Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat Bima
Asal Usul Bima
- 12 Juli 2018
Setiap daerah pasti memiliki asal usul yang menggambarkan perjalanan kisah suatu daerah, kali ini saya akan coba memaparkan sejarah daerah bima.
Bima pada jaman dahulu berada diwilayah kekuasaan kesultanan bima yang berkuasa sekitar lima atau enam abad,sebelum merdeka ataupun berdirinya republik Indonesia.sejarah kerajaan bima yang masih dangkal, dikarnakan belanda yang tidak terlalu minat terhadap daerah bima sehingga dijadikan sebuah jalan untuk menuju wilayah timur seperti maluku dan papua pada saat itu, asalkan keamanan dan ktertiban tidak terganggu. Ada juga dari sumber lain yang menjelaskan perkembangan sejarah bima. Yang pertama adalah ilmu arkeologi hanya mengungkap segelintir peninggal yang tidak utuh.

Namun kita pun tidak bisa memungkiri bahwasanya arkeologi itulah yang memberikan sedikit kisah tentang peradaban dan masuknya islam diwilaya bima pada saat itu. Kedua adalah adalah sejarah dokumen dalam Bahasa melayu yang ditulis diantara abad ke 17 sampai dengan abad 20. Sedangkan bahasa asli bima yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi sehari-harinya di kota dan kabupaten bima dan dompu (nggahi mbojo). Tiga jenis akasara asli Bima pernah dikemukankan oleh pengamat asing pada abad ke19, akan tetapi kurangnya referensi ataupu contoh yang membuktikan bahwa aksara itu pernah digunakan. Dua prasasti ditemukan di sebelah barat teluk bima, satu dalam Bahasa sanskerta, yang lain dalam Bahasa jawa kuno. Yang mengambarkan bagaimana kedektan kerajaan bima dengan kerajaan kerajaan tersohor dijawa yang hampir mengusai nusantara yaitu kerajaan majapahit. Majapahit juga diyakini sebagai pemasok senjata seperti pedang dan keris, diceritakan juga didalam karya sastra yang ditulis dalam bentuk novel yang berjudul KING OF MAJAPAHIT yang menceritakan bagaimana kedekatan antara kerajaan Bima dan majapahit.

Pada saat itu Bima dibagi dalam 4 jaman, jaman naka(prasejarah), jaman Ncuhi (proto Sejarah), jaman kerajaan (Masa Klasik), dan jaman kesultanan (Masa Islam).  

1. Jaman naka (prasejarah)
Kebudayaan pada jaman naka masyarakat bima bisa dibilang primitive. Karna masyarakat belum mengenal belum mengenal yang namanya ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, pertenakan, perindustrian serta peniaga dan pelayaran. Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari masyarakat bima memanfaatkan alam yang ada disekitar mereka, mencari umbi-umbian dan buah-buahan. Selain mencari dan mengumpulkan makanan dari buah-buahan dan umbi-umbin masyarakat bima juga berburu untuk meneruskan kehidupan sehari-hari. Kehidupan masyarakat bima pada jaman Naka (prasejarah) selalu berpindah pindah dari satu tempat ketempat lain untuk mengumpulkan makan.

Masyarakat bima pada jaman naka sudah mengenal agama atau kepercayaan. Kepercayaan yang mereka anut pada saat itu adalah agama makamba dan makimbi yang biasa disebut kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Menurut kepercayaan masyarakat bahwasanya alam berserta isinya ini diciptakan oleh tuhan, disebut marafu atau tuhan.

Marafu dipercayai oleh mereka bersemayam dibatu-batu besar pohan-pohon besar yang menggambarkan keperkasaan tuhan mereka. Dan tempat untuk bersemayam marafu disebut Parafu Ro Pamboro.

Mayarakat pada jaman itu, slain menyembah marafu, mereka juga menghormati arwah leluhur mereka terutama arwah Naka (pemimpin Agama). Masyarakat pada jaman itu sangat menjunjung tinggi asas Mbolo Ro Dampa (musyawarah) dan Karawi Kaboju (Gotong Royong).

2. jaman ncuhi (Proto Sejarah)
Masrayakat bima memasuki jaman baru, yaitu jaman ncuhi. Pada jaman Ncuhi, sekitar abad ke 8 M, Masyarakat mulailah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi,pertukaran,pelayaran dan niaga, pertanian dan pertenakan bahkan mulai berhubung dengan pedagang dan musafir daerah lain diluar Bima.

Para pedagang itu berasal dari jawa,Sulawesi selatan, sumatera dan ternate. Sejak jaman inilah masyarakat Bima berubah dan menetap karna sudah memiliki rumah sendiri. Sehingga lahirlah nama kampung,desa dan kota. Keadaan Dou labo Dana (rakyat dan negeri) seperti diibaratkan pohon mulai ncuhi atau ncuri. Dan pemimpin mereka pada saat itu disebut ncuhi. Ncuhi bukan hanya pemimpin pemerintah dia juga sebagai pemimpin agama.

