|
|
|
|
Gadis Berbudi Tanggal 23 Feb 2021 oleh Widra . |
Asung Luwan gadis yang sangat cantik.Kecantikannya telah tersebar ke mana-mana. Banyak pemuda dari segala lapisan ingin melamar dan meminangnya menjadi istri. Asung Luwan juga sangat cerdas. Dia memimpin sukunya dengan penuh kasih sayang. Hal itu membuat rakyatnya merasa aman dan tenteram meski banyak gangguan dari luar suku.
Asung Luwan sedang gundah dan bersedih hati. Dia memandang laut di depan istananya dengan gusar. Berita yang disampaikan pengawalnya menimbulkan kesedihan di hatinya. Kecemasan membayang di wajahnya yang cantik seperti rembulan.
“Apa yang harus kulakukan sekarang?” tanyanya kepada tetua adat yang setia. “Ini memang sulit, tetapi Ananda mesti bertindak bijak,” jawab tetua adat dengan lembut. “Apa yang mesti aku lakukan? Aku sendiri. Kakakku sudah pergi meninggalkan kita selama-lamanya,” sahut Asung Luwan sedih. “Kau tidak sendiri, Nak. Semua anggota suku adalah keluargamu. Mereka akan lakukan perintahmu tanpa membantah,” hibur tetua adat. “Benar. Aku tidak sendiri. Aku harus berjuang membela kehormatan suku kita. Aku harus bisa menjadi pemimpin yang memberi rasa aman untuk semuanya,” kata Asung Luwan dengan semangat membara. “Benar, Ananda. Itulah yang sebenarnya. Ananda akan membawa suku ini ke dalam ketenteraman yang didambakan,” jawab tetua adat gembira. “Aku tahu ini tugas yang sangat berat. Kehadiran Paman akan membuatku kuat,” sahut Asung Luwan lembut. “Selalu, Ananda, Paman akan selalu mendukungmu, akan selalu berada di sisimu,” janji tetua adat pasti. “Aku senang mendengarnya. Mulai hari ini, aku tidak akan mengeluh lagi. Aku akan memimpin suku ini dengan baik,” ujar Asung Luwan dengan mata berkaca-kaca.
Tetua adat sangat lega mendengar pernyataan Asung Luwan. Terbayang kembali di matanya begitu sulit menghadapi serangan yang menggoyahkan daerah milik suku mereka. Serangan yang dilakukan Sumbang Lawing merenggut saudara laki-laki Asung Luwan yang semestinya menjadi kepala suku mereka.
Tetua adat sangat memahami perasaan dan keraguan dalam diri Asung Luwan. Dia sangat kehilangan dan sedikit goyah oleh kenyataan yang dihadapinya. Tetua adat menyimpan kesedihannya dan berharap Asung Luwan mampu tampil menjadi kepala suku yang berwibawa, kuat, dan tetap lembut hati.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |