Pencak Sasak adalah pencak silat yang berkembang di daerah Lombok terutama di wilayah Sakra. Kehebatan dari ilmu bela diri ini sangat mengagumkan, walaupun hanya 14 jurus dasar dari 7 tingkatan. Tapi mampu melindungi diri dan menaklukkan lawan-lawannya. Pencak Sasak sebelumnya dipelajari dengan cara sembunyi-sembunyi atau pada tempat yang tertutup di malam hari tapi kecuali pada malam jumat tidak boleh untuk latihan atau belajar. Oleh karena itu kesenian ilmu bela diri ini tidak terlalu populer di Lombok. Tapi pada tahun 2010, pencak Sasak ini sudah mulai dikembangkan dan diperkenalkan oleh sebuah perguruan di desa Bungtiang yang bernama Mata Pisau . SEJARAH Dahulu, seorang pengembara bernama Ujang akrab dipanggil Bang Ujang dari tanah Pasundan ( Jawa Barat ) yang haus akan ilmu-ilmu bela diri. Ia sanggup mengorbankan harta benda dan sisa hidupnya demi mencari ilmu bela diri. Ia berjalan mencari guru dengan bertarung jika...
Musik ini terdiri atas bermacam-macam alat yakni : 1. Alat petik, gambus ada dua buah masing-masing berfungsi sebagai melodi dan akor. 2. Alat gesek, biola ada dua buah berfungsi sebagai pembawa melodi. Gambus terbuat dari kayu gerupuk dan kulit kambing sebagai resonatornya. Bentuknya menyerupai gitar, hanya pada bagian perutnya tidak berpinggang. Senarnya terdiri atas empat nada, masing –masing satu senar. 3. Alat tiup, suling dan pererat yang berfungsi sebagai pembawa melodi. 4. Alat pukul, gendang ada tiga buah, masing –masing berfungsi sebagai pembawa irama, pembawa dinamika dan tempo, juga sebagai gong. Rerincik digunakan sebagai alat ritmis. Fungsi orkestra ini adalah sebagai hiburan pada acara perkawinan, khitanan atau hari-hari besar nasional dan daerah. Orkestra ini datang pad...
Sepintas kita lihat bangunan ini adalah sebuah rumah panggung seperti rumah masyarakat Bima pada umumnya. Bangunan yang terkonstruksi dari kayu jati alam Bima ini adalah sebuah Istana yang disebut ASI BOU atau Istana Baru. Istana ini terletak di samping timur Istana Bima (Sekarang Museum Asi Mbojo). Dinamakan ASI BOU karena didirikan belakangan setelah pendirian Istana Bima pada tahun v1927, tepatnya pada masa Pemerintahan Sultan Ibrahim (1881 – 1936). ASI BOU Dibangun untuk putera Mahkota Muhammad Salahuddin. Namun setelah dinobatkan menjadi sultan, Muhammad Salahuddin memilih tinggal di Istana lama. Akhirnya ASI BOU ini ditempati oleh adiknya Haji Abdul Azis atau yang dikenal dengan nama Ruma Haji. Bangunan ini menghadap ke arah utara dengan panjang sekitar 16 Meter dan lebar 8 meter. Terdiri dari Sancaka Tando (Emperan Depan ) yang berfungsi sebagai ruang tamu. Ada juga beberapa kamar tidur sultan dan keluarganya. Kemudian dibelakangnya terdapat Sancaka Kontu (Serambi B...
Setiap daerah pasti memiliki asal usul yang menggambarkan perjalanan kisah suatu daerah, kali ini saya akan coba memaparkan sejarah daerah bima. Bima pada jaman dahulu berada diwilayah kekuasaan kesultanan bima yang berkuasa sekitar lima atau enam abad,sebelum merdeka ataupun berdirinya republik Indonesia.sejarah kerajaan bima yang masih dangkal, dikarnakan belanda yang tidak terlalu minat terhadap daerah bima sehingga dijadikan sebuah jalan untuk menuju wilayah timur seperti maluku dan papua pada saat itu, asalkan keamanan dan ktertiban tidak terganggu. Ada juga dari sumber lain yang menjelaskan perkembangan sejarah bima. Yang pertama adalah ilmu arkeologi hanya mengungkap segelintir peninggal yang tidak utuh. Namun kita pun tidak bisa memungkiri bahwasanya arkeologi itulah yang memberikan sedikit kisah tentang peradaban dan masuknya islam diwilaya bima pada saat itu. Kedua adalah adalah sejarah dokumen dalam Bahasa melayu yang ditulis diantara abad ke 17 sampai dengan abad...
Datang ke Bima berarti harus meluangkan waktu menonton Pacuan kuda. Lupakan Khayalan tentang hotel mewah dan spa. Langsung saja menengok kekayaan adat dan budaya di Kabupaten paling timur yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini. Maka, bersiaplah memacu adrenalin. Terjebak dalam kepulan debu, menangkap kibaran warna-warni pakaian joki, pun derap puluhan kaki kuda. Joki cilik beraksi sambil menggerakkan pecut di tangan. Tampil berani, hanya dengan pengamanan sangat minim. Tanpa helm, tanpa pelana dan tanpa alas kaki. Alamiah, menyatu bersama denyut dan dengus napas kuda pacuan. Pacuan Kuda dan joki cilik merupakan satu dari sekian banyak agenda wisata andalan Bima. Sangat diminati penduduk lokal, juga wisatawan dalam dan luar negeri. Pasukan berkuda ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Dahsyat, mempertontonkan keahlian joki-joki cilik. Rata-rata usia mereka tak lebih dari 10 tahun. Gagah sekaligus mengundang cemas. Terik matahari tak...
Pada zaman dahulu kala, di sebuah desa yang bernama desa Sakra tepatnya di daerah Lombok Timur. Hiduplah seorang laki-laki yang baik hati, dermawan, taat beribadah serta mempunyai impian yang besar untuk menyempurnakan agamanya yakni menunaikan rukun Islam yang kelima, dia ingin sekali pergi ketanah suci Makkah untuk melaksanakan ibadah haji. Orang tersebut bernama Ali. .Ali sangat disenangi oleh masyarakat sekitar Karena kebaikan hatinya dan kedermawanannya serta dia juga rajin membantu orang yang sedang dalam kesulitan.. Masyarakat sekitar,Keluarga dan Kerabat dekat yang ada disekitarnya seringkali memperingati Ali agar mengurungkan niatnya untuk pergi ketanah suci Makkah, karena pada zaman dahulu belum ada pesawat, orang-orang yang pergi Haji ketanah suci Makkah menggunakan Kapal layar yang menggunakan bahan bakar LANGAS (Langas dalam bahasa sasak berarti arang), dimana denga kapal tersebut mereka akan melewati b...
Tersebutlah sebuah cerita tentang seorang pemuda bernama Raga Dundang yang mempunyai kerbau sebanyak seratus tiga puluh ekor. Kerbau yang terbesar bernama si Pendok dan yang paling kecil diberi nama si Pendek Gendang. Kerbau-kerbau itu sering digembalakan oleh Raga Dundang di sebuah gunung yang terkenal dengan nama Gunung Tela. Akibat dari seringnya kerbau-kerbau itu mendatangi Gunung Tela, maka di salah satu bagian lereng gunung itu terbentuk sebuah alur yang dari kejauhan tampak bagaikan sebuah sungai yang membelah gunung. Sedangkan apabila kerbau-kerbaunya ingin berkubang, maka Raga Dundang akan membawa mereka ke sebuah muara sungai yang berada di pantai yang bernama Selong. Di sanalah kerbau-kerbau itu minum dan berkubang sepuas-puasnya. Setelah puas berkubang, Raga Dundang kemudian akan menggembalakan mereka ke sebuah padang rumput yang bernama Panoq. Padang rumput yang berada di Desa Rembitan ini dipilih karena letaknya yang relatif dekat dengan muara jika dibandingkan...
Di Desa Lantung Aimual tinggal gadis cantik yang bernama Lala Ila. Lala Ila sejak kecil sudah ditunangkan dengan Lalu Mangi, meskipun sudah ditunangkan sejak kecil keduanya sampai besar tidak mengetahuinya. Suatu hari, Lalu Mangi mendengar cerita tentang kecantikan Lala Ila. Lalu Mangi penasaran akan kecantikan Lala Ila. Lalu Mangi mengajak pembantunya Salampe untuk membuktikan kecantikan Lala Ila. Singkatnya, Lalu Mangi mohon pamit pada Bapak dan Ibunya akan pergi Aimual. Akhirnya berangkatlah mereka ke Desa Aimual. Lalu Mangi kemanapun perginya selalu didampingi oleh Salampe. Salampe adalah anak angkat Radan Mangi. Salampe adalah orang kepercayaan keluarga Radan Mangi. Salampe kerjanya setiap pagi memandikan kuda, membersihkan kandang, menyabit rumput, memperbaiki kebun, dan mengambil kayu. Salampe bertugas melayani dan menemani Lalu Mangi bepergian. Itulah pekerjaan Salampe di rumah Radan Mangi ayah Lalu Mangi. Bapak dan ibunya memberi tahu bahwa di sana juga ada pamannya ya...
Setiap orang tentu ingin untuk selalu hidup sehat, tak seorangpun menginginkan dirinya menderita penyakit apapun bentuknya. Ketika orang terkena suatu penyakit mereka rela menghabiskan banyak uang demi sebuah kesembuhan. Misalnya saja orang melakukan chek up kesehatan ke dokter biayanya bisa sampai ratusan ribu apalagi sampai menderita penyakit-penyakit berat. Namun ternyata tidak semua penyakit bisa disembuhkan oleh dokter dengan bantuan pengobatan modern, berbagai penelitian ilmiah terus dilakukan untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Pada akhirnya ilmu kedokteran moderan mendapatkan jawaban bahwa pengobatan yang terbaik adalah “ back to nature ”, dengan demikian para peneliti kembali menggali berbagai kandungan obat dari beragam jenis tanaman tradisional. Berbicara masalah pengobatan tradisional sebenarnya masyarakat indonesia kaya dengan beragam khazanah pengobatan tradisional. Pada suku sasak misalnya, salah satu pengobatan tradisional pada s...