Pada jaman ncuhi masyarakat bima masih memeluk kepercyaan makamba dan makimbi. Walaupun mereka sudah mengetahui teknologi akan tetapi mereka tetap memegang teguh Mbolo Ro Dampa,Karawi Kaboju,dan memegang teguh falsafah Maja Labo Dahu (Malu dan Takut) yang masih dipegang teguh sampai masayarakat sekarang. Makin lama Bima makin berkembang dan para musafir jawa timur mulai berdatangan dan menetap dan mendirikan sebuah perkmpungan dipesisir yaitu desa Sowa Kecematan Donggo sekarang sebagai bukti dalam arkeologi yaitu situs yang diberi nama oleh masyarakat setempat diberi nama Wadu Pa’a (Batu Pahat) yang pada saat itu salah seorang musafir yang terkenal pada saat itu adalah sang Bima mukinkah ada kaitannya dengan nama daerah Bima saat ini. Sang BIma menjalin hubungan dengan salah seorang ncuhi yaitu ncuhi Dara. dengan demikian kehidupan masayarakat bima berubah makmur dan sejahterah serta mereka hidup rukun dan damai.

Masyarakat bima dan seluruh ncuhi mengangkat ncuhi dara sebagai pemimpin masyarakat Bima yang berada diwilayah kota sekarang. Ncuhi parewa diangkat menjadi pemimpin diwilayah selatan, yaitu dikecematan Belo, Woha, dan Monta sekarang. Ncuhi Bangga Pupa dingkat menjadi pemimpin diwilayah utara, yaitu di kecematan Wera sekarang, saya sebagai orang Wera patut berbangga. Ncuhi Bolo dingkat menjadi pemimpin diwilayah barat, yaitu kecematan Bolo, dan Donggo sekarang. Ncuhi Doro Woni diangkat menjadi pemimpin wilayah timur, yaitu kecemtan Wawo dan Sape sekarang. Gabungan seluruh wilayah Dana Mbojo, diberi nama Babuju.sesuai dengan nama mbojo yang berasal dari kata Babuju, Sesuai dengan nama Mbolo Ro Dampa.

3. Jaman Kerajaan (Masa Klasik)
Sebelum berdirinya kerajaan bima, menurut cerita legenda dalam cerita kita BO (Catatan kuno kerajaan bima) bahwa pertama kali sang bima berlabuh di pulau satonda, kemudian bertemu dengan naga bersisik emas. Sang naga melahirkan seorang putri dan kemudian diberi nama Tasi Sari Naga. Sang Bima menikahi sang putri kemudian melahirkan dua orang anak yang bernama indra Zamrud dan Indra Kumara.

Diceritakan pula dalam buku sejarah kerajaan majapahit yang diangkat kedalam novel yang berjudul KING OF MAJAPAHIT yang sedikit menceritakan sang Bima yang lari kewilayah timur akibat perang Pandawa yang terjadi di majapahit, akan tetapi belum kuat referensi dan bukti cerita tersebut hanya sedikit bukti yang ada. Lanjut kedua putra dari sang Bima yang kelak menjadi cikal bakal keturunan raja-raja Bima. Setelah sang bima bertemu dengan putri Tasi Sari Naga Yang merupakan seorang putri anak dari seorang penguasa setempat (Ncuhi) dipulau satonda, sejak itu Bima mempunyai hubungan yang nyata dengan kerajaan dipulau jawa.
Sang Bima Juga diduga bangsawan Jawa. Bima juga tercatat dalam kitab Negarakertagama, wilayah kekuasaan majapahit. Sebelum mendirikan kerajaan,semua Ncuhi membentuk kesatuan wilayah yang dipimpin oleh ncuhi Dara. Selama puluhan tahun sang Bima berada di Jawa Timur, Sang Bima mengirimkan dua orang putrnya,yaitu Indra Zamrud dan Indra Kumara.kemudian Indra Zamrud dijadiakan anak angkat Ncuhi Dara, sedangkan saudaranya Indra Kumara dijadikan anak angkat ncuhi Doro Woni. Kemudia para ncuhi melakukan Mbolo Ro Dampa untuk menentukan pemimpin atau raja diwilayah Bima dan Dompu. Indra Zamrud di Tuha Ro Lanti atau dinobatklan menjadi Raja atau sangaji pertama diBima.

Setelah Indra zamrud memiliki ilmu pengetahuan dalam pemerintah, maka berakhirpula juga jaman ncuhi dan masyarakat bima memasuki jaman baru, yaitu jaman kerajaan. Sejak berdirinya kerajaan sekitar pertengahan abad 11m, dana Mbojo memiliki dua nama yaitu nama Mbojo dan Bima.untuk membangun kerajaan Indra Zamrud dibantu oleh para Ncuhi dan tureli atau yang biasa disebut dijaman modern Menteri dan perdana Menteri.

4. Jaman Kesultanan (Masa Islam) Peristiwa-peristiwa dalam berdirinya kerajaan masa kesultanan Bima, kerajaan mengalami kekacauan. Singkat dari cerita legenda salisi salah seorang sangaji Ma Wa’a Ndapa, karna ingin menjadi sangaji ia membunuh sangaji samara dan jena Teke Ma Mbora Mpoi Wera. Dan salisi juga mencoba membunuh Jena Teke La Ka’I yang merupakan putra dari sangaji asi sawo. Sehingga Jena Teke La Ka’I terpaksa meninggalkan istana.

Setelah itu dalam kerajaan bima mengalami kemunduran yang berbarengan dengan kedatangannya masa islam. Dengan datangnya masa islam dapat mempengaruhi dengan berkhirnya masa kerajaan menjadi lahirnya kesultanan, masuk dan berkebangnya agama islam beberapa tahap :
1. tahap pertama dari demak sekitar tahun 1540 M
2. Tahap kedua dari ternate sekitar tahun 1580 M
3. Tahap ketiga dari Sulawesi selatan sekitar tahun 1619 M

Penulis : Adi Saputra

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya