Penduduk yang menetap di Dusun Teluk Ruan, bermula berasal dari kaum pendatang dari Asia Tengah. Dusun ini terletak tak berapa jauh dari Dusun Pulas sekarang, kira-kira enam kelometer saja jauhnya. Itu terjadi sudah lama sekali, berabad-abad yang lalu. Namun sejarah tentang terbentuknya Dusun Pulau Rengas beserta penduduk yang mendiaminya di dahului oleh suatu peristiwa yang tak terlupakan hingga dewasa ini. Penduduk Teluk Ruan yang hidup dalam ketenteraman itu, dalam pelukan alam pertanian dikelilingi hutan balantara yang lebat, suatu masa dikejutkan oleh datangnya tentara Sriwijaya dari Palembang. Kedatangan tentara itu terasa begitu mendadak dan mengejutkan. Serbuan itu merupakan malapetaka bagi penduduk yang sudah terbiasa hidup dalam suasana damai. Rombongan tentara itu masuk dari Tembesi di sebuah dusun yang bernama Koto Biayo. Dari sana mereka menyusur ke hulu terus masuk ke daerah Merangin. Sampai ke kawasan Marga Batin Sembilan di bagian hilir, yang bernama Dusun Pemena...
Di negeri Minangkabau di daerah Pagaruyung, tersebut seorang yang bernama Perpatih Nan Sebatang. Semua orang kenal dengan pemuda belia itu. Ia seorang yang telah memperlihatkan tanda-tanda arif serta bijaksana. Pandangannya luas, dan pikirannya jauh menjangkau ke depan. Sifat serta sikap yang demikian amat perlu dimiliki oleh siapa saja. Bila kelak Perpatih Nan Sebatang terpilih sebagai pemimpin, tak mengherankan lagi karena ia bagaikan kayu besar yang dapat dijadikan tonggak dan sendi negeri. Ia mempunyai seorang adik perempuan bernama Puteri Pinang Masak. Seorang anak dara yang manis dan jelita paras wajahnya. Sebagai seorang gadis yang baru menanjak besar, ia terkenal sebagai anak dara yang rajin dan cerdas. Antara Perpatih dan Pinang Masak tersembul suatu kehidupan persaudaraan yang amat seronok saling kasih mengasihi. Tak pernah antara mereka terjadi perselisihan. Hidup rukun damai sepanjang hari. sehilir semudik seiya, sekata, bagaikan senduk dengan kuali, bimbing membimbi...
Peristiwa permaisuri Raja Jambi ditawan Raja Johor menggemparkan orang banyak. Para dubalang merasa sangat terpukul. Raja mereka nampak sangat masygul karena istri yang dicintainya ditawan musuh. Bagi para dubalang tak terlupakan tantangan Raja Johor. "Kalau memang orang Jambi itu jantan, rebut dan jemputlah ke Johor!" Tantangan itu mengimbau mereka, para dubalang, untuk segera berbuat. Untunglah kemudian raja mereka mengambil kebijaksanaan mengumpulkan para dubalang dari seluruh pelosok negeri Jambi. Tak mengherankan dalam waktu yang cukup pendek para dubalang telah berkumpul di Jambi, ibu negeri kerajaan. Tapi sayang seorang di antaranya tidak hendak datang. Dubalang yang tak hendak datang itu ialah Datuk German Tembaga, dubalang maha hebat Sembilan Kota. Datuk German Tembaga sengaja tak hendak datang, karena beliau merasa tak enak diperlakukan musuh yang tidak semena-mena itu. Orang tua itu sudah mengerti apa sebabnya raja mengumpulkan dubalang-dubalang negeri Jambi itu. Beli...
Marga Sungai Tenang tanahnya subur dengan hutan lebat terbentang sesayup-sayup mata memandang. Negeri ini di diami penduduk para petani yang ulet. Tanahnya berbukit-bukit rendah dengan lereng memanjang, dan di bawahnya sungai-sungai kecil berbatu-batu putih amat cocok untuk dijadikan daerah pertanian. Sebagai sebuah marga, negeri yang elok ini diperintah seorang pemimpin yang disebut pemuncak. Bilangan negeri yang termasuk dalam daerah marga ini amat hormat dan patuh kepada pemimpin mereka itu. Masing-masing negeri dikuasai dan diperintah oleh ninik mamak yang terpilih di antara yang paling terpandang. Begitulah kehidupan terus berlangsung jalan kedamaian yang seronok berkat kebijaksanaan pemimpin mereka Pemuncak Alam Negeri Sungai Tenang. Sebagai seorang pemuncak, beliau amat berhasil menjalankan tugasnya. Namun satu hal yang mengacau pikirannya ia sudah tua tetapi belum beranak seorang jua pun. Untunglah, dalam suasana yang demikian, tiba-tiba datang seorang perantau dari...
Marga Sungai Tenang tanahnya subur dengan hutan lebat terbentang sesayup-sayup mata memandang. Negeri ini di diami penduduk para petani yang ulet. Tanahnya berbukit-bukit rendah dengan lereng memanjang, dan di bawahnya sungai-sungai kecil berbatu-batu putih amat cocok untuk dijadikan daerah pertanian. Sebagai sebuah marga, negeri yang elok ini diperintah seorang pemimpin yang disebut pemuncak. Bilangan negeri yang termasuk dalam daerah marga ini amat hormat dan patuh kepada pemimpin mereka itu. Masing-masing negeri dikuasai dan diperintah oleh ninik mamak yang terpilih di antara yang paling terpandang. Begitulah kehidupan terus berlangsung jalan kedamaian yang seronok berkat kebijaksanaan pemimpin mereka Pemuncak Alam Negeri Sungai Tenang. Sebagai seorang pemuncak, beliau amat berhasil menjalankan tugasnya. Namun satu hal yang mengacau pikirannya ia sudah tua tetapi belum beranak seorang jua pun. Untunglah, dalam suasana yang demikian, tiba-tiba datang seorang perantau dari...
Desa Sandaran Agung terletak di pinggir danau Kerinci yang bening airnya. Pinggir sebelah barat mencecah (menyentuh) sampai bertemu dangan air danau. Batu-batu besar menyembul di bagian tepi tanah yang berumput itu. Pada pagi, tengah hari dan petangnya pinggir desa itu ramai oleh manusia yang akan mandi atau akan mencuci apa-apanya. Waktu itu hari tengah hari. Seorang wanita membimbing anak lelakinya menuju tepi danau hendak mandi. Di rumah anak perempuannya ditinggalkannya sedang masih tidur. Umur anak perempuan itu baru tiga tahun. Waktu anak itu berumur dua tahun kepalanya terbentur batu dan bekas lukanya nampak sempai sekarang. Ibu muda beserta anak lelaki itu setelah sampai di tepi danau teruslah mandi. Panas yang mencucuk-cucuk kulit menyebabkan mereka berleha-leha sepuasnya, berendam di air danau yang sejuk itu. Si ibu berenang ke sana kemari. Si anak, lelaki yang baru berumur lima tahun itu tak pula hendak ketinggalan. Ia berenang agak ke tengah. Makin ke tenga...
Baginda seorang raja yang gagah berani, raja negeri Tujuh Koto, puteranya enam orang, yang semuanya laki-laki, benar-benar anak kesayangan yang selalu dibanggakan beliau. Keenam anaknya itu selalu dibawanya serta pergi perang. Baginda sendiri tidak lagi berapa sudah ia berlaga di medan perang melawan musuh-musuhnya, dan biasanya selalu menang. Dalam pemikirannya, mempunayi anak laki-laki itu memang suatu keberuntungan yang amat membanggakan. Sebabnya karena anak laki-laki dapat membantu memerangi musuh di medan perang. Mungkin karena kepercayaan yang demikian, baginda tidak menginginkan anak perempuan, bagaimana kalau terjadi hal yang sebaliknya bertentangan dengan keinginannya itu? Baginda bertekad akan membunuhnya. Tapi beruntunglah istrinya tak melahirkan seorang anak perempuan jua pun. Namun suatu saat jalan hidup manusia akhirnya akan diwarnai juga oleh yang Maha Esa. Yang Maha Esa jugalah yang menguasai segala sesuatunya. Negeri Tujuh Koto belum juga usai dari peperangan....
Seorang diantara tiga orang yang berasal dari negeri Si Guntur Minangkabau, membangun negeri tempat tinggal di Suko Berajo. Namanya Tuan Putri Syarifah Alam yang disayangi rakyatnya. Beliau mempunyai dubalang-dubalang yang gagah berani dan sakti-sakti. Semuanya sanggup berbenteng dada berpagar betis demi keselamatan rajanya wanita yang cantik dan ayu itu. Susur-salur makanya sang ratu sampai ke Suko Berajo tanah Jambi, dimulai dari rasa takut ayahandanya yang selalu dibayang-bayangi kehendak serakah raja negeri. Si Guntur yang hendak menyunting putrinya itu. Pada hal jelas-jelas Putri Syarifah Alam tak ingin dipersunting raja serakah itu. Dan karena sudah terdesak, berangkatlah bapak dan anak itu melarikan diri menyusuri aliran sungai Batang Hari hingga sampai di Suko Berajo. Datuk Dubalang putih, demikian nama ayahanda Putri Syarifah Alam merasa senang di negeri baru itu. Apalagi kemudian putrinya diperdaulat disana diangkat sebagai raja. Sudah lama Putri Syarifah Alam menj...
Tari Serengkuh dayung adalah tarian daerah yang berasal dari Kota Jambi. Pen c ipta tarian ini be lum diketahui, akan tetapi telah ditata ulang oleh Aini Rozak pada tahun 1990 . Tari Serengkuh Dayung menggambarkan perasaan searah setujuan da n rasa kebersamaan dalam segala hal. T ari serengkuh dayung ini dibawakan hanya oleh penari putri. sumber :http://www.tradisikita.my.id/2016/03/10-tari-tradisional-jambi.html