Kota Nganjuk merupakan sebuah kota kecil yangmemiliki potensi dalam berbagai sektor kehidupan. Salah satu di antaranya adalah sektor pariwisata. Tidak hanya keindahan panorama alam saja yang ditawarkan oleh beberapa obyek wisata Nganjuk, melainkan pula obyek wisata yang mengandung unsur historis (sejarah nganjuk), dan juga nilai-nilai budaya. Salah satu wisata yang menonjolkan unsur historis di kabupaten Nganjuk adalah Candi Lor . Lokasi candi lor ini terletak di desa Candirejo kecamatan Loceret kabupaten Nganjuk. Jalan untuk menuju Candi Lor Nganjuk ini sangat mudah dijangkau oleh masyarakat lokal Nganjuk sendiri maupun wisatawan yang ingin berkunjung. Jika kita menggunakan sarana transportasi umum, kita bisa menggunakan bus jurusan Nganjuk-Kediri kemudian turun di pertigaan Loceret. Setelah itu, kita bisa menggunakan becak atau ojek. Untuk menghemat biaya, pengunjung bisa berjalan kaki sekitar 5 menit saja. Pada candi lor ini,kita bisa menyaksik...
Kisah ini diawali dari runtuhnya Kerajaan Majapahit oleh Senapati Jimbun atau Raden Patah yang kala itu memerintah Kerajaan Demak Bintoro. Raden Patah menurut versi Babad Tanah Jawi adalah putra Prabu Brawijaya V raja terakhir kerajaan majapahit, dari seorang selir tionghoa yang bernama Siu Ban Ci. Pada masa-masa terakhir kejayaan Majapahit dipenuhi dengan berbagai pemberontakan salah satunya ialah pemberontakan Arya Damar Bupati Palembang kepada Kerajaan Majapahit, (Dalam versi babad tanah jawi, Arya Damar adalah ayah angkat Raden Patah). Pemberontakannya dapat digagalkan, kemudian Raden Patah diminta untuk menggantikan Arya Damar sebagai Pemimpin Palembang namun raden patah menolak dan melarikan diri kepulau jawa bersama Raden Kusen. Ilustrasi Dewi Rengganis diiringi Dayang-dayang Pada Pagelaran Pawai Budaya Kab. Situbondo - Jatim Sesampainya dipulau Jawa Raden Patah b...
Penggunaan nama air terjun Jaran Goyang yang terletak di desa Guyangan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo ternyata tidak asal-asalan. Ada cerita rakyat dibalik penggunaan nama Jaran Goyang itu. Berdasarkan cerita rakyat, konon air terjun Jaran Goyang itu merupakan aliran sungai Sironjengan. Nama sebuah Guyangan itu merupakan tempat pemandian ratu. Yakni, Ratu Balgina. Untuk menuju Guyangan tersebut, Ratu Balgina mengendarai kuda dengan dikawal beberapa pengawal kepercayaannya. “Guyangan tersebut merupakan pemandian Ratu Balgina dari sebuah kerajaan di daerah lain. Nama Jaran Goyang akhirnya menjadi nama air terjun dan dusun. Sementara Guyangan menjadi nama desa ini. Kalau nama air terjun Jaran Goyang itu sudah lama sejak zaman dulu, tidak tahu ceritanya gimana,” ungkap Hasyim, Kades Guyangan. Selain itu, di sekitar lokasi air terjun itu, juga terdapat pohon jeruk yang ada sejak puluhan tahun lalu. Konon, pohon tersebut sudah ada sejak zaman penjajahan Bela...
Sebagian dari kita tentu tahu kisah berjenis Panji berjudul Damarwulan-Minakjinggo. Kisah yang dianggap legenda ini begitu popular di Jawa Timur karena mengungkapkan perseteruan antardua kerajaan, yang satu sebuah kerajaan besar bernama Majapahit, yang satu lagi kerajaan yang tak pernah tunduk terhadap hegemoni kerajaan besar itu, yakni Kerajaan Blambangan. Perseteruan ini melahirkan Perang Paregreg. Kerajaan Blambangan terletak di timur Kota Banyuwangi di Jawa Timur. Bila kita melihat peta, letak Blambangan berbatasan langsung dengan Selat Bali, dengan begitu kita yakin bahwa kerajaan ini merupakan kerajaan pesisir. Bila melihat namanya, Blambangan berasal dari kata bala yang artinya “rakyat” dan ombo yang artinya “besar” atau “banyak”. Dengan begtu, kita dapat pahami bahwa Blambangan adalah “kerajaan yang rakyatnya cukup banyak”. Tak ada berita yang pasti sejak kapan kerajaan ini berdiri. Dari kisah Damarwulan-Minakjinggo diketah...
