Rumah Pewaris atau disebut juga Walewangko merupakan rumah adat daerah Minahasa, Provinsi Sulasesi Utara. Rumah adat ini berdiri di atas tiang dan balok-balok yang mendukung lantai, dua di antaranya tidak boleh disambung. Kolong Rumah Pewaris digunakan untuk menyimpan hasil bumi ( godong ). Pintu rumah terletak di depan, tetapi tangga naik terdapat di kiri dan kanan serta bagian tengah belakang rumah. Ruang paling depan, disebut lesar , tak berdinding, tempat kepala suku atau kepala adat memberikan maklumat kepada rakyat. Ruang kedua, adalah sekey merupakan serambi depan, berdinding, terletak setelah pintu masuk. Ruang ini berfungsi untuk menerima tamu dan menyelenggarkan upacara adat, serta tempat menjamu undangan. Ruang tengah, disebut pores, tempat untuk menerima tamu yang masih ada ikatan keluarga serta tempat menerima tamu wanita. Di ruang tengah ini terdapat kamar-kamar tidur. Ruang makan keluarga serta tempat kegiatan sehari-hari wan...
Syahdan ketika Tu’ur Intana atau pemukiman awal telah dipenuhi oleh keturunan Toar’ dan Lumi’muut (suku Minahasa asli), datanglah berbagai bencana yang mengisyaratkan mereka untuk membuka pemukiman baru. Maka tibalah keturunan minahasa pada sebuah perbukitan (tonduraken), di tempat tersebut terdapat batu besar yang kemudian dinamakan dengan Watu Pinawetengan. Pemilihan lokasi perbukitan tersebut bukan tanpa alasan, ada tiga faktor yang mendukung hal tersebut. Faktor tersebut antara lain, dekatnya lokasi perbukitan dengan sumber mata air, perbukitan tersebut dianggap sebagai lokasi yang berada di tengah-tengah wilayah Minahasa, dan tidak adanya gangguan. Ari, juru pelihara Situs Watu Pinawetengan, ketika ditemui mengatakan, Nama Watu Pinawetengan berasal dari bahasa Minahasa, Watu artinya batu, sedangkan Pinawetengan bisa dimaknakan dengan tempat pembagian. Watu Pinawetengan dahulu digunakan oleh para leluhur (apo) sebagai tempat pertemuan dan musyawarah unt...
Sepertinya halnya batik di Jawa, songket di Sumatera Selatan, dan ulos di Sumatera Utara, di Sulawesi Utara khususnya Etnis Minahasa mengenal kain tenun tradisional yang popular disebut kain Bentenan. Keberadaan kain ini cukup kontroversi karena pernah menghilang sekitar 200 tahun lamanya dari tanah Minahasa. Bentenan sejatinya merujuk pada sebuah pulau dan teluk di pantai di Kabupaten Minahasan Tenggara. Dahulu, sekitar abad ke-15 hingga 17 perairan ini merupakan kawasan pelabuhan dagang dan transit para pelaut sebelum mereka menuju Ternate. Dan sekitar tahun 1900-an kain Bentenan ditemukan untuk yang pertama kali dikawasan tersebut, tepatnya di Desa Bentenan, Ratahan, Minahasa Tenggara. Keberadaan kain Bentenan tidak terlepas dari aktivitas budaya dan sejarah suku Minahasa. Sekitar abad 7 Masehi masyarakat Minahasa telah mengenal kain dari kulit kayu bernama Fuya , yang berasal dari kulit pohon Lahendong dan kulit pohon Sawukkuow. Selain itu mereka juga mengenal serat...
Kolintang adalah alat musik khas dari Minahasa (Sulawesi Utara) yang mempunyai bahan dasar kayu, jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah, seperti kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar). Kata Kolintang berasal dari bunyi: Tong (nada rendah), Ting (nada tinggi) dan Tang (nada tengah). Dahulu dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain Kolintang “mari kita ber-Tong, Ting, Tang” dengan ungkapan “Maimo Kumolintang” dan dari kebiasaan itulah muncul Kolintang.
Bahan : ikan Tude kase bersih, iris kedua sisi, sirang lemong cui pake garam secukupnya. supaya ada aroma sedap, tambah akang asam jawa secukupnya. bumbu : rica secukupnya, rica gros secukupnya, bawang merah secukupnya, goraka secukupnya, tumbu pake garam secukupnya kong tuang minyak goreng campur sampe rata. cara memasak : bakar ikang Tude yg so tono deng garam, lemong cui & asam jawa di bara api, yg sebelumnya celup dulu di minyak kelapa yang ada di bumbu rica. bakar kedua sisi 3/4 masa kong taru bumbu rica di salah satu sisi, bakar terus secukupnya sampe matang tanpa diputar lagi. RM yang menyediakan: Cak Tu Ci Jl. Panglima Polim V No.15, RT.7/RW.6, Melawai, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12160 (021) 7244833 Sumber: http://kuliner.ilmci.com/resep/2011/05/tude-rica.aspx
Kue Lampu-Lampu adalah penganan khas dari Manado yang berwarna hijau dan dibungkus dengan daun pisang. Penganan ini terbuat dari tepung terigu, tepung beras, gula merah, santan, daun pandan, dan air daun suji. Camilan ini biasanya disajikan pada saat perayaan tradisional, arisan dan yang paling sering ditemui saat bulan Ramadhan karena penganan ini paling dijadikan sebagai makanan untuk berbuka puasa. Proses pembuatan kue ini sangat simpel dan praktis, bisa dilihat pada resep di bawah ini. ( http://reginapriscilla.blogspot.com/2016/08/aneka-makanan-dan-minuman-khas-manado.html?m=1) Resep Kue Lampu-lampu Bahan-bahan: 100 gram tepung beras 250 ml santan 2 lembar daun pandan 3 sendok makan gula jawa/merah 1/2 sendok teh garam pasta pandan secukupnya wadah takir secukupnya (terbuat dari daun pisang untuk wadah kue dan berbentuk seperti perahu) Cara Membuat: 1. Persiapkan semua bahan yang di butuhkan setelah itu campur tepu...
Lalampa adalah penganan khas dari Manado yang sekilas mirip dengan lemper Jawa. Lalampa terbuat dari beras ketan yang diisi dengan daging ikan yang disuwir-suwir lalu dibungkus daun pisang dan dibakar. Resep Lalampa RESEP KUE LALAMPA Bahan Kue Lalampa : ⢠2 ekor ikan tongkol, cincang ⢠500 gram tepung ketan ⢠2 tangkai kemangi, siangi ⢠2 helai daun pandan ⢠1 batang seari, keprek ⢠3 buah tomat, iris ⢠3 gelas santan kental ⢠5 helai daun selasih ⢠Minyak goreng secukupnya ⢠Daun pisang untuk membungkus. Bumbu halus : ⢠7 buah cabe merah ⢠1 cm jahe ⢠3 siung bawang putih ⢠Garam seukupnya Cara membuat : 1. Pertama beras ketan dikukus setengah matang, angkat. 2. Campurkan beras ketan dengan 2 ½ gelas santan dan sedik...
Olahan Cakalang menjadi salah satu andalan kuliner di Sulawesi Utara. Salah satunya adalah Nasi Cakalang. Sebenarnya makanan ini hanya nasi putih yang dimasak bersama ikan cakalang, tapi bahan dan bumbu yang digunakan serta proses pembuatan dan penyajiannyalah yang membuat masakan ini istimewa. Penasaran? Cek resep berikut ini. Bahan-bahan: 5 ons beras putih 6 ons ikan cakalang 3 gelas santan 1,2 liter air 6 siung bawang merah, cacah halus 4 buah cabai merah, diiris halus 3 buah lengkuas 3 sendok makan minyak goreng 2 lembar daun pandan 2 lembar daun salam 2 batang serai, diiris halus 1 sendok teh ketumbar bubuk ½ sendok makan garam Bumbu Halus: 1 sendok teh garam 1 sendok teh asam Jawa 1 sendok makan daging 3 cm kunyit, dibakar Bahan Pelengkap: 3 ons sayuran asam 20 gram mentimun, diiris-iris 10 lembar daun pepohonan 2 sendok makan air jeruk nipis Cara Membuat: 1. Langkah pertama adalah menyiapkan semua bahan dan bumbu yang dibutuhkan hingga lengkap. 2. Sete...
Biapong adalah makanan khas Manado, Sulawesi Utara. Makanan ini memiliki bentuk seperti bakpao. Bahan pembuatnya adalah tepung terigu, maizenna, mentega putih, gula pasir dan lain sebagainya. Bahan tersebut lalu diolah menjadi kulit dan diisi dengan campuran keju, gula Jawa dan kacang tanah. Rasa yang dihadirkan adalah manis, lembut dan istimewa. Bahan Untuk Kulit: 3 ons tepung terigu. ¾ ons gula pasir halus. 60 gram tepung maizenna. 30 gram mentega putih. ¼ ons susu bubuk. 8 gram instant yeast. 175 ml air es. ½ sendok teh baking powder. 1 sendok teh garam. Bahan Untuk Isian: 2 ons kacang tanah, disangrai 1 ons keju cheddar, diparut 1 ons gula merah. Cara Membuat: 1. Buat isian dengan menghaluskan kacang tanah serta gula merah lalu menambahkan keju cheddar parut. 2. Aduk-aduk campuran tersebut hingga menyatu. Kemudian sisihkan untuk selanjutn...