Dayak Lun Dayeh – kisah legenda ini menjelaskan asal-usul Dayak Lun Dayeh yang ada di Serawak dan Sabah adalah merupakan migrasi dari daerah Krayan Kalimantan Utara. Upai Semaring ini menurut legenda adalah seorang yang memiliki tubuh yang besar – mirip kisah tetek tatum Dayak Ngaju . Upai Semaring ini dikenal sebagai orang yang hebat berburu dan pandia menangkap ikan karena keahliannya membuat bubu. Bantu Angan – Tempat Upai Semaring memasak Suatu ketika terjadilah peristiwa yang amat menyedihkan bagi Upai Semaring, yaitu isteri tercintanya meninggal dunia. Kejadi ini membuat dirinya selalu larut didalam kesedihan. Kemudian ia memutuskan untuk menghilangkan rasa sedih ini, ia memutuskan untuk hijrah dari Krayan menuju kawasan baru. Pada perjalanan pertamanya dia tiba di sebuah gunung didaerang Long Bawan. Di atas gunung itu, dia menemui satu gua yang dirasakan sangat sesuai untuk dijadikan tempat ting...
“Birau” berasal dari Bahasa Bulungan yang artinya “Pesta Besar” . Birau telah dilaksanakan secara turun temurun setiap tahun sejak masa Kesultanan Bulungan. Awalnya Birau merupakan perayaan untuk acara penting di Kesultanan, seperti penobatan sultan, pernikahan anak sultan, sunatan anak sultan, dan lain-lain. Pada tahun 1959, Kesultanan Bulungan berubah menjadi beberapa kabupaten dan kota yang berada di Kalimantan Utara. Sejak saat itu, Birau dirayakan setiap 2 tahun sekali pada tanggal 12 Oktober bersamaan dengan peringatan HUT Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan . Rangkaian acara Birau yang dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Selor dan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan ini cenderung berbeda setiap tahunnya. Berikut adalah rangkaian acara tersebut : Upacara bendera Dalam memperingati HUT Tanjung Selor dan Bulungan, upacara bendera dilaksanakan di Lapangan Agatis, Tanjung Selor dengan susunan ac...
Monumen Telur Pecah – Cerita Rakyat Kalimantan Utara Lelaki Gagah itu bernama Ku Anyi. Ia pemimpin suku Dayak Kayan, dari Puak Ma- Afan. Ia sosok ternama yang sangat dihormati segenap anggota sukunya. Anggota suku yang dipimpinnya berdiam di tepi Sungai Payan. Mereka hidup damai dan tidak kekurangan. Daerah hunian mereka subur. Hutan di sekitar kediaman mereka banyak dihuni hewan-hewan buruan. Aneka ikan melimpah jumlahnya di Sungai Payan. Ku Anyi hidup berkecukupan. Tetapi, masih ada satu keinginannya yang sangat dirindukannya. Ia ingin memiliki anak. Meski telah tua usianya, tak putus-putusnya ia berdoa, memohon kepada Tuhan agar dikaruniai keturunan. Pada suatu hari Ku Anyi berburu. Seperti biasanya, anjing kesayangannya diajaknya turut serta. Ku Anyi ternama piawai berburu. Namun, hari itu ia tidak menjumpai seekor pun hewan buruan. Entah mengapa. Padahal, hutan yang dijelajahinya banyak dihuni hewan-hewan buruan. Hingga sore tiba, takjuga seekor hewan buruan...
BENAYUK adalah salah satu legenda dari Kalimantan Utara tepatnya di desa Menjelutung Kab. Tana Tidung, Beberapa narasumber menceritakan legenda Asal Usul ini dengan banyak versi dan variasi Benayuk adalah sebuah kampung yang dimana masyarakatnya tidak pernah meninggal, sakit dsb. Karena di kampung tersebut terdapat sebuah pohon yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Untuk lebih jelasnya simak cerita Benayuk berikut ini. Di hulu sungai sesayap tepatnya di desa Menjelutung terdapat dua kerajaan kuno yang berdiri pada awal abad ke 3 M bernama kerajaan Tidung Incabung dan kerajaan Benayuk, kerajaan ini memiliki hubungan erat&nb...
Sejarah berdirinya Kerajaan Bulungan dikisahkan dalam sebuah legenda lisan yang telah diceritakan secara turun-temurun.Legenda ini merupakan suatu peristiwa yang benar-benar terjadi. Namun, karena tidak ada dalam bentuk tulisan, legenda ini sering mengalami perubahan yang beragam sehingga makin berbeda dengan kisah aslinya. Kata ‘bulungan’ berasal dari kata bulutengon (bahasa Bulungan) yang berarti ‘bambu betulan’ atau ‘benarbenar bambu’, istilah yang diambil dari legenda sejarah Bulungan. Karena adanya perubahan dialek bahasa Melayu, kata itu berubah menjadi ‘bulungan’. Legenda tersebut berawal dari cerita seorang yang bernama Kuwanyi. Ia adalah pemimpin suku bangsa Dayak Hupan (Dayak Kayan) karena tinggal di hilir Sungai Kayan. Awalnya Dayak Kayan mendiami sebuah perkampungan kecil dengan penghuni kurang lebih 80 jiwa di tepi Sungai Payang, cabang Sungai Pujungan. Karena kehidupan penduduk sehari-hari kurang baik, mereka pindah ke hilir sebuah sungai besar yang bernama Sungai Ka...
Asung Luwan gadis yang sangat cantik.Kecantikannya telah tersebar ke mana-mana. Banyak pemuda dari segala lapisan ingin melamar dan meminangnya menjadi istri. Asung Luwan juga sangat cerdas. Dia memimpin sukunya dengan penuh kasih sayang. Hal itu membuat rakyatnya merasa aman dan tenteram meski banyak gangguan dari luar suku. Asung Luwan sedang gundah dan bersedih hati. Dia memandang laut di depan istananya dengan gusar. Berita yang disampaikan pengawalnya menimbulkan kesedihan di hatinya. Kecemasan membayang di wajahnya yang cantik seperti rembulan. “Apa yang harus kulakukan sekarang?” tanyanya kepada tetua adat yang setia. “Ini memang sulit, tetapi Ananda mesti bertindak bijak,” jawab tetua adat dengan lembut. “Apa yang mesti aku lakukan? Aku sendiri. Kakakku sudah pergi meninggalkan kita selama-lamanya,” sahut Asung Luwan sedih. “Kau tidak sendiri, Nak. Semua anggota suku adalah keluargamu. Mereka akan lakukan perintahmu tanpa membantah,” hibur tetua adat. “Benar. Aku tidak sen...