Madura merupakan sebuah Pulau kecil nan terpencil didaerah timur laut Pulau Jawa. namun jangan salah, Madura merupakan sebuah Pulau yang kaya akan kebudayaan, adat istiadat dan keanekaragaman alamnya. Selain Karapan Sapi , masih banyak keunikan yang terdapat di Madura namun belum di eksplorasi dan dikembangkan oleh pemerintah setempat. bahkan semua sumber daya ini terlihat di acuhkan. Salah satunya adalah tempat-tempat wisata di Madura yang kurang terawat. padahal itu semua merupakan asett yang paling berharga untuk mengenalkan Madura pada dunia. Api tak kunjung padam , sebuah sebuah tempat wisata yang begitu menakjubkan terdapat di Pulau Madura bagian timur ini, tepatnya terletak di desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan yang berjarak 4 km kearah selatan dari kota pamekasan. Jengkah begitu masyarakat setempat menyebut tempat wisata ini. tempat ini sangat unik karena wisata alam seperti ini hanya ada 2 di Indonesia. tempat wisata...
Pada jaman dahulu terdengar cerita seorang ahli pejalan yang bernama Kadiman. Kadiman adalah orang sakti yang mempunyai ilmu yang tinggi. Beliau adalah perampok yang bengis yang tidak segan melukai korbannya. korban beliau adalah orang-orang kaya yang mempunyai harta berlimpah. tetapi beliau sangat licin seperti belut dia tidak mudah ditangkap. Namun Kadiman tetaplah sosok orang yang berwibawa dan disegani oleh orang banyak dengan latar belakang sebagai perampok. suatu hari kadiman duduk di pinggir jalanbersama teman-temannya, kemudian terdengar bunyi sandal yang menuju ke arah kadiman yang sedang duduk bersama teman-temannya itu, tidak lama berselang bunyi sandal itu semakin dekat dan terlihatlah seorang gadis cantik, alim yang tidak salah lagi gadis itu adalah anaknya seorang kiai terkenal di kampung itu. selang beberapa hari kardiaman masih terbayang-bayang dengan gadis itu dan kardiman terus mencari info tentang gadis itu dan setelah mengetahui informasi ten...
Andai Dewi Kilisuci bersedia menjadi ratu di Kahuripan, barangkali sejarah tidak mengenal kerajaan Jenggala. Tetapi karena sang dewi lebih tertarik pada kesunyian gua Selomangleng (Kediri) daripada pesta pora hedonistik istana, maka Ayahnya, Airlangga merasa perlu membagi kerajaan menjadi dua. Pembelahan kerajaan Kahuripan bukan saja merubah wajah Jawa secara geografis, tapi juga geopolitik dan ekonomi. Pusat pemerintahan yang sebelumnya ada di satu tempat kini menjadi dua. Hanya sayangnya pusat ekonomi tetap menjadi hak sebuah daerah belahan dari Kahuripan. Masing-masing dua daerah belahan Kahuripan ini mempunyai kekuatan dan kelemahan. Jenggala, belahansebelah utara ini kuat dalam ekonomi karena bandar dagang di Sungai Porong termasuk dalam wilayahnya. Sedangkan Dhaha (Kediri) yang bercorak agraris ini lebih kuat dalam bidang Yudhagama, olah keperajuritan, militer, bahkan mempunyai pasukan gajah....
Apa kabar sobat blogger Jombang pembaca setia blog The Jombang Taste? Salah satu kekayaan sejarah budaya Nusantara adalah cerita rakyat yang dituturkan dari mulut ke mulut secara turun-temurun. Beragam asal-usul desa Indonesia diceritakan dari kakeknenek kita saat kita masih kecil. Pada umumnya, cerita asal-usul desa tempat tinggal kita diceritakan sebagai pengantar tidur. Entah karena asyik menyimak cerita dengan khidmat atau karena faktor kelelahan setelah aktitas seharian, biasanya kita pun segera tertidur begitu cerita asal-usul desa itu disampaikan. Kali ini The Jombang Taste akan membahas sejarah dan asal-usul Desa Sidomulyo yang berada di Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Saya mendapatkan sumber cerita ini dari salah satu kerabat yang tinggal di Sidomulyo. Di waktu senggang, kami bercakap dengan santai tentang asal-usul Desa Sidomulyo. Ternyata sosok penting dibalik pembukaan hutan untuk wilayah Desa Sidomulyo bernama Kyai Kabul Singomenggolo. Kyai Kabul Singomenggolo...
Asal mula desa Gedangan Kelurahan Gedangan sudah ada sejak penjajahan belanda dan jepang yang datang ke Indonesia yang menjajah seluruh Negara Indonesia nah salah satunya adalah desa Gedangan yang kena jajah belanda dan inggris. Belanda menyuh atau memerintah rakyat desa Gedangan dipaksa untuk tanam paksa yang diterapkan oleh pemerintah Belanda sejak tahun 1903 yang mengubah pertanian di kota Sidoarjo salah satunya adalah pertanian di desa Gedangan, peraturan yang diterapkan oleh pemerintah belanda adalah tanam paksa tanaman palawija atau baha jawanya adalah “polowijo” yang berupa jagung, ubi kayu dan tanaman yang berada atau yang tumbuh ditanah biasanya orang jawa jaman dulu menyebutnya adalah “polo pendem” seperti kacang-kacangan, kentang, dan wortel. Tahun demi tahun konsisi masyakat desa Gedangan semakin memperhatindan dengan kondisi yang kurang pangan, perintah yang diberikan pemerintahan Belanda kepada masyarakat desa Gedanga...