Kue Ipau belakangan mulai populer dengan sebutan pizza banjar, khas ada di Kalimantan Selatan. Memang dari sisi bahan baku yang digunakan ada banyak perbedaan, namun ada kesamaan kue ipau dan pizza modern, yakni aneka bahan baku yang dicampur menjadi kudapan lezat. Kesannya memang maksa banget, tapi boleh dong mimin sedikit mempolesnya biar kuliner khas Banjar ini bisa populer sepopuler pizza. Menelusuri asal mula yang mempopulerkan kue Ipau sangat tidak mudah. Beberapa pembuat kue yang mimin temui mengaku tak tahu siapa yang mempopulerkan kuliner ini pada awalnya. Namun yang pasti, kue Ipau adalah kue khas Arab yang umumnya hanya ada pada saat bulan puasa ramadan saja. Tak heran, kue ini juga sering disebut kue khas ramadan. Keberadaan orang-orang Arab yang tinggal di Kota Banjarmasin disinyalir menjadi asal-muasal kuliner pizzanya orang Banjar ini ada. Tak bisa ditampik memang, keberadaan orang Timur Tengah di tanah Banjar sedikit banyak memberi pengaruh terhadap bu...
Iwak Baubar artinya ikan dibakar/panggang. Paling sip membakarnya menggunakan arang dicampur sabut kelapa supaya menghasilkan asap yang banyak... RESEP : Bahan-bahan 2 porsi 250 gram Ikan Sungai Segar (haruan, pepuyu, sepat atau biawan) 1 buah Mangga Muda (jawa : mangga pencit) 1 @ 2 buah Pisang Kepok Mentah 4 butir Bawang Merah secukupnya Cabe Rawit secukupnya Garam secukupnya Gula Pasir secukupnya Air Panas Langkah 20 menit Ikan dibersihkan. Bumbui dengan garam + asam jawa....
Sekilas ======= Lamut adalah sebuah tradisi berkisah yang berisi cerita tentang pesan dan nilai-nilai keagamaan, sosial dan budaya Banjar Lamut merupakan seni cerita bertutur, seperti wayang atau cianjuran. Bedanya, wayang atau cianjuran dimainkan dengan seperangkat gamelan dan kecapi, sedangkan lamut dibawakan dengan terbang , alat tabuh untuk seni hadrah. Mereka yang baru melihat seni lamut selalu mengira kesenian ini mendapat pengaruh dari Timur Tengah. Pada masa Kerajaan Banjar dipimpin Sultan Suriansyah (Pangeran Samudra, Berkuasa 1520-1546), Lamut hidup bersama seni tutur Banjar yang lain, seperti Dundam, Madihin, Bakesah, dan Bapantun. Pelaksanaan Lamut akan dilakukan pada malam hari mulai pukul 22.00 sampai pukul 04.00 atau menjelang subuh tiba. Pembawa cerita dalam Lamut ini diberi julukan Palamutan . Pada acara, Palamutan dengan membawa terbang besar yang diletakkan dipangkuannya duduk bersandar di tawing halat (dinding tengah), dikelilingi oleh pen...
Sekilas ======= Di tengah serbuan berbagai macam jenis kosmetik modern dan berbagai cara perawatan kesehatan dan kecantikan di salon-salon, ada satu adat budaya di Kalimantan Selatan yang sampai sekarang masih dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Batimung, membuang keringat dari badan dengan cara diasapi serta ditambahkan bunga-bungaan dan ramuan alami untuk memberi keharuman kepada badan orang yang ditimung tadi. Batimung salah satu syarat bagi calon pengantin untuk menghadapi pesta perkawinannya nanti. Tujuannya agar mempelai laki-laki dan perempuan saat acara berlangsung tidak mengeluarkan bau keringat biasa tetapi berganti menjadi bau harum yang menambah pesona. Proses batimung biasanya dilakukan pada malam hari, dilaksanakan oleh para wanita dari keluarga orang yang batimung. Rempah-Rempah Batimung ======================== Bedak atau wadak, yang sering disebut mangir wangi. Terbuat dari beras kencur ditambah dengan bahan alami lainnya yan...
Naskah Asli tersimpan baik oleh Ratu Yus Roostianah Keturunan garis ke-3 / cicit dari Pangeran Hidayatullah Surat diatas merupakan tulisan tangan dalam huruf arab berbahasa Melayu Banjar. Terjemahan : Bismillahirrahmannirrohim Asyhadualla ilaha ilalloh naik saksi aku tiada Tuhan lain yang di sembah dengan se-benar2nya hanya Allah Wa asyhaduanna Muhammadarasululloh naik saksi aku Nabi Muhammad itu se-benar2nya pesuruh Allah Ta’ala Dan kemudian dari pada itu aku menyaksikan kepada dua orang baik2 yang memegang hukum agama Islam yang pertama Mufti Haji Jamaludin yang kedua pengulu Haji Mahmut serta aku adalah didalam tetap ibadahku dan sempurna ingatanku. Maka adalah aku memberi kepada cucuku Andarun bernama Pangeran Hidayatullah suatu desa namanya Riyam Kanan maka adalah perwatasan tersebut dibawah ini ; Mulai di Muha Bincau terus di Teluk Sanggar dan Pamandian Walanda dan Jawa dan terus di Gunung Rungging terus di Gunung Kupang terus di G...
Sekilas ======== Tulisan mengenai mengenai kesenian Dundam ini sangat sedikit saya jumpai, sehingga pada tulisan kali ini hanya sekadar mengenalkan kepada urang Banjar bahwa ada kesenian khas Banjar yang bernama Dundam. Kesenian Dundam atau dalam kata kerjanya Badundam, diyakini merupakan turunan dari kesenian Lamut. Dundam sudah ada sejak ± 1500 M dalam bentuk sastra lisan, setelah Islam masuk di Kalimantan Selatan, kesenian ini diiringi dengan alat musik tarbang . Dundam diperkirakan berasal dari kata “Memundang” atau “Mengundang” (tokoh-tokoh alam gaib). ( Ian Emti, Dundam Sastra Lisan Kalimantan Selatan . 1991) Diperkirakan perkembangan kesenian ini berada pada daerah pedesaan di sepanjang sungai. Satu-satunya tempat yang masih ada kesenian ini adalah di Desa Lok Baintan (Kecamatan Sungai Tabuk) dan Pundun Daun (Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar). Tata-tata Cara Penyajian Diperkirakan Sebagai Berikut =======...
Kokoleh atau Kakulih merupakan salah satu kuliner khas Kalimantan Selatan. Sekilas mirip bubur sumsum namun kokoleh sendiri memiliki tekstur yang padat, lembut, dan beraroma pandan. Rasanya manis dan gurih. Kokoleh biasanya hanya disajikan dalam suatu acara atau hajatan, namun kini banyak pula yang menjualnya di kaki lima. Bahan: 100 gr tepung beras 300 ml santan kental 600 ml air pandan 2 sdm air kapur sirih Garam Pewarna hijau (optional) Kuah Gula: 125 gr gula merah 2 sdm gula pasir 200 ml air 1 lbr daun pandan Garam ½ sdt tepung maizena, larutkan Cara membuat: Masukkan tepung beras ke dalam wajan, lalu masukkan garam secukupnya (sejumput), air pandan, air kapur dan pewarna hijau, aduk hingga rata dan perlahan masukkan santan hingga tercampur rata Nyalakan api kecil dan masak adonan dengan diaduk perlahan hingga mengental, aduk hingga matang dengan ciri adonan me...
Bilungka bakarik adalah sebutan bahasa Banjar dari Timun yang dikeruk, dalam penyajiannya digunakan kuah santan sehingga menjadi perpaduan antara gurih dan segar. Bahan yang sehat membuat bilungka bakarik dapat dinikmati oleh siapa saja, anak-anak maupun orang dewasa. Pembuatannya pun gampang tanpa harus menggunakan api. Namun sajian ini hanya menjadi sajian rumahan tanpa ada yang menjualnya di kaki lima maupun di rumah makan. Bahan: 1 buah bilungka (timun) 2 siung bawang merah 200 ml santan cair Garam secukupnya Penyedap secukupnya (opsional) Cabe secukupnya (opsional) Cara Membuat: Belah bilungka (timun) menjadi dua, kerok isinya menggunakan sendok, sisihkan Iris tipis bawang merah, masukkan ke dalam santan, tambahkan garam, penyedap, dan irisan cabe Sajikan bilungka (timun) yang telah dikeruk dengan kuah santan Lokasi penjual: Rumah Sambal Acan Raja Banjar Alamat: Jl. RE Martadinata...
Gangan kaladi (keladi) atau gangan karuh (keruh) merupakan masakan lokal Kalimantan Selatan yang menjadi pendamping nasi. Masakan ini menggunakan bahan dasar keladi (talas) karena mudah ditemukan di daerah rawa Kalimantan. Biasanya gangan kaladi juga dilengkapi dengan ikan haruan atau ikan sepat kering yang menambah cita rasa. Bahan: 1 buah tongkol / bunga pisang, ambil bagian putih saja 3 buah pisang kepok mangkal 1 buah keladi atau singkong 1 ikat kangkung 1 ikat daun sup-supan (abaikan jika susah dicari) 1 batang serai, memarkan 2 lembar daun salam 4 buah belimbing wuluh (bisa diganti dengan 1 sdt asam jawa) 1000 ml santan cair Garam Gula pasir Bumbu halus: 5 butir bawang merah 3 siung bawang putih 5 butir kemiri ½ bungkus terasi Cara membuat: Potong tongkol/bunga pisang sekitar 1 cm, rebus hingga setengah matang, tiriskan Potong pisang setebal 1 cm dan ke...