Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Candi Jawa Timur Nganjuk
Candi Lor Candirejo Nganjuk
- 11 Juli 2018
Kota Nganjuk merupakan sebuah kota kecil yangmemiliki potensi dalam berbagai sektor kehidupan. Salah satu di antaranya adalah sektor pariwisata. Tidak hanya keindahan panorama alam saja yang ditawarkan oleh beberapa obyek wisata Nganjuk, melainkan pula obyek wisata yang mengandung unsur  historis (sejarah nganjuk), dan juga nilai-nilai budaya. Salah satu wisata yang menonjolkan unsur historis di  kabupaten Nganjuk adalahCandi Lor. Lokasi candi lor ini terletak di desa Candirejo kecamatan Loceret kabupaten Nganjuk. Jalan untuk menuju Candi Lor Nganjuk ini sangat mudah dijangkau oleh masyarakat lokal Nganjuk sendiri maupun wisatawan yang ingin berkunjung. Jika kita menggunakan sarana transportasi umum, kita bisa menggunakan bus jurusan Nganjuk-Kediri kemudian turun di pertigaan Loceret. Setelah itu, kita bisa menggunakan becak atau ojek. Untuk menghemat biaya, pengunjung bisa berjalan kaki sekitar 5 menit saja.
Pada candi lor ini,kita bisa menyaksikan bukti sejarah penting berdirinya kota Nganjuk. Bukti peninggalan di masa lampau ini memang sudah terlihat sangat tua. Namun bukan berarti pemerintah kabupaten Nganjuk tidak berusaha untuk melindunginya. Pemerintah ingin membuat bukti sejarah tersebut terlihat lebih alami. Candi ini berdiri atas tanah seluas 42 x 39,4 meter 91654 meter persegi), luas soebasemen (alas) 12,4 x 11,5 meter (142,6 meter persegi) dan tinggi candi lebih kurang 9,3 meter.
Candi ini dibangun dengan menggunakan batu andesit sebagai bahan dasarnya. Candi ini juga disebut dengan candi boto (candi batu bata) karena terlihat seperti susunan-susunan batu bata merah. Komponen lain dari candi ini adalah pecahan yoni dan ambang pintu. Sebenarnya terdapat dua arca yang ada di candi ini, namun mungkin sudah dipindahkan ke museum Anjuk Ladang untuk menjaga estestika dan kemurnianya. Di obyek wisata ini terdapat pula batu bertulis yang memuat kata yang sangat dekat sekali dengan Nganjuk, yakni Anjuk Ladang. Lokasi wisata Candi Lor ini terletak di tengah-tengah persawahan warga. Sehingga kita bisa merasakan semilir angin sejuk di sela-sela padi yang mengalun senada dengan tiupan angin. Candi ini juga dikelilingi oleh beberapa pohon rindang yang semakin menambah kenyamanan pengunjung untuk menikmati sejarah kota angin ini. Setelah tiba, kita akan disambut oleh seorang juru kunci ramah yang tidak segan bercerita tentang sejarah berdirinya candi Lor sebagai lambang sejarah utama Nganjuk.
 
 
 
Sejarah Candi Lor & Tradisi Masyarakat Sekitar     
Candi Lor merupakan salah satu peninggalan dari dinasti Isyana yang didirikan oleh Mpu Sendok yang merupakan kelanjutan dari kerajaan Medang kamulan.Sebelum Mpu sendok mendirikan kerajaan ini. Mpu sendok merupakan raja dari kerajaan mataram kuno. Sebelumnya, mataram kuno pusat kerajaannya berada di jawa tengah, namun karena ada beberapa faktor yang salah satunya adalah ancaman bencana alam dari gunung merapi. Maka, kerajaan ini dipindahkan ke  Jawa Timur yang kemudian di beri nama kerajaan Medang Kamulan. Kata medang merupakan nama lain dari Mataram sedangkan Kamulan berasal dari kata mula yang artinya yang awalnya.
Kemudian Mpu sendok pun mendirikan sebuah tugu di Anjuk ladang  dan punden berundak-undak sebagai tanda keberhasilannya yang kemudian disebut candi lor.Candi ini melambangkan perjuangan Mpu Sendok dalam melawan musuhnya dari Melayu yang akhirnya dimenangkan oleh Mpu Sendok. Mpu Sendok juga berjasa kepada masyarakat sekitar yang pada masa itu terbelit pajak. Mpu Sendok kemudian mampu membebaskan rakyat Anjuk Ladang dari pemaksaan pembayaran pajak. Mpu Sendok hanya meminta kepada rakyat Anjuk ladang merawat Jayastamba, yang merupakan tugu kemenangan Mpu Sendok atas Melayu. Hari kemenangan tersebut jatuh pada tanggal 10 April, yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Nganjuk. Meskipun dijadikan sebagai salah satu  pariwisata kabupaten Nganjuk, masyarakat sekitar masih banyak yang menggunakan candi ini sebagai sarana upacara adat,ritual, dan lain sebagainya. Masyarakat sekitar Nganjuk juga masih menghargai nilai-nilai budaya serta warisan sejarah tempat tinggal mereka sendiri dengan cara  ikut serta menjaga candi ini agar tetap lestari dan bisa dijadikan objek wisata yang indah dan diminati banyak orang.
 
Sumber: http://sulistyani35.blogspot.com/2013/05/sejarah-candi-lor-candirejo-nganjuk.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline