budaya
207 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Budaya Berbahasa Pasemon dalam Sehari-hari
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Hidup tanpa ada yang menasehati dijamin akan terasa kurang akan sesuatu, hidup ini tidaklah selalu berada diatas, tidak selalu benar dan tanpa kesalahan atau kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk memperbaiki hal tersebut orang terdekat dari kita biasa menasehati kita agar kesalahan tersebut tidak diulangi kedepannya dan dapat merubah kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.  Menurut pengalaman pribadi, orang yang biasa menasehati kita ialah sang ibu. Ibu bagaikan seorang guru yang dapat menasehati kita dengan cara-cara yang tak menyakiti hati namun tetap dapat tercapai tujuannya. Ibu penulis merupakan seorang wanita yang tumbuh besar di keluarga dengan adat jawa yang kental akan budaya menasehati dengan sindiran halus yang dinamai oleh pasemon.  Pasemon merupakan istilah yang digunakan dalam masyarakat jawa untuk menasehati ataupun menyindir seseorang untuk mengingatkannya jika ia dirasa sudah bertindak diluar etika. Bahasa pasemon biasa digunakan sejak jaman d...

avatar
OSKM18_ 16618390_Rifqi Asyraf Wardono
Gambar Entri
Kain Batik di Pasar Beringharjo
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

Yogyakarta merupakan salah satu destinasi kota wisata dalam negeri yang sering diminati oleh warga lokal maupun mancanegara. Keanekaragaman wisata yang ditawarkan oleh kota Yogyakarta membuat para wisatawan tertarik untuk menjelajahi kota tersebut.  Banyak sekali tempat wisata di Yogyakarta yang sudah sangat terkenal dan menjadi destinasi wajib bagi para wisatawan seperti, Keraton, Candi Borobudur, dan lain-lain. Destinasi wisata belanja di Yogyakarta juga sangat beraneka ragam sehingga oleh-oleh khas Yogyakarta menjadi bermacam-macam. Salah satu tempat wisata belanja yang cukup terkenal adalah Pasar Beringharjo, pasar yang menjual beraneka macam barang. Pasar Beringharjo terletak di daerah Malioboro. Contoh barang-barang yang dijual di Pasar Beringharjo adalah aneka kain batik, rempah-rempah, dan jajanan pasar. Aneka kain batik sering dijadikan para wisatawan sebagai oleh-oleh khas Jogja. Kain batik di Pasar Beringharjo juga terkenal karena harganya yang “murah meria...

avatar
OSKM18_19718055_Ghifary Aufar
Gambar Entri
Cara Memasak Sate Kere Khas Jogjakarta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

  Sate Kere Khas Jogjakarta   Sate kere merupakan salah satu makanan tradisional khas Jogjakarta. Disebut sate kere karena dalam bahasa Indonesia kere berarti miskin, karena sate ini tidak terbuat dari daging, melainkan terbuat dari tempe gembus atau gajih sapi yang memang harganya sangat murah jika dibandingkan dengan sate berbahan daging atau ayam. Walaupun berbahan dasar tempe atau gajih yang murah meriah, namun untuk urusan rasa sate kere tak kalah dengan sate daging. Mau tahu resep membuat sate kere khas Solo yang sangat terkenal ini ? Langsung saja kita simak resepnya. Bahan-bahan : 1. 300 gr tempe gembus/gajih sapi, potong dadu atau sesuai selera 2. 250 ml air kelapa 3. 2 lembar daun salam 4. 2 cm lengkuas, memarkan 5. 1 buah asam jawa 6. 100 gr gula merah, sisir 7. Minyak goreng secukupnya 8. Tusukan sate secukupnya Bumbu yang dihaluskan : 1. 5 butir bawang mer...

avatar
Oskm18_19718389_raffi alfarizi
Gambar Entri
Bregada Prajurit Keraton Ngayogyakarta
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketika Kraton Yogya menguasai tanah Mataram sekitar tahun 1755 Masehi, pasukan atau bregada tempur dibentuk untuk berperang mengangkat senjata. Tetapi pada pemerintahan Sultan Hamengkubuwono III, prajurit tersebut dibubarkan oleh tentara Inggris. Baru mulai tahun '70-an, Bregada kembali dipergunakan untuk menjaga kraton serta muncul di upacara peringatan Jawa seperti Grebeg Mulud, dan kini masih bertahan sebagai simbol budaya. Setiap pasukan atau  bregada  dipimpin oleh perwira berpangkat  Kapten . Kecuali  bregada Bugis  dan  Surakarsa  yang dipimpin oleh seorang  Wedana .  Keseluruhan perwira dalam semua  bregada  dipimpin oleh seorang  Pandhega , kecuali  Bregada Wirabraja  dan  Bregada Mantrijero  yang langsung di bawah  Kommandhan . Prajurit Keraton Yogyakarta dapat dibagi ke dalam tiga kelompok. Prajurit yang dimiliki  Kepatihan , yaitu  Bregada Bugis . Prajuri...

avatar
OSKM18_16618265_AfiyaNS
Gambar Entri
Seni Mural Yogyakarta
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kota budaya, kota pelajar, kota seni, kota gudeg, kota bakpia, itulah beberapa julukan bagi kota Yogyakarta. Julukan ini pun diberikan karena ciri khas yang melekat di kota yang memiliki slogan “Berhati Nyaman”.  Yogyakarta atau sering disingkat Jogja, memiliki kekhasan akan keunikan budaya dan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun yang masih terjaga hingga saat ini. Kota ini juga dikenal sebagai tempat lahir dan berkembangnya budaya-budaya baru. Salah satu budaya yang sangat berkembang di Jogja adalah “Seni Mural” atau ekspresi seni menggambar di atas media dinding. Seni Mural di Jogja mulai marak sejak diselenggarakannya Proyek Mural Kota pada tahun 2002 yang digagas oleh komunitas Apotik Komik (sekelompok seniman yang memfokuskan kegiatannya pada seni publik dan membangun dialog dengan masyarakat). Proyek mural kota ini berjudul “Sama-Sama” yang kemudian menginspirasi masyakarat untuk juga membuat mural sehingga melahi...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Budaya Minum Kopi Jos di Jogjakarta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jika pada biasaya kopi di warung-warung disajikan dengan biji kopi biasa yang dapat ditemui di toko-toko pada umumnya. Tidak seperti Kopi Joss disajikan secara berbeda, karena dari jenis kopinya saja merupakan biji kopi tradisional yang didatangkan dari daerah Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sehingga cita rasa yang dibawa juga khas dari kawasan tersebut. Kopi disangrai dan ditumbuk secara halus. Cara itu dilakukan untuk menjaga cita rasa   Pada saat masak air juga berbeda dengan umumnya. Biasanya penjual kopi lainnya lebih memilih untuk memasak air menggunakan panci dan kompor gas, penjual Kopi Joss justru menggunakan Ketel (sejenis teko besar sebagai wadah dan memasaknya menggunakan arang). Ini dilakuan juga untuk menjaga cita rasa yang berbeda Ciri yang paling mencolok adalah saat penyajiannya, yaitu dengan mencelupkan arang kedalam gelas kopi yang akan kita minum. Arang yang telah membara didalam tungku api, diambil dan diketuk-ketuk untuk memastikan debu...

avatar
OSKM18_16318099_Ignasius Andri Pradipta
Gambar Entri
Asal Mula Tradisi Klothekan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tradisi Klotekan ini berasal dari Tanah Jawa dan Bali yang dilakukan dengan memukul lesung, kentongan dan/atau batang pohon kelapa pada saat gerhana bulan atau Matahari. Tradisi ini sudah mulai luntur, namun masih dilakukan di Gunungkidul, Jogjakarta. Seperti yang dituturkan oleh sesepuh dari Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Mbah Jo, "Masyarakat disini percaya tentang fenomena gerhana matahari dan bulan ialah adanya raksasa yang memakan matahari,". "Kami mempersiapkan teropong dan kentongan untuk melestarikan tradisi dari nenek moyang ini. Tradisi ini dapat dimaknai dari sisi budaya, bahwa nenek moyang memiliki budaya yang kaya. Salah satunya tradisi kentongan ini," ujar Mbah Jo. Diceritakan bahwa pada zaman dahulu terdapat sesosok raksasa atau masyarakat Jawa biasa menyebutnya dengan sebutan 'Buto' yang bernama Kala Rahu. Kala Rahu merupakan anak dari Dewi Sinhika dan Maharsi Kasyapa. Rahu dengan Bathara Wisnu adalah satu ayah beda ibu sehing...

avatar
OSKM18_16418158_VIGO DENIS RADESTIAN
Gambar Entri
Andong, Transportasi Zaman Lampau yang Masih Eksis Hingga Kini
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jika kalian pernah mengunjungi kota seni dan budaya, Daerah Istimewa Jogjakarta, kemungkinan besar kalian tidak akan asing lagi dengan transportasi tradisional bernama andong. Andong adalah alat transportasi beroda empat dengan dua roda belakang lebih besar dibandingkan dua roda depan. Alat tranportasi berupa kereta kuda ini tentunya memakai tenaga kuda untuk beroperasi. Andong memang dapat dijumpai di beberapa daerah lain dengan nama yang berbeda seperti dokar, bendi, delman atau sado. Namun, andong dari DI Yogyakarta ini memiliki sejarah tersendiri. Menurut asal-usul yang terdengar di antara masyarakat, andong ini dibuat dengan meniru kereta kencana. Jika kereta kencana (dalam bahasa daerah disebut kereto kencono ) dibuat hanya untuk raja-raja Mataram pada saat itu, maka andong dibuat untuk rakyat. Meskipun dibuat dengan meniru kereta kencana, andong memiliki penampilan dan bahan-bahan yang disesuaikan dengan kemampuan rakyat. Bahan utama andong ialah kayu dan besi. Dahulu, a...

avatar
OSKM_16818072_Veronika Diah
Gambar Entri
Jamu Gandring, Sebuah Legenda Jogjakarta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Cerita mengenai Jamu Gandring ini sangat terkenal di kalangan orang-orang Jogja tempo doeloe, tepatnya sekitar tahun 70an. Jamu Gandring ini adalah sebuah makanan seperti permen yang berbentuk seperti kelereng, yang terbuat dari jahe, tepung, kayu manis, dan cengkeh. Disebut jamu gandring karena makanan ini dijual oleh seorang yang bernama  Mbah Gandring dan hanya ada satu di Jogjakarta. Mbah Gandring menjual Jamu Gandring ini dengan memikulnya di bahu berkeliling kota Jogjakarta. Dan dahulu, harga yang dipatok oleh mbah gandring hanyalah 2,5 rupiah untuk 20 biji jamu gandring. Hal yang paling khas adalah teriakan mbah gandring ketika berkeliling menjual jamu. Dengan nada rendah yang lantang simbah akan berteriak "Jaa....muu...ja..muuuu...jamuu..nee...jamu... gandringggg...", sehingga menghasilkan suara yang konon cukup menyeramkan. Selain itu juga, simbah memikul jamu gandring ini dengan membawa semacam wayang orang di kedua sisinya. Konon, cerita tentang Mbah...

avatar
Oskm18_16518339_fabianus