FELEPET – Senjata Dayak Lun Dayeh / Lun Bawang Selama ini orang hanya mengetahu senjata tradisional Dayak hanyalah mandau, padahal jenis macam senjata suku Dayak sangat beragam, bergantung pada daerah aliran sungai dan sub sukunya. Salah satu senjata yang menarik adalah senjata tradisional kaum Dayak Lun Dayeh atau jika di Serawak Malaysia dikenal dengan nama Lun Bawang. Sebelum kita mengenal senjatanya, ada baiknya kita mengenal sedikit mengenai Dayak Lun Dayeh ini. Menurut legenda kaum Lun Dayeh sendiri – asal usul mereka ada di daerah Krayan, Kalimantan Utara, kemudian leluhur mereka UPAI SEMARING inilah mereka kemudian bermigrasi dari Krayan ke sebagian ke Sabah, Brunei dan Serawak. Suku ini bukan termasuk rumpun Dayak yang banyak populasinya. Menurut data sensus di Indonesia ada sekitar 25,000 jiwa, Malaysia 12,800 jiwa dan Brunei 1,500 jiwa. Bahkan didalam legenda penciptaanya diakui bahwa leluhur mereka berasal dari daerah asia – kemun...
Sadop adalah semacam belati kecil yang dipakai oleh dayak paser. Ia sering digunakan hanya dalam prosesi ritual. Sadop juga sering dikenal sebagai illum. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/12/senjata-khas-dayak-part-3/
CERITA PULAU TIMBUN MATA ( SHUT EYE ISLAND) Dalam kepulauan Indonesia yang terbentuk dari Sabang sampai Merauke terdapat Pulau Borneo ( Kalimantan). Pulau Kalimantan memiliki berbagai sungai yang luas dan ladang sawah yang tak kalah luasnya. Terdapat kearifan lokal di ladang sawah nan luas yang dapat terlihat yaitu orang-orangan sawah untuk menghindari burung dan ayam saat musim panen tiba. Petani membuat nya dengan melekatkan benang pada orang-orangan sawah dan menggerakannya seolah-olah petani yang sedang menjaga hasil panen. Aktivitas ini diadopsi dari bagaimana cara petani buta menghindari ayam dan burung saat panen tiba. Cerita rakyat : Pulau Timbun Mata Pada suatu hari, dalam sebuah desa kecil di Pulau Timbun Mata, hidup sang kakek yang buta dengan cucu n...
Stik singkong adalah makanan ringan yang dibuat dengan bahan baku singkong yang dipotong berbentuk balok kemudian digoreng dan diolesi saus dan ditaburi biji wijen. Stik singkong Si Kumpau Bah ini pertama kali dibuat pada tahun 2007 dan metodenya selalu diperbaiki agar menghasilkan produk yang semakin berkualitas. Awal pembuatannya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk meningkatkan nilai jual singkong dan memberi nilai singkong menjadi camilan modern yang bernilai ekonomi prospektif. Bahan baku stik singkong ini diambil dari perkebunan masyarakat sekitar Tarakan, agar kualitas produk yang dihasilkan baik maka singkong dan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng singkongnya pun harus berkualitas baik pula. Cara membuatnya, pertama, singkong yang sudah dikupas kulitnya dan sudah dicuci hingga bersih dipotong berbentuk balok. Selanjutnya, singkong itu direndam menggunakan air bersih kemudian digoreng dengan minyak yang banyak. Penggorengannya harus dilakukan dua kali...
Orang Dayak Lun Dayeh di Indonesia banyak di sekitaran daerah Malinau, Kerayan, Sesayap dan Bahau, jika di Serawak mereka disebut dengan Lun Bawang dan di Sabah digolonkan dalam rumpun Murut. Menurut legenda asal muasal orang Lun Dayeh adalah dari daerah Kalimantan Timur. Konon dahulu ada seorang manusia yang perkasa dan memiliki kesaktian bernama RANG DUNGO, entah bagaiman ia secara tidak sengaja menemukan sebutir telor yang sangat besar di puncak gunung. Dari telor ini keluarlah seorang wanita yang cantik jelita dan ia menamakannya TERUR ECO (Telor matahari), yang kemudian dinikahi oleh RANG DUNGO dan merupakan leluhur Dayak Lun Dayeh.Tidak banyak literature yang membahas tentang budaya asli Dayak Lun Dayeh ini, bagaimana sistem kepercayaan mula-mulanya sebelum agama Kristen masuk. Sebelumnya orang Lun Dayeh menamakan dirinya sesuai aliran sungai atau nama pemimpinnya. Misal LUN LABU (Orang Labu), LUN KEMALOH (Orang Kemaloh). Itulah sebabn...
Upai Samaring adalah leluhur bagi kaum Dayak Lun Dayeh – kisah legenda ini menjelaskan asal-usul Dayak Lun Dayeh yang ada di Serawak dan Sabah adalah merupakan migrasi dari daerah Krayan Kalimantan Utara. Upai Semaring ini menurut legenda adalah seorang yang memiliki tubuh yang besar – mirip kisah tetek tatum Dayak Ngaju . Upai Semaring ini dikenal sebagai orang yang hebat berburu dan pandia menangkap ikan karena keahliannya membuat bubu. Bantu Angan – Tempat Upai Semaring memasak Suatu ketika terjadilah peristiwa yang amat menyedihkan bagi Upai Semaring, yaitu isteri tercintanya meninggal dunia. Kejadi ini membuat dirinya selalu larut didalam kesedihan. Kemudian ia memutuskan untuk menghilangkan rasa sedih ini, ia memutuskan untuk hijrah dari Krayan menuju kawasan baru. Pada perjalanan pertamanya dia tiba di sebuah gunung didaerang Long Bawan. Di atas gunung itu, dia menemui satu gua yang dirasakan sangat sesuai untuk dijadikan tempat ting...
Kota Tarakan berdasarkan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung kuno yakni dari kata Tarak dan Ngakan, dalam bahasa Tidung Tarak mempunyai arti bertemu sedangkan Ngakan berarti Makan. Kata ngakan merupakan indikasi bahwa para nelayan dulu sering berisitirahat dan makan dipulau ini, yang menjadi tempat pertemuan para nelayan disekitar pulau ini seperti dari daerah Salim batu, tana lia, Pulau bunyu, Sesayap, Sembakung dan lain lain. Tarakan juga sebagai tempat bermuaranya tiga sungai besar diutara Kalimantan Timur seperti sungai Sesayap/Malinau, Sungai Kayan, dan Sungai Sembakung. Tarakan juga disebut dengan istilah Tengkayu yang dari bahasa Tidungnya berarti daerah yang dikelilingi oleh laut atau Pesisir. Sumber : bligyuli.blogspot.com/2012/06/legenda-kota-tarakan.html?m=1 #OSKMITB2018
Berbeda dari scuba diving yang memerlukan tabung campuran udara sebagai alat bantu bernapas, freediving adalah olahraga ekstrem dimana sang penyelam hanya menggunakan udara yang ada di dalam paru-paru sang penyelam. Manusia biasa kira-kira membutuhkan pelatihan fisik dan mental selama dua hari untuk menahan napas selama lebih dari dua menit dan menyelam ke kedalaman empat belas meter. Namun, orang-orang suku Bajo yang hidup di bagian utara dan timur pulau Sulawesi dan Kalimantan bukanlah manusia biasa. Menurut National Geographic orang-orang suku Bajo dapat bertahan di dalam air selama tiga belas menit dan dapat menyelam sampai kedalaman enam puluh meter. Angka-angka ini bisa dibilang fantastis mengingat rekor dunia Static Apnea (menahan dapas secara statis dalam air) saat ini adalah sebelas menit dan tiga puluh detik. Sedangkan rekor dunia Constant Weight Without Fins ( freediving tanpa kaki katak) saat ini adalah 102 meter. Menurut studi ya...
Suku Dayak Lundayeh merupakan salah satu sub-suku Dayak yang mendiami wilayah Kalimantan, tepatnya di kawasan Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan terdapat pula di negara tetangga, yakni di Malaysia. Suku Dayak Lundayeh sendiri memiliki tradisi yang cukup unik pada adat istiadat pernikahannya, yakni Tradisi Purut. Tradisi Purut sendiri sudah lama dikenal oleh masyarakat Lundayeh, bahkan sampai sekarang tradisi tersebut masih berlangsung walaupun sedikit telah berevolusi mengikuti perkembangan global. Tradisi tersebut dilangsungkan ketika mempelai laki-laki berkeinginan untuk menikahi mempelai perempuan yang berasal dari suku Dayak Lundayeh, keluarga dari pihak perempuan akan mengajukan permintaan yang harus dipenuhi oleh keluarga besar dari pihak laki laki sebelum adat pernikahan dilaksanakan. Permintaan yang biasa diajukan meliputi Guci antik, Mandau (Senjata Tajam khas Kalimantan), Gong, Mesin Jahit, manik-manik, dan sebagainya. Dibalik semua itu, Tradisi Purut menyembuny...